Innova Zenix vs Reborn, Ini Selisih Penjualannya yang Mengejutkan

Toyota Kijang Innova masih menjadi mobil terlaris di Indonesia pada awal tahun 2025. Berdasarkan data penjualan grosir yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), baik varian Reborn maupun Zenix, mobil legendaris ini mencatatkan angka penjualan yang sangat menggembirakan. Pada bulan Februari 2025, total penjualan kedua varian tersebut mencapai 6.008 unit, dengan Kijang Innova Zenix mencatatkan angka yang sedikit lebih tinggi daripada model Reborn.

Perbandingan Penjualan Zenix dan Reborn

Kedua varian Kijang Innova ini menunjukkan persaingan yang sangat ketat, dengan selisih penjualan yang hanya mencapai 150 unit. Kijang Innova Zenix berhasil terjual sebanyak 3.079 unit, sementara Kijang Innova Reborn mencatatkan 2.929 unit. Angka tersebut menunjukkan bahwa kedua model ini memiliki daya tarik yang kuat di pasar Indonesia, meskipun Zenix sedikit lebih populer dibandingkan Reborn di bulan Februari.

Konsumen Zenix vs. Reborn: Berbeda Segmentasi Pasar

Salah satu perbedaan mencolok antara kedua varian ini adalah profil konsumen yang memilih masing-masing model. Menurut informasi dari Toyota, pembeli Kijang Innova Zenix cenderung lebih banyak berasal dari wilayah Pulau Jawa, sementara Innova Reborn lebih banyak ditemukan di luar Jawa. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan dalam kebutuhan dan preferensi konsumen di berbagai daerah.

Innova Reborn, yang mengusung desain lebih fungsional dan tangguh, lebih banyak dimanfaatkan oleh perusahaan dan penyewaan kendaraan. Model ini sering dipilih oleh konsumen yang mengutamakan fungsionalitas dan mobilitas, seperti untuk keperluan operasional atau perjalanan jarak jauh. Sebaliknya, Innova Zenix lebih menarik bagi konsumen ritel yang menginginkan kendaraan dengan teknologi lebih canggih, efisiensi bahan bakar yang lebih baik, serta performa mesin hybrid yang semakin digemari.

Perbedaan Mesin dan Spesifikasi yang Mendasar

Secara teknis, perbedaan mesin dan spesifikasi menjadi salah satu faktor penentu bagi konsumen dalam memilih antara Zenix dan Reborn. Kijang Innova Zenix hadir dengan dua pilihan mesin, yaitu mesin bensin 2.000 cc dan varian hybrid. Mesin bensin Zenix menggunakan M20A-FKS Dynamic Force Engine yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 174 PS dan torsi 204,9 Nm. Di sisi lain, varian hybrid menggabungkan mesin 2.000 cc dengan motor listrik, menghasilkan total tenaga sebesar 186 PS.

Di sisi lain, Kijang Innova Reborn hadir dengan pilihan mesin yang berbeda. Untuk varian diesel, Reborn menggunakan mesin 2.393 cc yang menghasilkan tenaga 149 PS dan torsi 342,2 Nm, memberikan performa yang lebih tangguh di berbagai kondisi jalan. Sedangkan varian bensin dari Reborn menggunakan mesin 1.998 cc yang mampu menghasilkan tenaga 139 PS dan torsi 183,3 Nm. Dengan perbedaan spesifikasi mesin ini, kedua model Innova dapat menarik perhatian konsumen dengan kebutuhan mobilitas dan efisiensi bahan bakar yang berbeda.

Dominasi Kijang Innova di Pasar Otomotif Indonesia

Kijang Innova, baik Zenix maupun Reborn, terus menunjukkan dominasi yang kuat di pasar otomotif Indonesia. Meskipun keduanya memiliki perbedaan spesifikasi dan target pasar, keduanya tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen yang menginginkan kendaraan yang dapat diandalkan dengan berbagai keunggulannya masing-masing. Keberhasilan Toyota dalam mempertahankan popularitas kedua varian ini membuktikan bahwa Kijang Innova tetap menjadi ikon kendaraan keluarga di Indonesia, dengan terus merajai penjualan mobil di tanah air.

Sebagai salah satu mobil yang paling banyak diminati, Kijang Innova akan terus bersaing dengan berbagai model baru di pasar otomotif Indonesia. Namun, dengan keunggulan yang dimiliki Zenix dan Reborn, kemungkinan besar Toyota Kijang Innova akan terus mendominasi pasar untuk waktu yang cukup lama.

Toyota Yaris Listrik di Depan Mata? Simak Bocoran Terbarunya

Toyota, salah satu produsen otomotif asal Jepang, tampaknya semakin serius menggarap pasar kendaraan listrik. Kabar terbaru menyebutkan bahwa perusahaan ini berencana menghadirkan Toyota Yaris EV untuk pasar global. Namun, kapan tepatnya mobil listrik ini meluncur masih menjadi tanda tanya besar.

Toyota Pertimbangkan Yaris EV, Tapi Belum dalam Waktu Dekat

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Toyota Motor Europe (TME), Andrea Carlucci, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan menghadirkan Yaris dalam versi listrik. Namun, ia menegaskan bahwa peluncuran kendaraan ini belum akan terjadi dalam waktu dekat.

“Itu memang menjadi salah satu ide kami, tetapi saat ini belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai hal tersebut. Akan ada waktunya, namun bukan sekarang,” ujar Carlucci dalam sebuah wawancara.

Jika melihat strategi jangka pendek Toyota, saat ini perusahaan lebih fokus meluncurkan mobil listrik di segmen kendaraan kompak dan menengah yang memiliki pertumbuhan pesat. Sedangkan Yaris yang berada di kelas subkompak diprediksi baru akan menyusul setelahnya.

“Bagi kami, yang paling penting adalah menghadirkan mobil yang tepat, di tempat yang tepat, dan pada waktu yang tepat. Saat ini, segmen kendaraan listrik yang berkembang pesat di Eropa menjadi fokus utama kami,” tambahnya.

Portofolio Mobil Listrik Toyota di Eropa Makin Lengkap

Toyota memang cukup agresif dalam memperluas lini kendaraan listriknya di pasar Eropa. Beberapa model yang telah diperkenalkan antara lain:
Toyota bZ4X facelift
C-HR+ terbaru
Urban Cruiser, yang merupakan kembaran Suzuki e-Vitara

Carlucci juga mengungkapkan bahwa mobil listrik yang akan hadir di masa depan kemungkinan besar akan tetap menggunakan nama model yang sudah dikenal. Hal ini membuka peluang besar bagi kehadiran Yaris EV, mengingat model ini sudah memiliki sejarah panjang sebagai kendaraan perkotaan di Jepang dan beberapa negara lainnya.

Bagaimana dengan Pasar Indonesia?

Di Indonesia sendiri, Toyota Yaris hadir dalam beberapa varian menarik, seperti:
GR Yaris – versi performa tinggi yang digemari para pecinta otomotif
Yaris GR Sport – model dengan tampilan sporty
Yaris Cross & Yaris Cross HEV – SUV kompak yang semakin diminati

Jika versi listrik dari Yaris benar-benar dirilis, tentu saja akan menjadi tambahan menarik di jajaran mobil Toyota di Indonesia. Ini bisa menjadi alternatif ramah lingkungan bagi konsumen yang menginginkan mobil kompak bertenaga listrik.

Kesimpulan

Meskipun Toyota belum memberikan kepastian kapan Yaris EV akan diluncurkan, rencana ini tetap menjadi sesuatu yang menarik untuk dinantikan. Dengan tren elektrifikasi yang terus berkembang, tidak menutup kemungkinan Toyota akan segera membawa mobil listrik subkompak ini ke pasar global.

Bagi penggemar Toyota, apa pendapatmu tentang kemungkinan hadirnya Yaris EV? Apakah ini akan menjadi pilihan yang menarik di masa depan? 🚗⚡

Inovasi Toyota! FT-Me, Mobil Listrik Ramah Remaja Hadir di Pasaran

Toyota kembali menunjukkan inovasinya dalam dunia otomotif dengan memperkenalkan FT-Me, sebuah kendaraan listrik mikro yang dirancang untuk menjawab tantangan mobilitas perkotaan. Dengan desain kompak, efisiensi energi tinggi, serta teknologi ramah lingkungan, FT-Me hadir sebagai solusi transportasi masa depan yang lebih fleksibel dan inklusif.

Konsep Inovatif untuk Perkotaan

FT-Me merupakan quadricycle listrik yang dikembangkan untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman di area dengan lalu lintas padat. Kendaraan mungil ini memiliki panjang kurang dari 2,5 meter, menjadikannya sangat mudah bermanuver di jalanan sempit dan parkir di ruang terbatas. Bahkan, ukurannya memungkinkan mobil ini hanya membutuhkan setengah atau sepertiga dari tempat parkir mobil konvensional.

Desainnya yang unik terinspirasi dari bentuk helm jet, dengan kombinasi warna hitam dan putih yang memberikan kesan modern, kokoh, dan futuristik. Visibilitas 360 derajat yang dihadirkan dalam desain ini juga meningkatkan keamanan bagi pengemudi saat melintas di berbagai kondisi jalan.

Teknologi Ramah Lingkungan dan Efisiensi Energi

Salah satu keunggulan utama FT-Me adalah efisiensinya dalam mengonsumsi energi. Dengan sistem propulsi yang dirancang hemat daya, kendaraan ini hanya membutuhkan sepertiga energi dibandingkan mobil listrik berkapasitas besar. Tak hanya itu, FT-Me juga dilengkapi dengan panel surya pada bagian atapnya, yang mampu menambah jangkauan perjalanan hingga 30 km per hari, tergantung pada kondisi cuaca.

Toyota juga mengedepankan prinsip keberlanjutan dengan menggunakan material daur ulang dalam produksi FT-Me. Secara keseluruhan, kendaraan ini diklaim mampu mengurangi jejak karbon hingga 90% dibandingkan mobil berbahan bakar konvensional, menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan bagi masyarakat urban.

Fleksibel dan Mudah Dikendarai

FT-Me tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dirancang agar dapat digunakan oleh berbagai kalangan, termasuk remaja dan penyandang disabilitas. Kendaraan ini memiliki fitur inovatif seperti sistem kemudi yang dapat dioperasikan hanya dengan satu tangan, sehingga memudahkan pengguna kursi roda untuk mengemudikannya tanpa perlu modifikasi tambahan.

Selain itu, kursi penumpangnya dapat dilepas, memungkinkan pengguna untuk membawa barang berukuran besar, seperti sepeda lipat atau kursi roda. Bagasi belakangnya pun cukup luas, mampu menampung barang hingga sepanjang 1,6 meter ketika kursi penumpang dilepas.

Kecepatan maksimal FT-Me dibatasi hingga 45 km/jam, dengan jangkauan perjalanan sekitar 100 km dalam sekali pengisian daya. Di beberapa negara Eropa, kendaraan ini dikategorikan sebagai ‘Voiture Sans Permis’, yang berarti dapat dikendarai oleh remaja berusia 14 tahun ke atas tanpa memerlukan SIM.

Masa Depan Mobilitas Perkotaan

Dengan berbagai fitur canggih yang ditawarkan, Toyota FT-Me menjadi bukti nyata dari komitmen Toyota dalam menghadirkan solusi transportasi yang lebih inklusif, efisien, dan ramah lingkungan. Walaupun saat ini masih dalam tahap konsep, kendaraan listrik mikro ini diharapkan dapat segera masuk ke pasar dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang membutuhkan mobilitas praktis di tengah kota yang semakin padat.

Melalui inovasi ini, Toyota tidak hanya menghadirkan kendaraan yang futuristik, tetapi juga berkontribusi dalam membentuk ekosistem transportasi yang lebih berkelanjutan. FT-Me berpotensi menjadi pelopor dalam revolusi mobilitas listrik, menawarkan alternatif transportasi yang tidak hanya hemat energi, tetapi juga lebih aman dan mudah diakses oleh semua orang.

Yamaha Alfa Champ New Old Stock Dijual Rp 100 Juta, Mengapa Harganya Melonjak?

Yamaha Alfa Champ, motor bebek legendaris yang terkenal dengan kesederhanaan dan ketahanannya, masih dapat ditemukan dalam kondisi yang hampir baru berkat status New Old Stock (NOS). Meskipun telah meluncur sejak tahun 1980-an, motor ini tetap menjadi daya tarik bagi para penggemar otomotif, terutama mereka yang ingin merasakan sensasi berkendara dengan motor klasik yang tangguh. Yamaha Alfa Champ, yang pertama kali diluncurkan untuk menyaingi Suzuki RC Sprinter, menjadi pilihan tepat bagi mereka yang mencari motor 2-tak dengan daya tahan yang luar biasa.

Yamaha Alfa Champ pertama kali diproduksi pada tahun 1991 hingga 1993 dan hanya diproduksi dalam waktu yang sangat terbatas. Inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa motor ini sangat dicari oleh kolektor dan penggemar motor vintage. Berbeda dengan varian Alfa lainnya, Alfa Champ memiliki sejumlah fitur yang membuatnya tampil lebih sporty. Perbedaan paling mencolok terletak pada bagian depan, di mana motor ini dilengkapi dengan stang model clip-on, memberikan kesan lebih modern dan dinamis.

Desain dan Performa yang Membedakan Alfa Champ

Tidak hanya itu, Yamaha Alfa Champ juga dilengkapi dengan fitur-fitur khas motor sport pada masanya, seperti garpu depan yang kuat, rem cakram di bagian depan, serta knalpot racing yang memberikan suara khas motor sport. Bahkan, motor ini juga dilengkapi dengan penutup rantai model separuh, yang tidak hanya memperindah tampilan, tetapi juga meningkatkan aerodinamika. Dengan semua fitur ini, Alfa Champ berhasil menjadi motor bebek yang tidak hanya tangguh, tetapi juga memiliki tampilan yang lebih berani dan sporty.

Meskipun sudah tidak diproduksi lagi sejak 1993, harga jual Yamaha Alfa Champ dalam kondisi NOS saat ini bisa dibilang sangat tinggi. Yudistira Rachman, pemilik diler motor dan bengkel modifikasi YR2Stroke di Solo, Jawa Tengah, menjelaskan bahwa motor ini saat ini dijual dengan harga sekitar Rp 105 juta. Harga ini terbilang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasaran motor bekas Alfa Champ yang biasanya dijual dengan kisaran Rp 15 juta hingga Rp 20 juta, tergantung pada kondisi dan kelengkapannya. Bahkan, ada yang pernah menawar motor ini hingga Rp 70 juta, meskipun belum dilepas.

Kondisi dan Kelengkapan yang Menarik

Bagi Anda yang tertarik untuk membeli Yamaha Alfa Champ dalam kondisi hampir baru, motor ini hadir dengan kondisi sangat terawat. Tidak hanya itu, motor ini juga dilengkapi dengan dokumen lengkap, termasuk STNK dan BPKB yang masih berlaku. Semua komponen di motor ini, mulai dari body, mesin, hingga kelistrikan, adalah bagian orisinal yang baru dan belum pernah digunakan sebelumnya. Yudis menambahkan bahwa hampir seluruh bagian motor ini telah diganti dengan komponen baru yang sesuai dengan katalog orisinal Yamaha Alfa Champ 1992, seperti pelek, gearset, dan knalpot, yang semuanya dalam kondisi baru dan original.

Dengan kondisi yang mendekati sempurna ini, Yamaha Alfa Champ ini seakan membawa penggemar kembali ke masa kejayaannya pada era 1990-an. Dengan tampilan yang hampir identik dengan saat pertama kali keluar dari pabrik, motor ini tentunya menjadi incaran bagi mereka yang mencari motor bebek legendaris dengan kondisi terbaik.

Bagi para kolektor atau penggemar motor klasik, Yamaha Alfa Champ dalam kondisi New Old Stock ini adalah sebuah peluang langka yang sayang untuk dilewatkan. Dengan kelengkapan, kondisi orisinal, dan kualitas yang tak diragukan lagi, motor ini menawarkan pengalaman berkendara yang tak hanya menyenangkan, tetapi juga penuh nostalgia.

Xiaomi Sukses Bikin Mobil Listrik, Kenapa Apple Malah Gagal?

Xiaomi, yang dikenal sebagai produsen smartphone terkemuka asal China, kini membuktikan kemampuannya di industri otomotif dengan sukses memproduksi mobil listrik. Dalam waktu kurang dari setahun sejak peluncuran mobil listrik pertamanya, Xiaomi telah merakit 100 ribu unit kendaraan.

Sebaliknya, Apple yang lebih dulu dirumorkan akan memasuki pasar mobil listrik justru harus menghadapi kenyataan pahit. Proyek mobil listrik Apple resmi dibatalkan pada awal 2024, dan sekitar 600 karyawan yang terlibat dalam proyek tersebut diberhentikan.

Keberhasilan Xiaomi dalam industri kendaraan listrik ini tentu menarik perhatian, terutama karena perbedaan hasil yang sangat kontras dengan Apple. Lalu, apa yang membuat Xiaomi berhasil sementara Apple mengalami kegagalan?

1. Xiaomi Manfaatkan Ekosistem yang Terintegrasi

Menurut laporan dari Carscoops, keunggulan utama Xiaomi terletak pada ekosistem teknologinya yang saling terhubung.

Apple memang memiliki sistem integrasi antara perangkat seperti iPhone, MacBook, dan iPad, sementara Samsung juga mengadopsi strategi serupa. Namun, Xiaomi membawa inovasi ini ke level yang lebih tinggi dengan menghubungkan mobil listrik SU7 ke dalam ekosistem teknologinya.

Mobil Xiaomi SU7 dapat terintegrasi dengan berbagai perangkat pintar Xiaomi, seperti smartphone, smartwatch, dan perangkat rumah pintar. Bahkan, mobil ini bisa menyesuaikan pengaturan kabin dan jadwal pengisian daya berdasarkan kebiasaan pemiliknya.

Apple mungkin ahli dalam membangun ekosistem perangkat pintar, tetapi mereka belum pernah mencoba menghubungkannya langsung dengan kendaraan seperti yang dilakukan Xiaomi.

2. Xiaomi Didukung Rantai Pasok yang Kuat

Keunggulan lain Xiaomi adalah akses langsung ke ekosistem industri kendaraan listrik di China.

Apple harus mencari mitra manufaktur dari berbagai negara, sementara Xiaomi bisa mengandalkan rantai pasok dalam negeri yang sudah matang dan siap mendukung produksi mobil listriknya.

China telah menginvestasikan miliaran dolar untuk membangun infrastruktur industri kendaraan listrik. Xiaomi pun mendapat keuntungan besar dari hal ini, termasuk:

✅ Suplai baterai dari dua raksasa industri, BYD dan CATL
✅ Akses langsung ke pemasok komponen lokal
✅ Akuisisi pabrik Beijing Auto Group untuk memproduksi SU7

Berbeda dengan Apple yang kesulitan mencari produsen yang bersedia bekerja sama, Xiaomi memiliki kebebasan lebih besar dalam mengatur produksi mobilnya.

3. Strategi Harga Xiaomi Lebih Kompetitif

Industri mobil listrik di China dikenal sangat kompetitif, dengan banyak perusahaan bersaing ketat untuk menarik konsumen. Xiaomi juga harus bersaing dengan raksasa lain seperti Huawei, yang agresif mengembangkan mobil listrik bersama beberapa produsen otomotif China.

Namun, Xiaomi memiliki keunggulan dalam strategi harga.

🚗 Xiaomi SU7 dijual mulai dari USD 30.000 (sekitar Rp 492 juta)
🚗 Desain mewah ala Porsche, namun dengan harga yang lebih terjangkau
🚗 Dilengkapi teknologi canggih yang membuatnya menarik bagi konsumen

Bahkan, sejak peluncuran SU7, penjualan Porsche di China turun hingga 30%, menunjukkan bahwa Xiaomi bukan hanya pesaing lokal, tetapi juga ancaman bagi merek global.

Xiaomi Siap Ekspansi ke Pasar Internasional?

Saat ini, Xiaomi tidak berencana berhenti pada model SU7 saja. Perusahaan ini berencana meluncurkan model SUV dan membangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Jika strategi ini sukses, bukan tidak mungkin Xiaomi akan merambah pasar internasional dan menantang merek-merek besar di luar China.

Sementara Apple harus merelakan ambisi mereka di industri mobil listrik, Xiaomi justru semakin kuat dan berpotensi menjadi pemain besar dalam pasar kendaraan listrik global.

Honda S7 Hadir di Pasar! Mobil Listrik Futuristik dengan Harga Kompetitif

Honda resmi menghadirkan mobil listrik terbaru mereka, Honda S7, di pasar China. Model ini dikembangkan oleh Dongfeng Honda, perusahaan patungan antara Honda dan Dongfeng Motor, yang khusus menyasar konsumen di Tiongkok. Menariknya, mobil listrik ini tidak lagi menggunakan label “Ye” seperti yang sebelumnya diumumkan oleh Honda tahun lalu. Kini, kendaraan ini hanya dikenal sebagai Honda S7.

Sebagai crossover listrik, Honda S7 hadir sebagai pesaing langsung bagi Tesla Model Y dan Zeekr 7X. Tidak hanya menawarkan desain futuristik, S7 juga dibekali teknologi mutakhir yang menjadikannya sebagai salah satu mobil listrik premium di kelasnya.

Interior Mewah dengan Teknologi Canggih

Honda S7 memiliki kabin yang dirancang dengan sentuhan modern dan kemewahan. Di bagian tengah dashboard, terpasang layar infotainment berukuran 12,8 inci dengan tata letak vertikal. Tidak hanya itu, varian tertinggi dari mobil ini juga telah dilengkapi dengan 16 speaker premium dari Bose, yang menjanjikan pengalaman audio terbaik bagi penggunanya.

Fitur keselamatan juga menjadi fokus utama. S7 sudah mengadopsi Honda Sensing, sistem bantuan mengemudi canggih yang meningkatkan keamanan saat berkendara. Di bagian pengemudi, terdapat kluster instrumen digital 9,9 inci, menggantikan panel analog konvensional. Uniknya, spion tradisional pada mobil ini dihilangkan dan diganti dengan kamera serta layar digital yang terpasang di pintu, memberikan visibilitas lebih baik saat berkendara.

Dimensi dan Kapasitas Bagasi yang Luas

Honda S7 memiliki dimensi yang cukup besar, dengan panjang 4.750 mm, lebar 1.930 mm, dan tinggi 1.625 mm. Jarak sumbu rodanya mencapai 2.930 mm, yang memberikan ruang kabin lebih luas dibandingkan Tesla Model Y.

Sebagai perbandingan, Honda S7 lebih pendek 47 mm dari Tesla Model Y, tetapi memiliki jarak sumbu roda lebih panjang 40 mm. Keunggulan lainnya adalah kapasitas bagasi mencapai 471 liter, yang membuatnya lebih praktis untuk penggunaan sehari-hari.

Tampilan SUV modern semakin diperkuat dengan penggunaan velg 19 inci untuk varian standar, sementara varian tertinggi menggunakan velg 21 inci, memberikan kesan gagah dan sporty.

Performa Bertenaga dengan Dua Opsi Penggerak

Honda S7 hadir dalam dua varian penggerak, yaitu RWD (penggerak roda belakang) dan AWD (penggerak semua roda).

  • Varian RWD: Ditenagai oleh motor listrik tunggal di gandar belakang dengan tenaga 200 kW (268 hp) dan torsi 420 Nm. Mobil ini menggunakan baterai NMC berkapasitas 89,8 kWh, yang mampu menempuh jarak hingga 650 km berdasarkan standar CLTC.
  • Varian AWD (4WD): Memiliki dua motor listrik dengan tenaga gabungan 350 kW (469 hp) dan torsi 770 Nm. Akselerasi dari 0-100 km/jam hanya dalam 4,6 detik, dengan jangkauan hingga 620 km dalam kondisi CLTC.

Kedua varian sama-sama menggunakan baterai 89,8 kWh, yang mendukung pengisian cepat hingga 80% dalam waktu 36 menit.

Harga Honda S7 di Pasar China

Honda S7 dipasarkan dalam dua varian utama dengan harga sebagai berikut:

  • Honda S7 RWD: 259.900 yuan (sekitar Rp 584 jutaan)
  • Honda S7 AWD (4WD): 309.900 yuan (sekitar Rp 697 jutaan)

Dengan spesifikasi yang kompetitif dan harga yang lebih terjangkau dibandingkan Tesla Model Y, Honda S7 berpotensi menjadi salah satu mobil listrik yang menarik perhatian konsumen di China.

Hadirkan Mobil Listrik Mungil Rp 90 Jutaan, Kapan MG Masuk Indonesia?

MG Motor, yang dikenal dengan berbagai kendaraan inovatifnya, baru-baru ini meluncurkan mobil listrik mungil mereka yang bernama MG Comet EV di pasar global. Kendaraan yang dipasarkan dengan harga mulai sekitar Rp 90 juta ini langsung menarik perhatian dengan desain kompak dan fitur-fitur canggih. Namun, bagi penggemar mobil listrik di Indonesia, tampaknya harus menunggu lebih lama untuk melihat MG Comet EV hadir di Tanah Air.

Chief Executive Officer (CEO) MG Motor Indonesia, Hu Guowei atau yang lebih dikenal dengan Alec, mengungkapkan bahwa pihaknya belum berencana membawa MG Comet EV ke Indonesia. Menurut Alec, fokus utama MG Motor Indonesia saat ini adalah menggarap pasar segmen menengah, yang berbeda dengan strategi yang diterapkan di China. “Manufaktur itu selalu berbicara tentang skala produksi. MG berfokus pada volume di segmen middle-up, dan untuk itu mikro EV bukan menjadi fokus utama kami,” jelas Alec dalam wawancaranya di Jakarta pada Selasa malam (4/3).

Alec mengakui bahwa pasar untuk mobil listrik mungil atau micro EV memang menjanjikan. Namun, dia juga menyoroti banyaknya pemain yang sudah meramaikan segmen tersebut. “Meskipun volume pasar micro EV mungkin besar, margin keuntungan yang didapat belum tentu optimal,” tambahnya.

MG Comet EV yang baru saja diluncurkan di India ini menjadi pilihan kendaraan listrik untuk pasar yang lebih terjangkau. Mobil ini, yang sebenarnya merupakan versi rebadge dari Wuling Air EV, dibanderol mulai sekitar Rp 90 juta dengan skema baterai terpisah. Desain MG Comet EV cukup kompak dan mengotak, hampir mirip dengan Wuling Air EV yang sudah lebih dulu dipasarkan di Indonesia. Perbedaan yang paling mencolok hanya pada emblem merek yang dipasang di bagian depan.

Dengan dimensi panjang 2.974 mm, lebar 1.505 mm, dan tinggi 1.640 mm, MG Comet EV menawarkan ukuran yang sangat kecil, ideal untuk penggunaan urban. Kendaraan ini dilengkapi dengan baterai lithium ion berkapasitas 17,3 kWh, yang menawarkan jangkauan hingga 230 km. Proses pengisian daya baterai dari 0 hingga 100 persen membutuhkan waktu sekitar tujuh jam.

MG Comet EV juga dibekali dengan motor listrik permanent magnet synchronous motor (PMSM) yang menghasilkan tenaga hingga 41,42 dk dengan torsi puncak mencapai 110 Nm. Semua tenaga tersebut disalurkan ke roda melalui transmisi otomatis, memberikan pengalaman berkendara yang mulus dan efisien.

Di sisi fitur, MG Comet EV tidak kalah canggih. Kendaraan ini hadir dengan layar floating berukuran 10,25 inci yang terintegrasi, sistem konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay, sistem navigasi, sistem pengereman ABS dengan EBD, kamera parkir belakang, hingga fitur keselamatan seperti airbags. Dengan spesifikasi dan fitur yang cukup lengkap, MG Comet EV menjadi pilihan menarik di pasar global, meskipun di Indonesia, MG Motor Indonesia lebih memilih untuk fokus pada segmen kendaraan listrik yang lebih besar dan premium.

Dengan keputusan untuk tidak membawa MG Comet EV ke Indonesia, MG Motor Indonesia tampaknya sedang memprioritaskan pertumbuhannya di pasar yang lebih luas dan berkembang, sambil menjaga daya saing di tengah ketatnya persaingan mobil listrik di Tanah Air.

MG Hadirkan Mobil Hybrid Rakitan Indonesia, Segera Rilis!

Morris Garage (MG Motors) berencana meluncurkan mobil hybrid pertama yang dirakit secara lokal di Indonesia. Meski belum mengungkapkan nama modelnya, kendaraan tersebut dipastikan akan hadir pada tahun ini. Langkah ini merupakan bagian dari strategi MG untuk memanfaatkan insentif pajak yang diberikan pemerintah Indonesia kepada kendaraan ramah lingkungan.

Chief Executive Officer (CEO) MG Motor Indonesia, Hu Guowei, yang lebih dikenal dengan nama Alec, menyampaikan bahwa perusahaan telah merencanakan untuk memproduksi mobil hybrid lokal dengan kandungan komponen dalam negeri minimal 30 persen. Hal ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan agar dapat menikmati insentif pajak tiga persen dari pemerintah, yang diharapkan dapat menurunkan harga jual mobil tersebut.

Alec menjelaskan, “Kami berencana memproduksi kendaraan Hybrid Electric Vehicle (HEV) secara lokal menggunakan fasilitas produksi kami di Indonesia. Kami masih dalam proses untuk memastikan apakah kami dapat memanfaatkan insentif tiga persen tersebut,” ujar Alec saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa malam (4/3).

Jika MG berhasil mendapatkan potongan pajak tiga persen, manfaatnya akan dirasakan langsung oleh konsumen. Dengan adanya insentif ini, harga mobil hybrid yang diproduksi secara lokal akan menjadi lebih terjangkau, sehingga membuka peluang lebih besar bagi konsumen lokal untuk memiliki kendaraan ramah lingkungan.

“Tiga persen ini adalah jumlah yang cukup besar, terutama bagi kami. Jika kami mendapatkan potongan pajak ini, kami dapat menurunkan harga mobil dan itu tentu akan sangat membantu konsumen di Indonesia,” tambah Alec.

Namun, ketika ditanya lebih lanjut mengenai model yang akan dirakit secara lokal, Alec masih belum mengungkapkan detail lebih lanjut. Bahkan, ia juga belum dapat memastikan apakah harga mobil baru ini akan berada di bawah atau di atas harga MG VS Hybrid, model hybrid pertama yang saat ini dijual di Indonesia dengan status impor utuh (CBU) dari Thailand. Mobil tersebut dipasarkan dengan harga sekitar Rp 392 juta on the road Jakarta.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang beredar, kemungkinan besar model pertama yang akan dirakit lokal adalah MG ZS HEV. Kendaraan ini sebelumnya telah diluncurkan di pasar global dan diharapkan akan memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia yang semakin tertarik dengan mobil ramah lingkungan.

Dengan langkah ini, MG Motors berharap dapat semakin memperkuat posisi mereka di pasar mobil hybrid Indonesia, serta berkontribusi dalam upaya pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon melalui kendaraan berbahan bakar lebih efisien dan ramah lingkungan.

Mobil Terendam Banjir? Ini 7 Langkah Penyelamatan yang Wajib Diketahui!

Banjir yang melanda beberapa wilayah di Indonesia telah menyebabkan kerusakan parah, terutama di kawasan perumahan. Tak hanya merendam rumah, banjir juga menyebabkan kendaraan bermotor, termasuk mobil, terendam air. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada kendaraan, terutama pada bagian-bagian penting seperti sistem kelistrikan dan mesin.

Kerusakan mobil akibat banjir bisa memakan biaya perbaikan yang sangat besar, apalagi jika bagian vital seperti sistem kelistrikan atau mesin terpengaruh. Pemilik Mobil Wajib Tahu! Begini Cara Menangani Kendaraan Terendam Banjir. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu menyelamatkan mobil dari kerusakan lebih lanjut.

1. Jangan Menyalakan Mesin Mobil Hal pertama yang harus dilakukan adalah jangan menyalakan mesin mobil. Banyak pengemudi yang terburu-buru menyalakan mobil setelah terendam air, padahal ini bisa memperburuk kerusakan. Air yang masuk ke mesin dapat menyebabkan korsleting listrik, yang tentunya akan merusak sistem kelistrikan pada mobil. Sebaiknya, mobil segera dipindahkan ke area yang lebih aman tanpa menyalakan mesin untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

2. Lepaskan Kabel Aki untuk Mencegah Korsleting Setelah mobil terendam, segera lepaskan kabel aki, terutama pada kutub negatif. Meskipun mesin dimatikan, sisa aliran listrik pada aki bisa menyebabkan korsleting. Pada mobil modern yang dilengkapi dengan sistem otomatis, pemutusan aliran listrik ini sangat penting untuk menghindari kerusakan pada komponen elektronik dan sistem transmisi.

3. Waspadai Pergerakan Air Pemilik mobil harus selalu waspada terhadap pergerakan air hujan. Jika hujan deras, segera pindahkan mobil ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari air masuk ke komponen-komponen penting seperti ECU, alternator, dan air intake. Jika mobil berada di area miring, pastikan bagian depan mobil berada di titik tertinggi untuk mengurangi risiko banjir yang lebih besar.

4. Lakukan Pengurasan Tangki Bensin Banjir berisiko mencampurkan air ke dalam tangki bensin. Air yang tercampur dengan bensin bisa menyebabkan karat pada tangki dan mengganggu sistem pengapian. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera menguras bensin di dalam tangki agar tidak menyebabkan kerusakan yang lebih serius pada mesin.

5. Keringkan Sistem Pengapian Mobil Sistem pengapian pada mobil sangat rentan terhadap kerusakan akibat air. Setelah banjir, pastikan sistem pengapian, termasuk busi dan kabelnya, benar-benar kering. Sistem pengapian yang basah dapat menyebabkan mobil sulit dinyalakan dan bahkan merusak mesin jika tidak segera ditangani.

6. Gunakan Towing untuk Mobil dengan Transmisi Matik Untuk mobil dengan transmisi matik, pemilik sebaiknya segera menghubungi bengkel resmi atau mekanik terdekat. Penggunaan towing untuk membawa mobil yang terendam banjir sangat disarankan, karena pemeriksaan langsung di tempat bisa memperburuk keadaan. Pastikan kendaraan diperiksa dengan cermat oleh profesional agar penanganannya maksimal.

7. Keringkan Komponen Lampu Mobil Lampu mobil yang terendam air juga memerlukan perhatian khusus. Untuk mencegah korsleting, pastikan komponen lampu mobil benar-benar kering sebelum digunakan kembali. Anda bisa menjemur lampu di bawah sinar matahari untuk memastikan kelembapannya hilang.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, pemilik mobil dapat mengurangi risiko kerusakan parah akibat banjir. Jangan biarkan kondisi mobil terabaikan, karena penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk menghindari biaya perbaikan yang tinggi.

Marquez Bersaudara Gacor di Pemanasan MotoGP Thailand, Bukan Cuma di Sprint Race!

Buriram, Thailand – Marc Marquez dan Alex Marquez terus menunjukkan performa luar biasa sepanjang akhir pekan MotoGP Thailand 2025. Setelah mendominasi sesi kualifikasi dan Sprint Race, duo kakak beradik ini kembali tampil sebagai yang tercepat dalam sesi warm-up pada Minggu (2 Maret 2025) pagi di Chang International Circuit.

Marc Marquez, yang kini membela Ducati Lenovo Team, mencatatkan waktu terbaik, unggul 0,362 detik dari adiknya, Alex Marquez, yang mengendarai motor tim Gresini Racing. Seperti yang terjadi di Sprint Race sebelumnya, Francesco Bagnaia kembali melengkapi tiga besar dan berpotensi menjadi rival kuat bagi Marquez bersaudara di balapan utama.

Marc Marquez Berpeluang Raih Kemenangan Perdana dengan Ducati

Keberhasilan Marc di sesi warm-up semakin memperkuat posisinya sebagai kandidat kuat untuk menutup seri ini dengan kemenangan sempurna. Setelah menunjukkan adaptasi luar biasa bersama Ducati, Marquez siap membuktikan bahwa dirinya bisa langsung bersaing untuk gelar juara sejak awal musim.

Namun, Bagnaia dipastikan tidak akan menyerah begitu saja. Juara dunia bertahan ini terus mencari celah untuk menantang dominasi Marquez, terutama dalam strategi pemilihan ban dan manajemen ritme balapan.

Sementara itu, Alex Marquez juga bukan lawan yang bisa dianggap remeh. Sepanjang akhir pekan, ia mampu menjaga konsistensi performa dan bahkan beberapa kali mencoba menyalip Marc di lintasan. Jika mampu mempertahankan kecepatan dan strategi yang tepat, bukan tidak mungkin Alex berpeluang merebut kemenangan dari kakaknya.

Cuaca Panas Jadi Tantangan, Pemilihan Ban Jadi Kunci

MotoGP Thailand dikenal dengan tantangan suhu tinggi yang menguji fisik pebalap dan daya tahan ban. Sprint Race kemarin berlangsung dalam kondisi panas ekstrem dengan suhu mencapai 37°C, sedangkan sesi warm-up pagi ini mencatat suhu 34°C.

Dalam kondisi seperti ini, pemilihan ban menjadi faktor krusial. Mayoritas pebalap, termasuk Marquez bersaudara, Bagnaia, serta duo Pertamina VR46 Ducati – Franco Morbidelli dan Fabio Di Giannantonio, memilih ban depan soft demi mendapatkan daya cengkeram maksimal.

Sementara itu, pebalap tuan rumah, Somkiat Chantra, menjadi sorotan tersendiri. Ia sebelumnya memilih ban belakang medium dalam Sprint Race, namun di sesi warm-up kali ini, ia harus puas finis di posisi ke-20.

Balapan Utama Siap Dimulai, Siapa yang Akan Berjaya?

Balapan utama MotoGP Thailand 2025 akan berlangsung dalam 26 lap dan dijadwalkan dimulai pukul 15.00 waktu setempat. Dengan performa luar biasa sepanjang akhir pekan, akankah Marquez bersaudara mampu menutup seri ini dengan kemenangan? Atau justru Bagnaia dan pebalap lainnya akan memberikan kejutan di lintasan?

Semua akan terjawab dalam pertarungan sengit di Chang International Circuit sore ini!