Program Hyundai Gowa Setelah Kenaikan PPN dan Opsen Pajak

Setelah diterapkannya kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen, berbagai produsen mobil di Indonesia mulai merancang strategi agar konsumen tetap dapat membeli kendaraan dengan harga yang lebih terjangkau. Salah satunya adalah Hyundai Gowa, yang berkomitmen untuk membantu daya beli masyarakat dengan menghadirkan berbagai program menarik, khususnya dalam transaksi kredit kendaraan.

Ferry, Chief Operating Officer Hyundai Gowa, mengungkapkan bahwa meskipun harga mobil akan mengalami penyesuaian setelah kenaikan PPN, Hyundai Gowa telah mempersiapkan sejumlah penawaran untuk memudahkan konsumen. Salah satunya adalah memberikan paket pembayaran dengan uang muka yang lebih ringan, bahkan ada yang di bawah 20 persen dari harga kendaraan. Ini merupakan strategi untuk mengatasi dampak langsung dari kenaikan harga OTR (On The Road) akibat PPN yang lebih tinggi.

“Sejak awal tahun ini, kami mempersiapkan berbagai promo menarik. Program ini berbeda-beda tergantung pada model kendaraan yang dipilih. Biasanya, kita tawarkan uang muka yang lebih murah di awal tahun untuk memudahkan konsumen,” ungkap Ferry, saat ditemui di Cikarang pada Jumat (17/1).

Hyundai Gowa juga menawarkan bunga rendah mulai dari nol persen untuk sejumlah model kendaraan. Program ini sangat menguntungkan bagi mereka yang ingin membeli mobil tanpa beban bunga tinggi. Untuk model mobil listrik seperti Ioniq 5 dan Ioniq 6, konsumen dapat menikmati bunga nol persen selama tiga tahun serta uang muka mulai 20 persen. Sementara itu, untuk model MPV Stargazer, Hyundai menawarkan bunga nol persen selama satu tahun untuk tipe Active, Trend, dan Essential. Bahkan, untuk tipe Prime dan Creta, serta Santa Fe, terdapat opsi cicilan dengan bunga nol persen dalam periode dua tahun.

Sebagai tambahan, Hyundai Gowa juga memberikan potongan harga untuk beberapa model tertentu dan hadiah doorprize bagi konsumen yang melakukan pembelian pada event-event tertentu.

Dengan program-program ini, Hyundai Gowa berharap dapat terus mendukung konsumen untuk membeli kendaraan impian mereka meskipun ada kenaikan pajak yang mempengaruhi harga pasar. Bagi yang berminat, konsumen dapat langsung mengunjungi dealer Hyundai Gowa terdekat untuk informasi lebih lanjut dan melakukan pembelian.

Hyundai Gowa tampaknya berkomitmen penuh dalam memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan otomotif mereka, bahkan di tengah situasi ekonomi yang dinamis.

Kata Suzuki Soal Penurunan Ekspor 2024, Faktor Global Signifikan

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memberikan penjelasan terkait penurunan ekspor kendaraan yang tercatat pada tahun 2024. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang tidak stabil, yang berdampak langsung pada sektor otomotif. Shodiq Wicaksono, Managing Director PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), menjelaskan bahwa kondisi ekonomi yang kurang menggembirakan sepanjang tahun lalu mempengaruhi kinerja produksi dan ekspor perusahaan.

“Seperti yang kita ketahui, kondisi ekonomi global tahun lalu tidak begitu baik, yang berimbas pada jumlah produksi dan ekspor kami,” ujar Shodiq, saat ditemui di Jakarta pada Jumat (17/1/2025). Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Suzuki tercatat hanya mampu mengekspor 19.141 unit kendaraan sepanjang tahun 2024. Angka ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan capaian tahun 2023 yang mencatatkan 38.557 unit.

Shodiq menjelaskan lebih lanjut bahwa salah satu faktor yang berkontribusi pada penurunan ini adalah ketegangan geopolitik global, termasuk perang Rusia-Ukraina, yang menyebabkan perlambatan permintaan kendaraan di 70 negara tujuan ekspor Suzuki. Kondisi ini menyebabkan penurunan volume ekspor secara keseluruhan.

Namun demikian, Suzuki tetap optimis dan melihat potensi pemulihan pada tahun 2025. Shodiq menjelaskan bahwa Suzuki saat ini menargetkan 74 negara sebagai tujuan ekspor, dengan fokus utama di kawasan Asia dan Amerika Latin. Jepang, sebagai pasar utama untuk kendaraan roda dua, juga menjadi negara tujuan ekspor penting bagi Suzuki.

Kendaraan roda empat Suzuki masih mengandalkan model-model unggulan seperti XL7 dan Ertiga, yang terus menjadi andalan dalam memperkuat posisi ekspor perusahaan. Meski mengalami penurunan di 2024, Suzuki yakin bahwa dengan membaiknya perekonomian global dan domestik, mereka dapat kembali meraih peningkatan dalam kinerja ekspor pada tahun ini.

“Melihat tren ekonomi yang semakin baik, kami optimistis bisa mencatatkan kinerja yang lebih baik di 2025. Kami menargetkan market share Suzuki dapat mencapai 8,5 persen pada tahun ini,” ujar Shodiq penuh keyakinan.

Dengan upaya perbaikan dan inovasi, Suzuki bertekad untuk meningkatkan daya saing di pasar global dan kembali memperkokoh posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri otomotif internasional.

Innova Reborn Diesel Matic Jadi Pilihan Terpopuler Keluarga Kijang Innova, Zenix Mundur!

Toyota Kijang Innova Reborn Diesel dengan transmisi otomatis terus mendominasi pasar kendaraan MPV medium di Indonesia. Sebagai salah satu varian terpopuler dari keluarga Kijang Innova, model ini mencatatkan angka distribusi yang mengesankan sepanjang tahun 2024. Berdasarkan data wholesales dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sebanyak 16.751 unit Innova Reborn Diesel berhasil didistribusikan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) ke seluruh dealer di tanah air.

Prestasi ini menjadikan Innova Reborn Diesel sebagai varian terlaris di keluarga Kijang Innova, mengungguli model lain seperti Kijang Innova Zenix Q CVT TSS Modellista, yang mencatat distribusi sebanyak 10.190 unit.

Menurut Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing PT TAM, mesin diesel yang hanya tersedia pada Innova Reborn menjadi alasan utama model ini tetap diminati masyarakat. “Banyak konsumen yang memilih Innova Reborn karena preferensi terhadap mesin dieselnya, selain karena performa keseluruhan mobil ini,” ujar Anton pada Rabu (15/1/2025).

Perbedaan Utama Innova Reborn dan Innova Zenix
Toyota Kijang Innova Zenix, generasi terbaru dari keluarga Kijang, membawa sejumlah pembaruan signifikan. Menggunakan platform Toyota New Global Architecture (TNGA), Zenix beralih ke struktur monokok dengan penggerak roda depan (FWD), menggantikan desain ladder frame dan penggerak roda belakang pada model sebelumnya.

Innova Zenix versi bensin dilengkapi mesin 2.000 cc M20A-FKS Dynamic Force Engine, yang mampu menghasilkan tenaga 174 PS dan torsi 204,9 Nm. Varian hybrid-nya menggabungkan mesin TNGA 2.000 cc dengan motor listrik, memberikan tenaga gabungan hingga 186 PS.

Sementara itu, Innova Reborn Diesel tetap mempertahankan mesin tangguh berkode 2GD FTV berkapasitas 2.393 cc dengan tenaga maksimal 149 PS dan torsi puncak 342,2 Nm, menjadikannya pilihan ideal untuk daya tahan dan efisiensi bahan bakar.

Keunggulan Diesel yang Tak Tergantikan
Kehadiran mesin diesel pada Innova Reborn memberikan daya tarik tersendiri bagi konsumen yang membutuhkan kendaraan dengan tenaga besar dan efisiensi tinggi, terutama untuk perjalanan jarak jauh. Sementara Innova Zenix lebih menonjolkan efisiensi bahan bakar dengan teknologi hybrid, Innova Reborn Diesel tetap menjadi primadona di kalangan pecinta MPV medium yang mengutamakan performa dan ketangguhan.

Dengan keunggulan masing-masing, kedua model ini terus bersaing dalam memenuhi kebutuhan pasar otomotif Indonesia yang semakin beragam.

Mobil Baru Suzuki Fronx Akan Menggebrak Pasar Indonesia, Ini Bocorannya!

Suzuki Indomobil Sales (SIS) tengah mempersiapkan langkah besar di tahun 2025 dengan menghadirkan berbagai model mobil baru, termasuk jajaran SUV yang akan memenuhi kebutuhan pasar otomotif Indonesia. Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS, mengungkapkan bahwa mereka akan memulai tahun 2025 dengan gebrakan besar untuk memikat konsumen di Tanah Air.

Dalam acara Suzuki Media Gathering 2025 yang digelar di Kelapa Gading, Jakarta pada Jumat (17/1/2025), Harold mengungkapkan, “Kami siap untuk mengejutkan pasar otomotif Indonesia dengan menghadirkan produk-produk yang sangat sesuai dengan selera dan kebutuhan pasar Indonesia.” Dia juga menekankan bahwa Suzuki telah menyiapkan sejumlah kendaraan baru yang akan mengakomodasi permintaan yang terus berkembang di pasar lokal.

Rencananya, peluncuran mobil baru ini akan dimulai pada semester pertama 2025. Salah satu fokus utama Suzuki adalah segmen kendaraan SUV, yang diperkirakan akan menjadi andalan mereka di tahun tersebut. “Untuk 2025, kami akan meluncurkan produk di segmen SUV, yang merupakan pilihan tepat bagi konsumen Indonesia,” tambah Harold.

Terdengar kabar bahwa salah satu model yang bakal hadir di Indonesia adalah Suzuki Fronx. Mobil ini sudah beberapa kali terlihat diuji di jalanan Indonesia, menambah spekulasi tentang peluncurannya yang semakin dekat. Kode mobil baru yang terdaftar di situs Samsat PKB Jakarta, yaitu A3L415F, semakin memperkuat dugaan bahwa Suzuki Fronx akan segera hadir. Kode tersebut teridentifikasi sebagai bagian dari mobil Suzuki Fronx, yang kemungkinan besar akan ditawarkan dalam lima varian, dengan harga mulai dari Rp 166 juta hingga Rp 194 juta.

Selain peluncuran model baru, Suzuki juga berencana untuk memberikan penyegaran pada beberapa model yang sudah ada. Harold menambahkan, “Kami juga akan melakukan berbagai penyegaran produk sepanjang 2025. Harapan kami, ini akan membantu mengembangkan pasar otomotif Indonesia dan mendorong kemajuan industri otomotif di tanah air.”

Dalam kesempatan yang sama, Zulfikar Rafi Al Ghany, Head of Public Relations Strategic Planning Department PT SIS, juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, Suzuki berhasil menjual 69.392 unit kendaraan, dengan sekitar 30 persen di antaranya merupakan mobil berteknologi mild hybrid. “Penjualan kendaraan hybrid kami mencapai 17.594 unit, yang mencerminkan minat konsumen terhadap teknologi ramah lingkungan,” kata Ghany.

Dengan berbagai rencana ambisius ini, Suzuki berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia, serta berkontribusi pada perkembangan industri otomotif di negara ini.

Servis Mitsubishi Fuso eCanter Kini Tersedia di Tiga Diler Resmi

Bagi pemilik mobil matik, menjaga kualitas oli transmisi adalah hal yang sangat penting untuk memastikan performa kendaraan tetap optimal. Namun, apakah Anda tahu jika oli transmisi yang tidak sesuai jenis atau spesifikasinya dapat menimbulkan dampak buruk bagi kendaraan Anda? Kerusakan pada komponen transmisi bisa terjadi jika kesalahan pengisian oli tidak segera diperbaiki. Untuk itu, mengenali tanda-tanda awal masalah pada oli transmisi sangat penting.

Menurut Hardi Wibowo, pemilik bengkel Aha Motor di Yogyakarta, ada beberapa gejala yang menunjukkan bahwa mobil matik mungkin mengalami kesalahan dalam pengisian oli transmisi. Salah satu tanda yang paling mudah dikenali adalah mobil yang tidak bergerak meski mesin telah menyala dan tuas transmisi berada pada posisi yang benar. Hal ini terjadi karena oli transmisi yang tidak sesuai jenisnya dapat mengganggu tekanan hidraulis yang diperlukan untuk menggerakkan komponen dalam transmisi.

“Jika oli transmisi yang digunakan tidak sesuai, maka tekanan hidraulis yang seharusnya ada untuk menggerakkan komponen dalam transmisi akan terganggu,” jelas Hardi. Akibatnya, tenaga mesin tidak bisa disalurkan dengan baik, dan mobil terasa lebih berat saat dikendarai.

Gejala lain yang sering terjadi adalah kondisi ‘selip’, di mana meskipun putaran mesin meningkat, mobil tidak bergerak sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan. Ini terjadi karena oli yang salah jenisnya tidak mampu memberikan daya cengkeram yang cukup pada komponen kopling dalam transmisi. Dalam beberapa kasus, tekanan piston transmisi juga bisa melemah akibat penggunaan oli yang tidak sesuai.

Selain itu, Hardi menambahkan, jika proses perpindahan gigi terasa lambat atau tidak mulus, ini bisa menjadi tanda bahwa oli transmisi yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Perpindahan gigi yang tertahan atau tersendat bisa membuat pengalaman berkendara Anda menjadi tidak nyaman.

Hardi menekankan bahwa memilih oli transmisi yang tepat sangatlah penting untuk menjaga performa mobil matik. Jika Anda mengalami salah satu dari tanda-tanda tersebut, segeralah periksa dan ganti oli transmisi sesuai dengan rekomendasi pabrikan agar kerusakan lebih parah dapat dicegah.

Waspada! Tanda Mobil Matik Anda Salah Isi Oli Transmisi

Pemilik mobil matik tentu paham bahwa kualitas oli transmisi sangat memengaruhi performa kendaraan. Namun, apa yang terjadi jika oli transmisi yang digunakan ternyata tidak sesuai dengan spesifikasi transmisi kendaraan? Salah memilih oli transmisi dapat menyebabkan kerusakan serius pada komponen mobil dalam jangka panjang. Untuk itu, penting bagi konsumen untuk mengenali tanda-tanda awal yang mengindikasikan adanya masalah pada oli transmisi.

Hardi Wibowo, pemilik bengkel Aha Motor di Yogyakarta, menjelaskan bahwa ada beberapa gejala yang bisa menjadi indikator bahwa oli transmisi mobil matik Anda tidak sesuai. Salah satu tanda yang paling jelas adalah ketika mobil tidak mau bergerak meskipun mesin sudah hidup dan tuas transmisi berada pada posisi yang benar. “Ini bisa terjadi karena oli transmisi yang tidak sesuai menyebabkan gangguan pada tekanan hidraulis yang diperlukan untuk menggerakkan komponen dalam transmisi,” kata Hardi.

Selain itu, mobil yang terasa berat saat dipacu bisa menjadi tanda adanya masalah pada oli transmisi. Oli dengan spesifikasi yang salah dapat menghambat aliran tenaga mesin ke roda. “Oli yang tidak cocok dengan transmisi dapat mengurangi efisiensi transmisi dan menyebabkan mobil terasa berat saat akselerasi,” tambahnya.

Masalah lain yang bisa muncul adalah selip, di mana mesin berputar dengan kecepatan tinggi tetapi mobil tidak bergerak sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan. “Selip sering kali terjadi jika oli tidak memberikan cengkeraman yang cukup pada komponen kopling atau ketika tekanan pistonnya melemah akibat oli yang tidak sesuai,” jelas Hardi.

Gejala lainnya adalah proses perpindahan gigi yang terasa tertahan atau tidak mulus. Oli yang tidak cocok dapat menghambat kelancaran pergeseran gigi, sehingga pengalaman berkendara menjadi kurang nyaman. “Penting untuk memilih oli transmisi yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan agar performa mobil tetap optimal. Jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, segera periksa dan ganti oli dengan yang sesuai untuk mencegah kerusakan lebih lanjut,” tambah Hardi.

Penting untuk diingat, pemilihan oli transmisi yang tepat adalah kunci untuk menjaga kinerja dan keandalan mobil matik Anda. Menghindari kesalahan dalam memilih oli transmisi bisa membantu mencegah masalah yang lebih besar dan memperpanjang umur kendaraan.

Indonesia Jadi Rumah Baru Produksi Hyundai New Creta dan Creta N Line Turbo

PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) resmi meluncurkan produksi dua model terbaru, New Creta dan Creta N Line Turbo, di pabriknya yang terletak di kawasan industri Greenland International Industrial Center, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pabrik Hyundai yang berdiri di atas lahan seluas 77 hektar ini menjadi saksi penting dalam perjalanan Hyundai untuk terus memperkuat eksistensinya di pasar otomotif Indonesia.

Perkenalan Creta N Line Turbo ini menandai langkah penting bagi Hyundai Indonesia, mengingat model ini merupakan bagian dari lini Hyundai N yang dikenal dengan desain agresif dan performa tinggi. Menariknya, Creta N Line Turbo ini menjadi model ketiga yang diproduksi oleh HMMI, setelah Ioniq 5 N dan Kona Electric N Line. Keputusan Hyundai untuk memproduksi kedua model ini di Indonesia semakin menunjukkan komitmen perusahaan dalam berinvestasi di pasar otomotif Indonesia.

“Ini adalah langkah penting bagi Hyundai. Kami merasa bangga dapat memproduksi New Creta N Line Turbo dan New Creta di Indonesia. Komitmen ini menunjukkan konsistensi Hyundai dalam berinvestasi serta mendukung kemajuan industri otomotif di Tanah Air,” ungkap Bong Kyu Lee, Presiden Direktur PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, dalam pernyataan resminya, Selasa (14/1/2025).

Proses produksi kedua model ini dilakukan dengan melibatkan tim engineer dan teknisi berpengalaman, yang melalui tahapan mulai dari pencetakan pelat baja (press), pengelasan dan integrasi tubuh kendaraan (welding/body), hingga produksi mesin (engine) dan perakitan akhir (assembly). Hyundai memastikan kualitas produk melalui proses pemeriksaan ketat di setiap tahapan, sesuai dengan standar global yang dimiliki perusahaan.

Hyundai Creta yang diproduksi di Indonesia juga memiliki arti penting, mengingat model ini merupakan yang pertama kali diekspor ke luar negeri. Pada tahun 2022, Hyundai Creta dipersembahkan untuk pasar ekspor oleh Presiden Joko Widodo, dan kini telah dipasarkan di lebih dari 60 negara, meliputi kawasan Asia Pasifik, Amerika Tengah dan Selatan, serta Afrika dan Timur Tengah.

Ke depan, HMMI berencana untuk mengekspor Creta terbaru sesuai dengan permintaan pasar global. “Kami berharap produksi New Creta N Line Turbo dan New Creta ini dapat memenuhi kebutuhan konsumen, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia,” tambah Bong Kyu Lee.

Dengan semakin banyaknya kendaraan Hyundai yang diproduksi dan diekspor, HMMI berperan besar dalam memperkenalkan kualitas otomotif Indonesia ke pasar internasional, sekaligus memberikan inovasi terbaik bagi para pecinta otomotif.

Kemenperin Berikan Insentif PPnBM 3% untuk Mobil Hybrid, Ini Jenisnya

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan rencana pemberian insentif untuk mobil listrik berbasis teknologi hibrida atau hybrid, dengan tujuan menjaga daya beli masyarakat dan mendukung akselerasi industri otomotif nasional di tengah tantangan pasar yang semakin kompleks. Insentif berupa pengurangan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 3 persen ini berlaku untuk kendaraan hybrid, termasuk Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), full hybrid, dan mild hybrid, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada sektor otomotif.

“Melalui insentif ini, kami berharap industri otomotif bisa lebih berkembang, meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan seperti kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen,” jelas Setia Diarta, Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, dalam acara Prospek Industri Otomotif 2025 yang diselenggarakan oleh Forwin pada Selasa, 14 Januari 2025.

Insentif ini juga bertujuan untuk meringankan dampak kenaikan PPN dan mengurangi beban pembelian kendaraan hybrid bagi masyarakat, yang sejauh ini telah mulai menunjukkan minat yang lebih tinggi terhadap mobil ramah lingkungan. Setia menambahkan bahwa pemerintah juga mengusulkan pengembalian insentif PPN untuk mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) dan bus sebesar 10 persen, seperti yang diterapkan pada tahun lalu. Kendaraan yang memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tertentu akan dikenakan tarif PPN yang lebih rendah, yakni hanya 2 persen.

“Sejumlah provinsi juga telah memberikan keringanan dengan menunda pemberlakuan opsen, yang diharapkan dapat menjaga daya saing industri otomotif nasional, baik di pasar domestik maupun global,” tambah Setia. Rencana pemberian insentif ini sebelumnya sudah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang menyebutkan bahwa insentif PPnBM untuk mobil hybrid dapat memangkas tarif PPnBM hingga 3 persen.

Kebijakan insentif ini diharapkan dapat merangsang pasar otomotif domestik dan mengurangi dampak dari penerapan PPN 12 persen yang mulai berlaku pada 2025. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada kebijakan teknis atau aturan lebih lanjut yang dikeluarkan untuk pemberlakuan insentif baru tersebut. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendukung transformasi industri otomotif Indonesia ke arah kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

Indonesia Kirim 572 Ribu Motor ke Luar Negeri di 2024: Peningkatan Ekspor Terbaru

Jakarta – Industri sepeda motor Indonesia menunjukkan hasil yang menggembirakan sepanjang tahun 2024, dengan capaian ekspor dan penjualan domestik yang cukup solid. Berdasarkan data yang dirilis oleh Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), Indonesia berhasil mengekspor 572.506 unit sepeda motor ke berbagai negara pada tahun 2024. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor motor tahun 2023 yang tercatat sebanyak 570.004 unit, meskipun masih jauh di bawah angka ekspor pada 2019 yang mencapai lebih dari 810 ribu unit.

Namun, di bulan Desember 2024, jumlah ekspor motor Indonesia mengalami sedikit penurunan. Penjualan motor pada bulan terakhir 2024 tercatat sebanyak 55.537 unit, berkurang dibandingkan dengan 58.868 unit yang tercatat pada bulan sebelumnya, November 2024.

Segmentasi Ekspor Motor Indonesia 2024

Dari total 572.506 unit motor yang diekspor sepanjang 2024, mayoritas merupakan motor jenis skuter, yang mencatatkan kontribusi sebesar 50,06%. Sementara itu, motor jenis underbone atau motor bebek menyumbang 25,48% dari total ekspor, dan motor jenis sport mencatatkan angka 24,45%.

Pencapaian ekspor ini menggarisbawahi posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri sepeda motor global, meskipun volume ekspor tahun ini belum kembali ke angka yang tercatat pada 2019 dan 2021. Kendati demikian, penurunan yang terjadi dalam ekspor bulan Desember dianggap sebagai hal yang wajar dalam dinamika pasar internasional.

Pasar Domestik Tetap Stabil dengan Penjualan Skutik Dominan

Sementara itu, di pasar domestik, penjualan motor Indonesia pada tahun 2024 juga mencatatkan angka yang positif. Total penjualan motor di Indonesia sepanjang tahun lalu mencapai 6,33 juta unit, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan pada 2023 yang tercatat 6,24 juta unit. Dengan angka ini, AISI berhasil mencapai target penjualan motor yang diperkirakan berkisar antara 6,2 juta hingga 6,5 juta unit.

Pada bulan Desember 2024, penjualan motor domestik tercatat mencapai 403.480 unit, meskipun sedikit menurun dibandingkan dengan 512.942 unit yang tercatat pada November 2024. Penjualan motor pada tahun 2024 menunjukkan bahwa jenis skuter masih menjadi favorit konsumen Indonesia, dengan kontribusi sebesar 90,39% dari total penjualan motor domestik. Motor jenis underbone menyumbang 5,4%, sementara motor sport mencatatkan angka 4,21%.

Dominasi Skuter di Pasar Indonesia

Dengan total 6,33 juta unit yang terjual, pasar motor Indonesia tetap dikuasai oleh motor skutik, yang mencerminkan tren konsumen yang lebih memilih kendaraan praktis dan efisien untuk kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, sepeda motor jenis sport dan underbone tetap memiliki pangsa pasar yang lebih kecil.

Pencapaian ini menunjukkan bahwa industri sepeda motor Indonesia terus berkembang dengan stabil, baik di pasar domestik maupun internasional. Meskipun ada penurunan pada ekspor motor di akhir tahun, pasar domestik menunjukkan ketahanan yang cukup baik, dengan skutik tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen.

Kenaikan Harga Honda HR-V 2025: Lihat Daftar Harga Tipe-Tipe Terbarunya

Jakarta – Honda HR-V, salah satu kendaraan SUV kompak yang paling digemari di Indonesia, telah mengumumkan harga terbaru untuk berbagai varian pada awal tahun 2025. Meski terjadi kenaikan harga pada setiap tipe, mobil ini masih dipandang sebagai pilihan utama bagi banyak konsumen berkat kombinasi kualitas dan fitur unggulan yang ditawarkannya.

Pada tahun 2025, harga HR-V S CVT, yang merupakan tipe dengan harga paling terjangkau, mengalami kenaikan sebesar Rp 8,2 juta, menjadi Rp 392,1 juta. Begitu pula dengan tipe HR-V E CVT yang kini dipasarkan dengan harga Rp 412,9 juta, naik Rp 8,7 juta dibandingkan sebelumnya. Kenaikan harga yang paling signifikan terjadi pada varian HR-V Turbo RS, yang kini dipatok seharga Rp 551,4 juta, meningkat sebesar Rp 11,1 juta.

Daftar Harga Honda HR-V Januari 2025:

  • HR-V S CVT: Rp 392,1 juta (Kenaikan Rp 8,2 juta)
  • HR-V E CVT: Rp 412,9 juta (Kenaikan Rp 8,7 juta)
  • HR-V SE CVT: Rp 433,5 juta (Kenaikan Rp 8,9 juta)
  • HR-V Turbo RS: Rp 551,4 juta (Kenaikan Rp 11,1 juta)

Walaupun ada kenaikan harga pada berbagai tipe, Honda HR-V tetap dipilih oleh banyak konsumen yang mencari SUV kompak berkualitas. Desainnya yang tetap stylish dan fitur modern yang dimiliki menjadikan HR-V sebagai kendaraan yang tetap diminati, meskipun banyak model pesaing bermunculan.

Spesifikasi dan Performa Honda HR-V

Honda HR-V hadir dengan beberapa varian yang menawarkan ukuran berbeda, sesuai dengan tipe kendaraan. Varian HR-V RS Turbo memiliki panjang 4.385 mm, lebar 1.790 mm, dan tinggi 1.590 mm, memberikan ruang yang cukup luas dan nyaman bagi pengemudi serta penumpang. Varian lainnya sedikit lebih kompak, namun tetap menawarkan kenyamanan yang optimal.

Untuk performa, tipe HR-V RS dibekali dengan mesin 1.5L VTEC Turbo yang mampu menghasilkan tenaga hingga 177 PS pada 6.000 rpm dan torsi 240 Nm pada 4.500 rpm, memberikan responsivitas dan performa yang cukup bertenaga. Sementara itu, tipe lainnya mengandalkan mesin 1.5L i-VTEC DOHC yang mampu menghasilkan 121 PS dan torsi 145 Nm. Mesin ini juga digunakan pada model Honda lainnya seperti BR-V dan City Hatchback. Semua tipe HR-V menggunakan transmisi CVT yang dikenal memberikan kenyamanan berkendara dan efisiensi bahan bakar.

Fitur Keselamatan Canggih Honda HR-V

Salah satu daya tarik utama dari Honda HR-V adalah fitur keselamatan canggih yang disematkan pada semua varian. Semua tipe HR-V dilengkapi dengan teknologi Honda Sensing yang mencakup sejumlah fitur aktif seperti:

  • Collision Mitigation Braking System: Sistem pengereman otomatis untuk menghindari kecelakaan.
  • Lane Keeping Assist System: Membantu pengemudi tetap berada di jalur yang aman.
  • Road Departure Mitigation System: Memberikan peringatan atau melakukan pengereman otomatis jika kendaraan keluar dari jalur.
  • Adaptive Cruise Control: Secara otomatis mempertahankan jarak yang aman dengan mobil yang ada di depan.
  • Auto-High Beam: Lampu depan yang menyesuaikan otomatis untuk pencahayaan yang optimal.
  • Lead Car Departure Notification System: Peringatan saat kendaraan di depan mulai bergerak.

Selain itu, HR-V juga dilengkapi dengan fitur keselamatan standar lainnya seperti 4 airbags, sistem pengereman ABS + EBD + BA, rangka G-CON + ACETM dengan Side Impact Beam, dan Hill Start Assist yang memudahkan pengemudi saat berkendara di tanjakan.

Kesimpulan: Honda HR-V Tetap Menjadi Pilihan Utama Meski Ada Kenaikan Harga

Dengan performa yang solid, fitur keselamatan canggih, dan desain modern yang elegan, Honda HR-V tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mencari kendaraan SUV kompak berkualitas. Walaupun harga sedikit naik, HR-V tetap menawarkan nilai lebih dengan fitur-fitur unggulan yang cocok untuk berbagai kebutuhan dan kondisi jalan. Popularitasnya yang terus bertahan di pasar Indonesia menunjukkan bahwa Honda HR-V tetap menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang menginginkan kendaraan yang stylish, andal, dan penuh teknologi.