Bridgestone Bidik Pasar Mobil Listrik Indonesia sebagai Pemasok OEM

Bridgestone, produsen ban terkemuka asal Jepang, sedang memperluas inovasi dengan mengembangkan ban khusus untuk kendaraan listrik. Sebagai salah satu pemasok ban Original Equipment Manufacturer (OEM) bagi berbagai merek otomotif, Bridgestone merasa bangga atas kepercayaan yang diberikan oleh para pabrikan terhadap kualitas produknya. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk merespons pertumbuhan pesat tren kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

Deputy Head of OE Sales Bridgestone Tire Indonesia, Fisa Rizqiano, menjelaskan bahwa perusahaan sedang melakukan studi untuk merancang ban yang sesuai dengan kebutuhan mobil listrik. “Kami tengah melakukan studi untuk beberapa model kendaraan listrik yang direncanakan masuk ke Indonesia,” ungkap Fisa dalam peluncuran produk terbaru mereka, Bridgestone Turanza 6.

Keseriusan Bridgestone dalam mengembangkan pasar kendaraan listrik didorong oleh meningkatnya permintaan mobil listrik di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini memberikan peluang besar bagi para produsen komponen otomotif, termasuk ban. “Saat ini, produsen mobil listrik masih menggunakan ban CKD impor. Namun, dengan potensi pasar EV yang diproyeksikan mencapai 8 persen tahun ini, kami melihat kesempatan besar untuk masuk ke pasar ini,” tambahnya.

Selain fokus pada inovasi untuk kendaraan listrik, Bridgestone juga berupaya meningkatkan penggunaan komponen lokal dalam produk-produknya. Sejak hadir di industri otomotif Indonesia pada 1976, perusahaan telah mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 55 persen. Namun, Bridgestone terus berusaha meningkatkan angka tersebut dengan mengoptimalkan penggunaan bahan baku lokal.

“Saat ini, TKDN produk kami di Indonesia sudah mencapai 55 persen, dan sisanya masih mengandalkan impor. Ke depan, kami berharap dapat meningkatkan TKDN untuk memanfaatkan lebih banyak komponen lokal,” ujar Mukiat, perwakilan Bridgestone Indonesia.

Upaya Bridgestone untuk merambah pasar kendaraan listrik sekaligus meningkatkan kontribusi lokal diharapkan dapat mendukung perkembangan industri otomotif di Indonesia. Dengan teknologi ban terbaru serta kualitas yang terbukti, Bridgestone optimistis mampu bersaing di pasar kendaraan listrik yang semakin berkembang.

Gaikindo Dukung Insentif Fiskal sebagai Langkah Pemulihan Industri Otomotif Indonesia

Pada tanggal 23 Desember 2024, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyambut baik keputusan pemerintah yang memberikan insentif fiskal kepada industri otomotif. Langkah ini diambil untuk mendongkrak sektor otomotif yang sempat terhambat akibat pandemi dan tantangan ekonomi global. Sebagai organisasi yang mewakili para produsen kendaraan, Gaikindo menilai pemberian insentif fiskal ini merupakan langkah strategis yang dapat mempercepat pemulihan industri otomotif Indonesia, yang memiliki potensi besar untuk berkembang.

Insentif fiskal tersebut mencakup berbagai bentuk kemudahan, seperti pengurangan pajak dan subsidi untuk kendaraan ramah lingkungan. Diharapkan, kebijakan ini akan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap mobil baru. Gaikindo mengungkapkan bahwa insentif ini sangat relevan untuk mendukung industri otomotif Indonesia, yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan penjualan. Kebijakan ini diharapkan dapat merangsang minat konsumen untuk membeli kendaraan baru serta meningkatkan produksi kendaraan di dalam negeri.

Salah satu fokus utama dari insentif fiskal ini adalah pada kendaraan ramah lingkungan, termasuk kendaraan listrik (EV). Gaikindo memandang ini sebagai peluang besar untuk membawa industri otomotif Indonesia menuju era kendaraan listrik. Dengan adanya insentif tersebut, produsen otomotif di Indonesia akan terdorong untuk meningkatkan investasi dalam teknologi yang lebih ramah lingkungan. Kebijakan ini juga mendukung komitmen Indonesia dalam mengatasi tantangan perubahan iklim serta mengurangi emisi karbon di sektor transportasi.

Gaikindo menyampaikan keyakinannya bahwa insentif fiskal ini akan memberikan dorongan signifikan bagi kebangkitan industri otomotif Indonesia, dengan proyeksi peningkatan penjualan kendaraan yang pesat pada tahun 2025. Selain itu, mereka juga berharap kebijakan ini dapat membuka peluang ekspor bagi produk otomotif Indonesia, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing di pasar global. Gaikindo juga menegaskan bahwa kebijakan ini sesuai dengan upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan di Asia Tenggara.

Menurut Gaikindo, insentif fiskal ini akan mempercepat transformasi di industri otomotif dengan memperkenalkan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Di sisi lain, kebijakan ini diharapkan memberikan dampak positif pada sektor terkait, seperti manufaktur komponen dan penyedia layanan purna jual. Dengan demikian, insentif fiskal ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi produsen kendaraan, tetapi juga berpotensi menciptakan ekosistem industri otomotif yang lebih berkelanjutan di Indonesia.