Penting! Dampak Fatal Jika Mobil Matik Salah Menggunakan Oli Transmisi

Bagi pemilik mobil matik, kualitas oli transmisi memiliki peran penting dalam menjaga performa kendaraan. Namun, apa yang terjadi jika oli transmisi yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan? Pemilihan oli yang salah dapat menyebabkan kerusakan serius pada komponen mobil dalam jangka panjang. Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda awal masalah pada oli transmisi menjadi hal yang sangat penting.

Menurut Hardi Wibowo, pemilik bengkel Aha Motor di Yogyakarta, terdapat beberapa gejala yang dapat menunjukkan bahwa oli transmisi mobil Anda tidak sesuai. Salah satu indikasi yang sering muncul adalah ketika mobil tidak bisa bergerak meskipun mesin hidup dan tuas transmisi sudah berada di posisi yang benar. “Hal ini biasanya disebabkan oleh oli yang tidak sesuai sehingga tekanan hidraulis dalam transmisi terganggu,” ungkap Hardi.

Gejala lainnya adalah mobil terasa berat saat digunakan. Oli dengan spesifikasi yang tidak sesuai dapat menghambat penyaluran tenaga dari mesin ke roda. “Efisiensi transmisi akan menurun, sehingga mobil terasa berat saat berakselerasi,” tambahnya.

Masalah lain yang sering muncul adalah selip, yaitu kondisi di mana mesin bekerja dengan putaran tinggi, tetapi tenaga yang diteruskan ke roda tidak optimal. “Selip biasanya terjadi karena oli tidak dapat memberikan daya cengkeram yang cukup pada komponen kopling atau tekanan hidraulisnya melemah akibat oli yang tidak sesuai,” jelas Hardi lebih lanjut.

Gejala lainnya adalah perpindahan gigi yang terasa tidak mulus atau tertahan. Oli yang tidak cocok dapat mengganggu kelancaran sistem transmisi, sehingga kenyamanan berkendara menurun. “Memilih oli sesuai rekomendasi pabrikan merupakan langkah krusial untuk memastikan performa transmisi tetap maksimal dan terhindar dari kerusakan. Jika merasakan gejala-gejala seperti ini, segera periksa kondisi oli dan ganti dengan jenis yang tepat untuk menghindari kerusakan lebih lanjut,” saran Hardi.

Memilih oli transmisi yang sesuai merupakan langkah penting untuk menjaga kinerja dan daya tahan mobil matik Anda. Dengan menggunakan oli yang direkomendasikan, Anda tidak hanya mencegah potensi kerusakan besar, tetapi juga memperpanjang umur kendaraan Anda.

Inilah Tips Dan Alasan Memanaskan Mobil Matik: Jangan Posisikan Transmisi Di ‘P’

Jakarta — Memanaskan mobil di pagi hari sering dianggap sebagai langkah penting sebelum berkendara, terutama untuk mobil transmisi otomatis (matik). Namun, banyak pengemudi yang belum mengetahui cara yang tepat untuk memanaskan mobil matik. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah tidak memposisikan transmisi pada posisi ‘P’ saat memanaskan mobil. Berikut adalah penjelasan mengapa hal ini penting.

Posisi ‘P’ (Park) pada transmisi otomatis dirancang untuk mengunci roda belakang mobil, sehingga mobil tidak bergerak. Namun, saat mobil dihidupkan dalam posisi ‘P’, transmisi tetap menerima beban mesin yang tidak bergerak. Hal ini dapat menyebabkan tekanan berlebih pada komponen internal transmisi, yang bisa mempercepat keausan dan potensi kerusakan jangka panjang. Oleh karena itu, untuk memanaskan mobil matik, sebaiknya posisikan transmisi pada posisi ‘N’ (Neutral) atau ‘D’ (Drive).

Memanaskan mobil matik berfungsi untuk memastikan oli mesin bersirkulasi dengan baik ke seluruh komponen mesin. Oli yang cukup dan merata sangat penting untuk mencegah gesekan berlebihan dan kerusakan pada bagian-bagian mesin. Namun, jika mobil diparkir dalam posisi ‘P’, oli mesin tidak akan tersebar dengan optimal ke seluruh bagian yang membutuhkan pelumasan. Dengan memindahkan transmisi ke posisi ‘N’, oli dapat mengalir lebih lancar, memberikan perlindungan yang lebih baik pada mesin.

Selain untuk oli mesin, posisi ‘N’ atau ‘D’ saat memanaskan mobil matik juga membantu sistem transmisi untuk lebih santai dan tidak bekerja keras. Mesin mobil akan lebih efisien dalam menyalurkan tenaga tanpa adanya tekanan berlebih pada sistem transmisi yang dikunci di posisi ‘P’. Ini akan mengurangi risiko kerusakan pada sistem transmisi otomatis, sehingga mobil akan lebih awet dan nyaman digunakan.

Dengan mengetahui alasan di balik pentingnya memanaskan mobil matik di posisi yang benar, pengemudi dapat merawat mobilnya dengan lebih baik. Menghindari posisi ‘P’ saat memanaskan mobil bukan hanya untuk kenyamanan berkendara, tetapi juga untuk menjaga agar mesin dan transmisi tetap berfungsi optimal. Dengan kebiasaan ini, Anda bisa memperpanjang umur mobil dan menghindari biaya perbaikan yang mahal di masa depan.