Kenaikan Harga Honda HR-V 2025: Lihat Daftar Harga Tipe-Tipe Terbarunya

Jakarta – Honda HR-V, salah satu kendaraan SUV kompak yang paling digemari di Indonesia, telah mengumumkan harga terbaru untuk berbagai varian pada awal tahun 2025. Meski terjadi kenaikan harga pada setiap tipe, mobil ini masih dipandang sebagai pilihan utama bagi banyak konsumen berkat kombinasi kualitas dan fitur unggulan yang ditawarkannya.

Pada tahun 2025, harga HR-V S CVT, yang merupakan tipe dengan harga paling terjangkau, mengalami kenaikan sebesar Rp 8,2 juta, menjadi Rp 392,1 juta. Begitu pula dengan tipe HR-V E CVT yang kini dipasarkan dengan harga Rp 412,9 juta, naik Rp 8,7 juta dibandingkan sebelumnya. Kenaikan harga yang paling signifikan terjadi pada varian HR-V Turbo RS, yang kini dipatok seharga Rp 551,4 juta, meningkat sebesar Rp 11,1 juta.

Daftar Harga Honda HR-V Januari 2025:

  • HR-V S CVT: Rp 392,1 juta (Kenaikan Rp 8,2 juta)
  • HR-V E CVT: Rp 412,9 juta (Kenaikan Rp 8,7 juta)
  • HR-V SE CVT: Rp 433,5 juta (Kenaikan Rp 8,9 juta)
  • HR-V Turbo RS: Rp 551,4 juta (Kenaikan Rp 11,1 juta)

Walaupun ada kenaikan harga pada berbagai tipe, Honda HR-V tetap dipilih oleh banyak konsumen yang mencari SUV kompak berkualitas. Desainnya yang tetap stylish dan fitur modern yang dimiliki menjadikan HR-V sebagai kendaraan yang tetap diminati, meskipun banyak model pesaing bermunculan.

Spesifikasi dan Performa Honda HR-V

Honda HR-V hadir dengan beberapa varian yang menawarkan ukuran berbeda, sesuai dengan tipe kendaraan. Varian HR-V RS Turbo memiliki panjang 4.385 mm, lebar 1.790 mm, dan tinggi 1.590 mm, memberikan ruang yang cukup luas dan nyaman bagi pengemudi serta penumpang. Varian lainnya sedikit lebih kompak, namun tetap menawarkan kenyamanan yang optimal.

Untuk performa, tipe HR-V RS dibekali dengan mesin 1.5L VTEC Turbo yang mampu menghasilkan tenaga hingga 177 PS pada 6.000 rpm dan torsi 240 Nm pada 4.500 rpm, memberikan responsivitas dan performa yang cukup bertenaga. Sementara itu, tipe lainnya mengandalkan mesin 1.5L i-VTEC DOHC yang mampu menghasilkan 121 PS dan torsi 145 Nm. Mesin ini juga digunakan pada model Honda lainnya seperti BR-V dan City Hatchback. Semua tipe HR-V menggunakan transmisi CVT yang dikenal memberikan kenyamanan berkendara dan efisiensi bahan bakar.

Fitur Keselamatan Canggih Honda HR-V

Salah satu daya tarik utama dari Honda HR-V adalah fitur keselamatan canggih yang disematkan pada semua varian. Semua tipe HR-V dilengkapi dengan teknologi Honda Sensing yang mencakup sejumlah fitur aktif seperti:

  • Collision Mitigation Braking System: Sistem pengereman otomatis untuk menghindari kecelakaan.
  • Lane Keeping Assist System: Membantu pengemudi tetap berada di jalur yang aman.
  • Road Departure Mitigation System: Memberikan peringatan atau melakukan pengereman otomatis jika kendaraan keluar dari jalur.
  • Adaptive Cruise Control: Secara otomatis mempertahankan jarak yang aman dengan mobil yang ada di depan.
  • Auto-High Beam: Lampu depan yang menyesuaikan otomatis untuk pencahayaan yang optimal.
  • Lead Car Departure Notification System: Peringatan saat kendaraan di depan mulai bergerak.

Selain itu, HR-V juga dilengkapi dengan fitur keselamatan standar lainnya seperti 4 airbags, sistem pengereman ABS + EBD + BA, rangka G-CON + ACETM dengan Side Impact Beam, dan Hill Start Assist yang memudahkan pengemudi saat berkendara di tanjakan.

Kesimpulan: Honda HR-V Tetap Menjadi Pilihan Utama Meski Ada Kenaikan Harga

Dengan performa yang solid, fitur keselamatan canggih, dan desain modern yang elegan, Honda HR-V tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mencari kendaraan SUV kompak berkualitas. Walaupun harga sedikit naik, HR-V tetap menawarkan nilai lebih dengan fitur-fitur unggulan yang cocok untuk berbagai kebutuhan dan kondisi jalan. Popularitasnya yang terus bertahan di pasar Indonesia menunjukkan bahwa Honda HR-V tetap menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang menginginkan kendaraan yang stylish, andal, dan penuh teknologi.

Kapan Hyundai Creta Listrik Masuk ke Indonesia? Ini Jawaban Terbarunya!

Jakarta – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) membuka peluang untuk menghadirkan Hyundai Creta listrik di pasar otomotif Tanah Air. Kendaraan ramah lingkungan ini direncanakan akan debut lebih dulu di India pada 17 Januari 2025, sebelum kemungkinan meluncur ke Indonesia.

Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia, mengungkapkan bahwa perusahaan terus memantau potensi model-model mobil yang sedang berkembang di pasar global, termasuk Hyundai Creta listrik. Menurutnya, jika kendaraan ini sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen Indonesia, tidak menutup kemungkinan untuk diperkenalkan di pasar domestik.

“Hyundai Creta listrik sangat mungkin masuk ke Indonesia. Kami selalu mempelajari peluang kendaraan baru di pasar global dan akan mempertimbangkan model-model yang sesuai dengan selera konsumen lokal,” ujar Frans setelah acara peluncuran Hyundai Creta baru di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Frans juga menegaskan bahwa pada tahun 2025, Hyundai Indonesia berencana meluncurkan setidaknya tujuh model baru di pasar lokal. Meskipun ia belum bisa memberikan rincian tentang model-model yang akan diluncurkan, dipastikan bahwa pembagian model tersebut akan mencakup varian bensin, hybrid, dan listrik.

Creta Listrik Akan Tampil Lebih Dulu di India

Hyundai Creta listrik, yang disebut-sebut akan memulai debutnya pada pameran Bharat Mobility Expo (BME) pada 17 Januari 2025, siap menarik perhatian. Perusahaan telah merilis teaser kendaraan ini melalui saluran YouTube resmi mereka, memperkenalkan beberapa fitur utama yang akan dimiliki mobil tersebut.

Hyundai Creta Electric akan tersedia dalam dua pilihan baterai, yaitu 42 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 390 km dan 51,4 kWh dengan jangkauan hingga 473 km. Salah satu keunggulan utama kendaraan ini adalah kemampuannya untuk mengisi daya hingga 80% dalam waktu hanya 50 menit dengan menggunakan pengisian cepat.

Meskipun belum ada informasi resmi mengenai tenaga yang dihasilkan, varian tertinggi dari Creta listrik dikabarkan dapat mencapai kecepatan 0-100 km/jam dalam waktu hanya 7,9 detik. Selain performa yang tangguh, Creta Electric juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggih seperti teknologi Vehicle-to-Load (V2L), sistem shift-by-wire, serta integrasi dengan perangkat pintar melalui kunci pintar yang bisa terkoneksi dengan ponsel atau jam tangan pintar.

Hyundai juga memberikan pilihan trim yang terdiri dari Executive, Smart, Premium, dan Excellence, memberikan variasi sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Meskipun belum ada informasi mengenai harga resmi, diperkirakan harga akan diumumkan pada saat peluncuran di India. Kehadiran Hyundai Creta listrik di India menjadi langkah penting dalam memperkenalkan kendaraan listrik di pasar global, dan bisa jadi menjadi model yang akan dipertimbangkan untuk pasar Indonesia pada masa yang akan datang.

Indonesia Masih Bergantung pada Impor atau Sudah Lebih Banyak Ekspor Mobil?

Jakarta – Sektor otomotif Indonesia semakin menunjukkan kemajuan pesat, menjadikannya sebagai salah satu kekuatan utama dalam perekonomian negara. Tidak hanya berfungsi sebagai pasar menarik bagi produsen mobil internasional, Indonesia juga dikenal sebagai produsen mobil berkualitas yang mampu menembus pasar global. Walaupun masih mengimpor beberapa kendaraan, angka impor Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan dengan volume ekspor yang terus meningkat.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, mengungkapkan bahwa Indonesia kini telah menjadi pemain utama dalam industri otomotif di Asia Tenggara. Indonesia menunjukkan kemampuannya dalam memproduksi mobil dengan kualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar internasional, bahkan sebagian besar produksi mobil Indonesia diekspor ke luar negeri.

“Sejak 2013 dan bahkan sebelumnya, Indonesia telah mencapai kemampuan swasembada dalam produksi mobil, khususnya untuk kendaraan roda empat. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa angka impor mobil Indonesia sangat minim,” ujar Kukuh, menyoroti kontribusi sektor otomotif terhadap perekonomian Indonesia yang terus berkembang.

Peningkatan Ekspor, Impor Terkendali

Data terbaru yang dirilis Gaikindo menunjukkan bahwa sektor ekspor mobil Indonesia menunjukkan angka yang menggembirakan. Pada 2024, Indonesia berhasil mengekspor 472.194 unit mobil utuh (CBU), meskipun mengalami penurunan 6,5% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 505.134 unit. Selain itu, Indonesia juga mengekspor mobil dalam bentuk terurai (CKD) sebanyak 46.311 unit, meskipun ada penurunan signifikan sebesar 29,6%. Tidak hanya mobil, Indonesia juga mengirimkan lebih dari 153 juta komponen mobil ke berbagai negara.

Di sisi impor, meskipun tercatat ada sedikit peningkatan pada 2024 dengan 97.010 unit mobil impor (naik 9,1% dibandingkan tahun sebelumnya), kontribusi mobil impor terhadap total penjualan mobil di Indonesia tetap rendah. Hal ini menandakan bahwa ketergantungan Indonesia terhadap kendaraan impor masih terjaga.

Produksi Lokal Kuasai Pasar Otomotif Indonesia

Penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan bahwa kendaraan yang diproduksi secara lokal masih mendominasi pasar otomotif domestik. Penjualan mobil secara wholesales tercatat sebanyak 865.723 unit, sementara penjualan retail mencapai 889.680 unit. Ini berarti hampir 89% dari total mobil yang terjual di Indonesia adalah hasil produksi dalam negeri, sementara hanya 11% yang berasal dari impor.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa industri otomotif Indonesia berhasil mengurangi ketergantungan pada kendaraan impor dan semakin mengoptimalkan potensi produksi lokal. Pencapaian ini mencerminkan perkembangan yang signifikan dalam sektor otomotif, yang juga menjadi salah satu indikator penting bagi perekonomian Indonesia yang semakin kompetitif di pasar global.

Dengan ekspor yang terus meningkat dan impor yang terbatas, industri otomotif Indonesia semakin memperlihatkan kemajuan yang signifikan. Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di pasar otomotif dunia, tetapi juga semakin menegaskan peran sektor ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Kemewahan di Balik Korupsi: Pilihan Kendaraan dari Rubicon hingga Harley-Davidson

Kendaraan Mewah Sitaan KPK Disimpan di Rupbasan, Siap untuk Dilelang

Beragam kendaraan mewah yang berhasil disita oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini diamankan sementara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan). Kendaraan-kendaraan ini, yang menjadi simbol kemewahan dan status sosial, nantinya akan dilelang setelah melalui tahapan hukum yang sesuai dan mendapatkan keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Langkah pelelangan ini merupakan salah satu upaya untuk mengelola barang sitaan negara secara transparan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Di antara barang sitaan tersebut, terdapat sejumlah kendaraan bermerek yang terkenal di kalangan masyarakat. Mobil-mobil mewah seperti Jeep Rubicon dan Mercedes-Benz termasuk dalam daftar, bersama dengan motor besar (moge) seperti Harley-Davidson dan Vespa. Menurut Direktur Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi (Labuksi) KPK, Mungki Hadipratikto, jenis kendaraan seperti ini sering kali ditemukan dalam berbagai kasus korupsi.

“Sebagian besar kendaraan yang disita, baik motor maupun mobil, memang didominasi oleh merek seperti Harley-Davidson dan Rubicon atau Mercedes-Benz,” ungkap Mungki.

Ia menjelaskan bahwa kendaraan mewah ini kerap dijadikan simbol status oleh para pelaku korupsi. Para koruptor cenderung menggunakan barang-barang tersebut untuk menunjukkan kekayaan dan gengsi di hadapan orang lain. “Hal ini lebih kepada pencitraan. Mereka ingin terlihat sukses secara finansial, meskipun kekayaan tersebut diperoleh dari hasil yang tidak sah,” tambahnya.

Fenomena ini mencerminkan ironi yang mendalam. Kendaraan yang seharusnya menjadi simbol keberhasilan justru sering kali diperoleh dengan cara yang merugikan negara. Korupsi yang dilakukan oleh oknum tidak hanya menghasilkan kemewahan pribadi tetapi juga menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat luas.

Pelelangan kendaraan mewah hasil sitaan ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memulihkan sebagian kerugian negara akibat korupsi. Selain itu, pelelangan ini juga berfungsi sebagai pengingat publik tentang bahaya korupsi dan dampak buruk yang ditimbulkannya terhadap bangsa.

Karena kendaraan mewah biasanya memiliki daya tarik tersendiri, pelelangan ini diperkirakan akan menarik perhatian banyak pembeli. Namun, lebih dari itu, keberadaan kendaraan-kendaraan ini di Rupbasan KPK menjadi bukti nyata tingginya harga yang harus dibayar oleh negara dan masyarakat akibat tindakan korupsi.

Perpanjangan Insentif PPnBM Mobil Listrik: Dorongan untuk Masa Depan Hijau

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan resmi memperpanjang pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) bagi kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB). Kebijakan ini berlaku hingga akhir Desember 2025, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 135 Tahun 2024 yang ditetapkan pada 31 Desember 2024. Insentif ini mulai diberlakukan dari Januari hingga Desember 2025.

Kebijakan ini merupakan kelanjutan dari PMK Nomor 9 Tahun 2024, yang mencakup kendaraan listrik dalam bentuk Completely Built-Up (CBU) maupun Completely Knocked-Down (CKD). Berdasarkan Pasal 3 ayat (3) dalam PMK tersebut, insentif PPnBM DTP akan diterapkan sepanjang tahun pajak 2025.

Selain itu, kendaraan listrik impor dalam kategori CBU juga tetap mendapatkan pembebasan bea masuk sebesar 0 persen. Namun, ada sejumlah persyaratan yang wajib dipenuhi oleh pelaku usaha, salah satunya adalah komitmen untuk membangun fasilitas produksi kendaraan listrik di Indonesia. Kebijakan ini juga mencakup proses validasi data melalui Sistem Indonesia National Single Window (INSW), yang melibatkan verifikasi dokumen impor, nomor persetujuan insentif, kode fasilitas, merek, tipe, hingga nomor rangka kendaraan.

Langkah strategis ini dirancang untuk mempercepat transisi menuju penggunaan kendaraan listrik sekaligus meningkatkan daya saing industri otomotif nasional. Dengan adanya insentif ini, pemerintah berharap harga kendaraan listrik menjadi lebih terjangkau sehingga mampu menarik minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, kebijakan ini juga ditargetkan untuk menarik lebih banyak investasi dalam pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto, menyambut baik langkah ini. Menurutnya, pembebasan PPnBM memiliki dampak besar dalam menurunkan harga jual kendaraan listrik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Ia juga berharap insentif ini mampu mendorong pelaku industri otomotif untuk menghadirkan lebih banyak model kendaraan listrik sekaligus membangun fasilitas produksi lokal.

“Harapannya, kebijakan ini dapat mendorong peningkatan penjualan mobil listrik secara signifikan,” ungkap Jongkie. Melalui beragam insentif yang diberikan, Indonesia semakin optimis untuk menjadi pusat produksi kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.

Hyundai Dan Nvidia Jalin Kerja Sama Untuk Kembangkan Solusi AI Dalam Mobilitas Masa Depan

Hyundai Motor Group mengumumkan kemitraan strategis dengan Nvidia untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang canggih dalam rangka meningkatkan solusi mobilitas masa depan. Kerja sama ini ditandatangani di Las Vegas dan bertujuan untuk memperkuat inovasi di berbagai bidang, termasuk kendaraan yang dapat diprogram melalui perangkat lunak dan robotika.

Hyundai berencana memanfaatkan teknologi digital twin untuk mensimulasikan pembangunan dan operasi pabrik baru dalam lingkungan virtual. Dengan menggunakan platform Nvidia Omniverse, perusahaan berharap dapat meningkatkan efisiensi produksi, kualitas, dan mengurangi biaya. Ini menunjukkan bahwa penggunaan simulasi digital dapat membantu perusahaan dalam merencanakan dan mengelola proses manufaktur dengan lebih baik.

Dalam kemitraan ini, Hyundai juga akan mengembangkan robot bertenaga AI menggunakan platform robotika Nvidia, Isaac. Mereka berencana menciptakan lingkungan virtual yang diperlukan untuk pelatihan robot, sehingga meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan tugas-tugas otomatisasi di pabrik. Ini mencerminkan pentingnya integrasi teknologi AI dalam meningkatkan produktivitas industri.

Hyundai akan memanfaatkan perangkat keras komputasi yang dipercepat oleh Nvidia serta alat pengembangan AI generatif untuk membangun kerangka kerja yang aman dalam melatih model AI dengan data yang besar. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan kemampuan analisis data yang diperlukan untuk inovasi produk dan layanan. Ini menunjukkan bahwa pengolahan data yang efisien adalah kunci untuk pengembangan teknologi canggih.

Kemitraan ini juga akan fokus pada pengembangan teknologi kendaraan otonom yang lebih aman dan cerdas. Dengan menciptakan simulasi yang realistis, Hyundai dan Nvidia berharap dapat menguji sistem mengemudi otonom dalam berbagai kondisi tanpa risiko nyata. Ini mencerminkan bahwa simulasi menjadi alat penting dalam pengujian teknologi baru sebelum diterapkan di dunia nyata.

Kim Heung-soo, kepala kantor strategi global Hyundai, menekankan bahwa kemitraan ini merupakan langkah penting dalam upaya perusahaan untuk menjadi pemimpin dalam inovasi mobilitas masa depan. Dengan memanfaatkan teknologi AI, Hyundai berkomitmen untuk menghadirkan solusi mobilitas yang lebih efisien dan berkelanjutan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan otomotif semakin berfokus pada keberlanjutan dan inovasi sebagai bagian dari strategi jangka panjang mereka.

Dengan kolaborasi antara Hyundai dan Nvidia, semua pihak kini diajak untuk menantikan perkembangan inovatif di sektor otomotif. Kemitraan ini tidak hanya akan memperkuat posisi Hyundai sebagai pelopor dalam teknologi mobilitas tetapi juga membuka jalan bagi solusi yang lebih cerdas dan efisien di masa depan. Keberhasilan inisiatif ini akan sangat bergantung pada kemampuan kedua perusahaan untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan industri otomotif yang terus berkembang.

Dari Rubicon ke Harley-Davidson: Pilihan Kendaraan Koruptor

Beberapa kendaraan mewah hasil sitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini disimpan sementara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan). Kendaraan-kendaraan ini, yang sebagian besar merupakan simbol kekayaan dan status sosial, akan dilelang setelah melalui proses hukum yang sah dan mendapatkan keputusan final dari pengadilan. Pelelangan ini menjadi salah satu cara untuk mengelola barang rampasan negara dengan cara yang transparan dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Yang menarik, di antara kendaraan sitaan tersebut, terdapat berbagai merek terkenal yang akrab di telinga masyarakat. Di antaranya adalah mobil-mobil mewah seperti Jeep Rubicon dan Mercedes-Benz, yang sering kali ditemukan dalam daftar barang rampasan KPK. Selain itu, motor gede (moge) Harley-Davidson dan Vespa juga menjadi kendaraan yang dominan. Menurut Direktur Pelacakan Aset Pengelolaan Barang Bukti dan Eksekusi (Labuksi) KPK, Mungki Hadipratikto, jenis kendaraan tersebut memang sering kali ditemukan sebagai hasil sitaan dalam kasus korupsi.

“Meskipun kami tidak mengetahui alasan spesifiknya, yang jelas kendaraan rampasan kami kebanyakan adalah Harley-Davidson untuk motor, dan Rubicon atau Mercedes-Benz untuk mobil,” ungkap Mungki.

Mungki menduga bahwa kendaraan-kendaraan mewah ini berfungsi sebagai simbol status sosial bagi para pelaku korupsi. Ia berpandangan bahwa para pelaku kejahatan ini cenderung menggunakan kendaraan-kendaraan tersebut sebagai cara untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki kekayaan dan kemampuan finansial. “Ini lebih kepada pencitraan. Mereka ingin terlihat kaya dan mampu, padahal kekayaan itu didapatkan dari hasil yang tidak sah,” tambahnya.

Fenomena ini menjadi cermin dari ironi besar. Kendaraan-kendaraan mewah yang seharusnya menjadi simbol prestise ini justru sering kali diperoleh dengan cara yang sangat merugikan masyarakat. Pencurian uang negara yang dilakukan oleh para koruptor telah menghasilkan kemewahan yang ditunjukkan melalui kepemilikan barang-barang mewah, namun yang paling penting adalah kerugian besar yang ditanggung oleh rakyat.

Proses pelelangan kendaraan rampasan ini menjadi salah satu cara untuk mengembalikan sebagian dari kerugian negara akibat tindakan korupsi. Selain itu, pelelangan ini juga menjadi pelajaran penting bagi publik tentang dampak buruk yang ditimbulkan oleh korupsi dan betapa mahalnya harga yang harus dibayar oleh masyarakat.

Dengan merek-merek kendaraan mewah yang sering kali memiliki daya tarik tinggi, pelelangan ini diperkirakan akan menarik banyak minat pembeli. Namun lebih dari itu, keberadaan kendaraan-kendaraan ini di Rupbasan KPK juga menjadi pengingat yang tak terlupakan tentang betapa besarnya biaya yang ditanggung oleh negara dan rakyat akibat tindakan korupsi.

Hyundai Tak Tertandingi, 7 Mobil Baru Akan Rilis di 2025

Mengawali tahun 2025, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) membuat gebrakan besar dengan meluncurkan dua varian terbaru dari Sport Utility Vehicle (SUV) andalannya, yaitu Creta facelift dan Creta N Line. Peluncuran ini berlangsung di Jakarta Utara pada Kamis (9/1/2025). Tak berhenti di situ, Hyundai juga memastikan akan memperkenalkan tujuh model baru sepanjang tahun ini, sebagai bagian dari strategi ekspansi mereka di pasar otomotif Indonesia.

Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT HMID, menyampaikan bahwa pihaknya berambisi untuk menghadirkan lebih dari tujuh model guna menarik minat konsumen. “Kami sudah menyiapkan tujuh model baru, bahkan mungkin lebih. Nanti akan kami umumkan secara bertahap,” ujar Frans di sela acara peluncuran.

Hyundai berharap langkah ini dapat mendorong daya beli masyarakat, meskipun tantangan di pasar otomotif diprediksi semakin berat. Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12%, serta perubahan kebijakan pajak kendaraan, diperkirakan akan memengaruhi penjualan secara keseluruhan. “Kami memahami pasar tahun ini cenderung menurun, tetapi kami optimistis dengan menghadirkan produk baru, penurunan tersebut dapat diimbangi. Hyundai berkomitmen untuk terus berinovasi,” tambah Frans.

Salah satu model yang kemungkinan besar akan menjadi bagian dari rencana peluncuran Hyundai adalah Hyundai Venue, SUV yang berada di segmen A. Model ini diperkirakan akan bersaing dengan Toyota Raize dan Daihatsu Rocky di pasar Indonesia. Informasi tentang Venue semakin kuat setelah terdaftar di situs Samsat DKI Jakarta, dengan tiga varian yang berbeda.

Varian pertama menggunakan mesin 1.0 L turbo dengan transmisi otomatis, varian kedua mengandalkan mesin 1.2 L dengan transmisi manual, sementara varian ketiga menggunakan mesin 1.0 L turbo dengan Dual Clutch Transmission (DCT). Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) untuk Hyundai Venue diperkirakan berkisar antara Rp 155 juta hingga Rp 180 juta. Jika diproduksi secara lokal, harga jual SUV ini kemungkinan berada di rentang Rp 200 jutaan hingga Rp 300 jutaan, membuatnya kompetitif di kelasnya.

Langkah Hyundai ini menunjukkan ambisi besar mereka untuk terus memperkuat posisi di pasar otomotif Indonesia, dengan menawarkan inovasi dan pilihan produk yang beragam sesuai kebutuhan konsumen. Tahun 2025 menjadi momen penting bagi Hyundai untuk membuktikan bahwa mereka siap bersaing di tengah tantangan pasar.

Honda PCX 160 Terbaru: Gaya Mewah, Perawatan Murah

Honda PCX 160 kini semakin populer berkat desain modern dan fitur-fitur canggih yang ditawarkannya. Namun, selain daya tarik estetikanya, motor ini juga menonjol berkat biaya perawatan yang terbilang sangat terjangkau, memberikan keuntungan lebih bagi pemiliknya tanpa harus mengorbankan kualitas.

Menurut panduan buku manual, New Honda PCX 160 memiliki jadwal perawatan berkala setiap 4.000 km sekali. Selama setahun pertama atau penggunaan hingga 12.000 km, pemilik motor ini hanya perlu mengganti oli, tanpa biaya tambahan untuk komponen lainnya. Bahkan, pada 1.000 km pertama, pemilik akan mendapatkan layanan servis dan penggantian oli secara gratis di bengkel resmi AHASS.

Biaya servis untuk perawatan berkala pada 4.000 km, 8.000 km, dan 12.000 km pun cukup terjangkau, karena pemilik hanya perlu membayar biaya jasa servis tanpa perlu khawatir mengganti komponen mahal.

Untuk penggantian oli, diperlukan tiga kali penggantian oli SPX2 0,8 liter yang masing-masing seharga sekitar Rp 69.000, dengan total biaya oli sepanjang tahun sekitar Rp 207.000. Spare part fast moving seperti cairan coolant juga sangat terjangkau, dimulai dari Rp 18.000 di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Meskipun harganya terjangkau, kualitas spare part yang digunakan untuk perawatan New Honda PCX 160 tetap terjamin. Beberapa komponen penting seperti aki, kampas rem, dan V-Belt tetap memiliki harga yang wajar di pasaran. Sebagai contoh, aki dibanderol sekitar Rp 295.000, sementara kampas rem depan dan belakang masing-masing dihargai Rp 60.000 hingga Rp 60.500.

Berikut adalah daftar beberapa spare part dan biaya servis yang berlaku di AHASS untuk New Honda PCX 160:

  • Servis ringan: Rp 100.000
  • Oli SPX2 0,8 liter: Rp 69.000
  • Oli gardan: Rp 21.000
  • Busi NGK LMAR8L-9: Rp 69.000
  • Slider CVT: Rp 27.000
  • Roller CVT: Rp 42.000 per set
  • V-Belt: Rp 133.000
  • Kampas kopling sentrifugal: Rp 186.000
  • Karet kampas kopling: Rp 40.000
  • Kampas rem depan: Rp 60.000
  • Kampas rem belakang: Rp 60.500
  • Filter udara: Rp 75.000
  • Aki: Rp 295.000
  • Coolant: Rp 18.000

Dengan biaya perawatan yang sangat terjangkau dan mudah dijangkau, Honda PCX 160 menjadi pilihan ideal bagi pengendara yang menginginkan motor dengan performa tinggi, desain stylish, serta pengeluaran perawatan yang minim. Hal ini menjadikan PCX 160 pilihan cerdas yang memberikan keseimbangan antara estetika, efisiensi, dan biaya operasional yang hemat.

Dukungan Pemerintah: PPnBM Mobil Listrik Diperpanjang Tahun Depan

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan resmi mengumumkan perpanjangan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB). Kebijakan ini berlaku hingga Desember 2025, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 135 Tahun 2024 yang diresmikan pada 31 Desember 2024. Insentif ini berlaku mulai Januari hingga Desember 2025.

Kebijakan baru ini merupakan kelanjutan dari PMK Nomor 9 Tahun 2024, yang juga mencakup kendaraan listrik berstatus Completely Built-Up (CBU) maupun Completely Knocked-Down (CKD). Dalam Pasal 3 ayat (3) PMK tersebut dijelaskan bahwa insentif PPnBM DTP diberikan selama periode pajak 2025.

Tidak hanya itu, mobil listrik impor CBU juga tetap menikmati pembebasan bea masuk sebesar 0 persen. Namun, ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha, yaitu komitmen untuk mendirikan fasilitas produksi kendaraan listrik di Indonesia. Tambahan prosedur juga diterapkan dalam peraturan ini, yaitu validasi data melalui Sistem Indonesia National Single Window (INSW). Validasi tersebut mencakup dokumen impor, nomor persetujuan insentif, kode fasilitas, merek, tipe, dan nomor rangka kendaraan.

Langkah ini bertujuan untuk mempercepat transisi ke kendaraan listrik serta memperkuat daya saing industri otomotif nasional. Dengan insentif ini, pemerintah berharap harga mobil listrik dapat lebih terjangkau sehingga mendorong minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Selain itu, kebijakan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investor untuk berkontribusi dalam pengembangan industri kendaraan listrik di tanah air.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto, menyambut baik langkah ini. Menurutnya, pembebasan PPnBM berpotensi signifikan dalam menurunkan harga jual kendaraan listrik sehingga meningkatkan daya beli masyarakat. Ia juga berharap insentif ini memotivasi pelaku industri otomotif untuk memperkenalkan lebih banyak model kendaraan listrik sekaligus membangun fasilitas produksi lokal.

“Semoga angka penjualan mobil listrik terus meningkat dengan adanya kebijakan ini,” ujarnya. Dengan berbagai insentif yang diberikan, Indonesia semakin optimis untuk menjadi pusat produksi kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.