Perusahaan Volkswagen Kirimkan Lebih dari 2,9 Juta Mobil Di China Tahun 2024

Volkswagen Group mengumumkan bahwa mereka berhasil mengirimkan lebih dari 2,9 juta kendaraan di pasar China selama tahun 2024. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan sebesar 9,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, pencapaian ini tetap menegaskan komitmen Volkswagen terhadap pasar otomotif terbesar di dunia. China menjadi fokus utama bagi perusahaan dalam menghadapi tantangan dan persaingan yang semakin ketat.

Dari total pengiriman tersebut, Volkswagen menjual lebih dari 200.000 kendaraan energi baru (New Energy Vehicles/NEV) di China. Penjualan model ID, yang merupakan lini kendaraan listrik mereka, meningkat sebesar 17 persen secara tahunan. Hal ini mencerminkan pergeseran preferensi konsumen yang semakin condong ke kendaraan ramah lingkungan dan berkelanjutan, sejalan dengan tren global menuju elektrifikasi.

Ralf Brandstaetter, CEO Volkswagen Group China, menyatakan bahwa tahun 2024 adalah tahun transformasi bagi perusahaan. Ia menekankan bahwa Volkswagen akan terus berinvestasi dalam teknologi dan model baru untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Strategi “In China, For China” akan menjadi fokus utama mereka, dengan peluncuran beberapa model baru dan inovasi teknologi yang direncanakan untuk tahun 2025.

Meskipun menghadapi tantangan dari produsen lokal seperti BYD yang semakin mendominasi pasar dengan kendaraan listriknya, Volkswagen tetap optimis dengan masa depannya di China. Peningkatan dalam penjualan NEV menunjukkan bahwa perusahaan ini sedang bergerak ke arah yang benar dalam memenuhi permintaan konsumen akan kendaraan listrik. Dengan strategi yang tepat dan produk yang sesuai, Volkswagen berharap dapat kembali merebut pangsa pasar yang hilang.

Keberhasilan Volkswagen dalam mengirimkan lebih dari 2,9 juta mobil di China menunjukkan pentingnya pasar ini bagi pertumbuhan global mereka. Meskipun mengalami penurunan penjualan, komitmen mereka untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen akan kendaraan ramah lingkungan tetap menjadi prioritas utama. Dengan langkah-langkah strategis yang diambil, Volkswagen berharap dapat memperkuat posisinya di pasar China dan meraih kesuksesan lebih lanjut dalam era elektrifikasi otomotif.

Denza Siap Luncurkan Mobil Sport Di Shanghai Auto Show 2025

Denza, sub-merek dari BYD, mengumumkan bahwa mereka akan memperkenalkan mobil sport baru di Shanghai Auto Show yang dijadwalkan berlangsung pada April 2025. Mobil sport ini diperkirakan akan menjadi model yang sangat dinantikan oleh penggemar otomotif, terutama karena desainnya yang terinspirasi oleh konsep Fang Cheng Bao Super 9. Ini menunjukkan bahwa Denza berusaha untuk memperluas portofolio produknya dengan menghadirkan kendaraan yang lebih sporty dan menarik.

Mobil sport Denza ini merupakan kendaraan dua pintu dengan desain aerodinamis yang mencolok. Menurut laporan, mobil ini akan memiliki performa yang setara dengan Porsche 911, menjadikannya salah satu pesaing serius di segmen mobil sport. Desainnya yang ramping dan rendah, serta penggunaan roda besar, memberikan kesan sporty yang kuat. Ini mencerminkan upaya Denza untuk menghadirkan kendaraan yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga berkinerja tinggi.

Denza diperkirakan akan menawarkan dua versi dari mobil sport ini: versi hardtop dan convertible. Fitur-fitur canggih seperti sistem penggerak tiga motor yang mirip dengan model Z9 GT dan N9 SUV juga diharapkan ada dalam kendaraan ini. Ini menunjukkan bahwa Denza tidak hanya fokus pada desain tetapi juga pada teknologi dan performa, memberikan nilai tambah bagi konsumen.

Harga mobil sport ini diperkirakan akan berada di kisaran 300.000 hingga 500.000 yuan (sekitar 40.900 hingga 68.200 USD). Jika harga tersebut akurat, Denza dapat bersaing dengan model-model lain di segmen yang sama, termasuk MG Cyberster. Ini menunjukkan bahwa Denza berusaha untuk menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif, menarik perhatian konsumen di pasar otomotif yang semakin ketat.

Dengan semakin dekatnya tanggal peluncuran di Shanghai Auto Show, antusiasme penggemar otomotif semakin meningkat. Banyak yang berharap bahwa mobil sport ini akan memenuhi ekspektasi mereka dalam hal performa dan inovasi desain. Ini mencerminkan betapa pentingnya acara seperti Shanghai Auto Show dalam memperkenalkan produk baru kepada publik dan mendapatkan umpan balik langsung dari konsumen.

Dengan rencana peluncuran mobil sport ini, Denza menunjukkan komitmennya untuk memperluas jangkauan produk dan memasuki segmen pasar baru. Semua pihak kini diajak untuk menyaksikan bagaimana Denza akan bersaing di industri otomotif global dengan menghadirkan inovasi dan desain menarik. Ini menjadi momen penting bagi Denza untuk membangun reputasi sebagai produsen mobil sport yang dapat diandalkan di pasar internasional.

Servis Mitsubishi Fuso eCanter Kini Tersedia di Tiga Diler Resmi

Bagi pemilik mobil matik, menjaga kualitas oli transmisi adalah hal yang sangat penting untuk memastikan performa kendaraan tetap optimal. Namun, apakah Anda tahu jika oli transmisi yang tidak sesuai jenis atau spesifikasinya dapat menimbulkan dampak buruk bagi kendaraan Anda? Kerusakan pada komponen transmisi bisa terjadi jika kesalahan pengisian oli tidak segera diperbaiki. Untuk itu, mengenali tanda-tanda awal masalah pada oli transmisi sangat penting.

Menurut Hardi Wibowo, pemilik bengkel Aha Motor di Yogyakarta, ada beberapa gejala yang menunjukkan bahwa mobil matik mungkin mengalami kesalahan dalam pengisian oli transmisi. Salah satu tanda yang paling mudah dikenali adalah mobil yang tidak bergerak meski mesin telah menyala dan tuas transmisi berada pada posisi yang benar. Hal ini terjadi karena oli transmisi yang tidak sesuai jenisnya dapat mengganggu tekanan hidraulis yang diperlukan untuk menggerakkan komponen dalam transmisi.

“Jika oli transmisi yang digunakan tidak sesuai, maka tekanan hidraulis yang seharusnya ada untuk menggerakkan komponen dalam transmisi akan terganggu,” jelas Hardi. Akibatnya, tenaga mesin tidak bisa disalurkan dengan baik, dan mobil terasa lebih berat saat dikendarai.

Gejala lain yang sering terjadi adalah kondisi ‘selip’, di mana meskipun putaran mesin meningkat, mobil tidak bergerak sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan. Ini terjadi karena oli yang salah jenisnya tidak mampu memberikan daya cengkeram yang cukup pada komponen kopling dalam transmisi. Dalam beberapa kasus, tekanan piston transmisi juga bisa melemah akibat penggunaan oli yang tidak sesuai.

Selain itu, Hardi menambahkan, jika proses perpindahan gigi terasa lambat atau tidak mulus, ini bisa menjadi tanda bahwa oli transmisi yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Perpindahan gigi yang tertahan atau tersendat bisa membuat pengalaman berkendara Anda menjadi tidak nyaman.

Hardi menekankan bahwa memilih oli transmisi yang tepat sangatlah penting untuk menjaga performa mobil matik. Jika Anda mengalami salah satu dari tanda-tanda tersebut, segeralah periksa dan ganti oli transmisi sesuai dengan rekomendasi pabrikan agar kerusakan lebih parah dapat dicegah.

Waspada! Tanda Mobil Matik Anda Salah Isi Oli Transmisi

Pemilik mobil matik tentu paham bahwa kualitas oli transmisi sangat memengaruhi performa kendaraan. Namun, apa yang terjadi jika oli transmisi yang digunakan ternyata tidak sesuai dengan spesifikasi transmisi kendaraan? Salah memilih oli transmisi dapat menyebabkan kerusakan serius pada komponen mobil dalam jangka panjang. Untuk itu, penting bagi konsumen untuk mengenali tanda-tanda awal yang mengindikasikan adanya masalah pada oli transmisi.

Hardi Wibowo, pemilik bengkel Aha Motor di Yogyakarta, menjelaskan bahwa ada beberapa gejala yang bisa menjadi indikator bahwa oli transmisi mobil matik Anda tidak sesuai. Salah satu tanda yang paling jelas adalah ketika mobil tidak mau bergerak meskipun mesin sudah hidup dan tuas transmisi berada pada posisi yang benar. “Ini bisa terjadi karena oli transmisi yang tidak sesuai menyebabkan gangguan pada tekanan hidraulis yang diperlukan untuk menggerakkan komponen dalam transmisi,” kata Hardi.

Selain itu, mobil yang terasa berat saat dipacu bisa menjadi tanda adanya masalah pada oli transmisi. Oli dengan spesifikasi yang salah dapat menghambat aliran tenaga mesin ke roda. “Oli yang tidak cocok dengan transmisi dapat mengurangi efisiensi transmisi dan menyebabkan mobil terasa berat saat akselerasi,” tambahnya.

Masalah lain yang bisa muncul adalah selip, di mana mesin berputar dengan kecepatan tinggi tetapi mobil tidak bergerak sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan. “Selip sering kali terjadi jika oli tidak memberikan cengkeraman yang cukup pada komponen kopling atau ketika tekanan pistonnya melemah akibat oli yang tidak sesuai,” jelas Hardi.

Gejala lainnya adalah proses perpindahan gigi yang terasa tertahan atau tidak mulus. Oli yang tidak cocok dapat menghambat kelancaran pergeseran gigi, sehingga pengalaman berkendara menjadi kurang nyaman. “Penting untuk memilih oli transmisi yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan agar performa mobil tetap optimal. Jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, segera periksa dan ganti oli dengan yang sesuai untuk mencegah kerusakan lebih lanjut,” tambah Hardi.

Penting untuk diingat, pemilihan oli transmisi yang tepat adalah kunci untuk menjaga kinerja dan keandalan mobil matik Anda. Menghindari kesalahan dalam memilih oli transmisi bisa membantu mencegah masalah yang lebih besar dan memperpanjang umur kendaraan.

Indonesia Jadi Rumah Baru Produksi Hyundai New Creta dan Creta N Line Turbo

PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) resmi meluncurkan produksi dua model terbaru, New Creta dan Creta N Line Turbo, di pabriknya yang terletak di kawasan industri Greenland International Industrial Center, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pabrik Hyundai yang berdiri di atas lahan seluas 77 hektar ini menjadi saksi penting dalam perjalanan Hyundai untuk terus memperkuat eksistensinya di pasar otomotif Indonesia.

Perkenalan Creta N Line Turbo ini menandai langkah penting bagi Hyundai Indonesia, mengingat model ini merupakan bagian dari lini Hyundai N yang dikenal dengan desain agresif dan performa tinggi. Menariknya, Creta N Line Turbo ini menjadi model ketiga yang diproduksi oleh HMMI, setelah Ioniq 5 N dan Kona Electric N Line. Keputusan Hyundai untuk memproduksi kedua model ini di Indonesia semakin menunjukkan komitmen perusahaan dalam berinvestasi di pasar otomotif Indonesia.

“Ini adalah langkah penting bagi Hyundai. Kami merasa bangga dapat memproduksi New Creta N Line Turbo dan New Creta di Indonesia. Komitmen ini menunjukkan konsistensi Hyundai dalam berinvestasi serta mendukung kemajuan industri otomotif di Tanah Air,” ungkap Bong Kyu Lee, Presiden Direktur PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, dalam pernyataan resminya, Selasa (14/1/2025).

Proses produksi kedua model ini dilakukan dengan melibatkan tim engineer dan teknisi berpengalaman, yang melalui tahapan mulai dari pencetakan pelat baja (press), pengelasan dan integrasi tubuh kendaraan (welding/body), hingga produksi mesin (engine) dan perakitan akhir (assembly). Hyundai memastikan kualitas produk melalui proses pemeriksaan ketat di setiap tahapan, sesuai dengan standar global yang dimiliki perusahaan.

Hyundai Creta yang diproduksi di Indonesia juga memiliki arti penting, mengingat model ini merupakan yang pertama kali diekspor ke luar negeri. Pada tahun 2022, Hyundai Creta dipersembahkan untuk pasar ekspor oleh Presiden Joko Widodo, dan kini telah dipasarkan di lebih dari 60 negara, meliputi kawasan Asia Pasifik, Amerika Tengah dan Selatan, serta Afrika dan Timur Tengah.

Ke depan, HMMI berencana untuk mengekspor Creta terbaru sesuai dengan permintaan pasar global. “Kami berharap produksi New Creta N Line Turbo dan New Creta ini dapat memenuhi kebutuhan konsumen, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia,” tambah Bong Kyu Lee.

Dengan semakin banyaknya kendaraan Hyundai yang diproduksi dan diekspor, HMMI berperan besar dalam memperkenalkan kualitas otomotif Indonesia ke pasar internasional, sekaligus memberikan inovasi terbaik bagi para pecinta otomotif.

Kemenperin Berikan Insentif PPnBM 3% untuk Mobil Hybrid, Ini Jenisnya

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan rencana pemberian insentif untuk mobil listrik berbasis teknologi hibrida atau hybrid, dengan tujuan menjaga daya beli masyarakat dan mendukung akselerasi industri otomotif nasional di tengah tantangan pasar yang semakin kompleks. Insentif berupa pengurangan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 3 persen ini berlaku untuk kendaraan hybrid, termasuk Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), full hybrid, dan mild hybrid, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada sektor otomotif.

“Melalui insentif ini, kami berharap industri otomotif bisa lebih berkembang, meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan seperti kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen,” jelas Setia Diarta, Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, dalam acara Prospek Industri Otomotif 2025 yang diselenggarakan oleh Forwin pada Selasa, 14 Januari 2025.

Insentif ini juga bertujuan untuk meringankan dampak kenaikan PPN dan mengurangi beban pembelian kendaraan hybrid bagi masyarakat, yang sejauh ini telah mulai menunjukkan minat yang lebih tinggi terhadap mobil ramah lingkungan. Setia menambahkan bahwa pemerintah juga mengusulkan pengembalian insentif PPN untuk mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) dan bus sebesar 10 persen, seperti yang diterapkan pada tahun lalu. Kendaraan yang memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tertentu akan dikenakan tarif PPN yang lebih rendah, yakni hanya 2 persen.

“Sejumlah provinsi juga telah memberikan keringanan dengan menunda pemberlakuan opsen, yang diharapkan dapat menjaga daya saing industri otomotif nasional, baik di pasar domestik maupun global,” tambah Setia. Rencana pemberian insentif ini sebelumnya sudah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang menyebutkan bahwa insentif PPnBM untuk mobil hybrid dapat memangkas tarif PPnBM hingga 3 persen.

Kebijakan insentif ini diharapkan dapat merangsang pasar otomotif domestik dan mengurangi dampak dari penerapan PPN 12 persen yang mulai berlaku pada 2025. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada kebijakan teknis atau aturan lebih lanjut yang dikeluarkan untuk pemberlakuan insentif baru tersebut. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendukung transformasi industri otomotif Indonesia ke arah kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

Kenaikan Harga Honda HR-V 2025: Lihat Daftar Harga Tipe-Tipe Terbarunya

Jakarta – Honda HR-V, salah satu kendaraan SUV kompak yang paling digemari di Indonesia, telah mengumumkan harga terbaru untuk berbagai varian pada awal tahun 2025. Meski terjadi kenaikan harga pada setiap tipe, mobil ini masih dipandang sebagai pilihan utama bagi banyak konsumen berkat kombinasi kualitas dan fitur unggulan yang ditawarkannya.

Pada tahun 2025, harga HR-V S CVT, yang merupakan tipe dengan harga paling terjangkau, mengalami kenaikan sebesar Rp 8,2 juta, menjadi Rp 392,1 juta. Begitu pula dengan tipe HR-V E CVT yang kini dipasarkan dengan harga Rp 412,9 juta, naik Rp 8,7 juta dibandingkan sebelumnya. Kenaikan harga yang paling signifikan terjadi pada varian HR-V Turbo RS, yang kini dipatok seharga Rp 551,4 juta, meningkat sebesar Rp 11,1 juta.

Daftar Harga Honda HR-V Januari 2025:

  • HR-V S CVT: Rp 392,1 juta (Kenaikan Rp 8,2 juta)
  • HR-V E CVT: Rp 412,9 juta (Kenaikan Rp 8,7 juta)
  • HR-V SE CVT: Rp 433,5 juta (Kenaikan Rp 8,9 juta)
  • HR-V Turbo RS: Rp 551,4 juta (Kenaikan Rp 11,1 juta)

Walaupun ada kenaikan harga pada berbagai tipe, Honda HR-V tetap dipilih oleh banyak konsumen yang mencari SUV kompak berkualitas. Desainnya yang tetap stylish dan fitur modern yang dimiliki menjadikan HR-V sebagai kendaraan yang tetap diminati, meskipun banyak model pesaing bermunculan.

Spesifikasi dan Performa Honda HR-V

Honda HR-V hadir dengan beberapa varian yang menawarkan ukuran berbeda, sesuai dengan tipe kendaraan. Varian HR-V RS Turbo memiliki panjang 4.385 mm, lebar 1.790 mm, dan tinggi 1.590 mm, memberikan ruang yang cukup luas dan nyaman bagi pengemudi serta penumpang. Varian lainnya sedikit lebih kompak, namun tetap menawarkan kenyamanan yang optimal.

Untuk performa, tipe HR-V RS dibekali dengan mesin 1.5L VTEC Turbo yang mampu menghasilkan tenaga hingga 177 PS pada 6.000 rpm dan torsi 240 Nm pada 4.500 rpm, memberikan responsivitas dan performa yang cukup bertenaga. Sementara itu, tipe lainnya mengandalkan mesin 1.5L i-VTEC DOHC yang mampu menghasilkan 121 PS dan torsi 145 Nm. Mesin ini juga digunakan pada model Honda lainnya seperti BR-V dan City Hatchback. Semua tipe HR-V menggunakan transmisi CVT yang dikenal memberikan kenyamanan berkendara dan efisiensi bahan bakar.

Fitur Keselamatan Canggih Honda HR-V

Salah satu daya tarik utama dari Honda HR-V adalah fitur keselamatan canggih yang disematkan pada semua varian. Semua tipe HR-V dilengkapi dengan teknologi Honda Sensing yang mencakup sejumlah fitur aktif seperti:

  • Collision Mitigation Braking System: Sistem pengereman otomatis untuk menghindari kecelakaan.
  • Lane Keeping Assist System: Membantu pengemudi tetap berada di jalur yang aman.
  • Road Departure Mitigation System: Memberikan peringatan atau melakukan pengereman otomatis jika kendaraan keluar dari jalur.
  • Adaptive Cruise Control: Secara otomatis mempertahankan jarak yang aman dengan mobil yang ada di depan.
  • Auto-High Beam: Lampu depan yang menyesuaikan otomatis untuk pencahayaan yang optimal.
  • Lead Car Departure Notification System: Peringatan saat kendaraan di depan mulai bergerak.

Selain itu, HR-V juga dilengkapi dengan fitur keselamatan standar lainnya seperti 4 airbags, sistem pengereman ABS + EBD + BA, rangka G-CON + ACETM dengan Side Impact Beam, dan Hill Start Assist yang memudahkan pengemudi saat berkendara di tanjakan.

Kesimpulan: Honda HR-V Tetap Menjadi Pilihan Utama Meski Ada Kenaikan Harga

Dengan performa yang solid, fitur keselamatan canggih, dan desain modern yang elegan, Honda HR-V tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mencari kendaraan SUV kompak berkualitas. Walaupun harga sedikit naik, HR-V tetap menawarkan nilai lebih dengan fitur-fitur unggulan yang cocok untuk berbagai kebutuhan dan kondisi jalan. Popularitasnya yang terus bertahan di pasar Indonesia menunjukkan bahwa Honda HR-V tetap menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang menginginkan kendaraan yang stylish, andal, dan penuh teknologi.

Kapan Hyundai Creta Listrik Masuk ke Indonesia? Ini Jawaban Terbarunya!

Jakarta – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) membuka peluang untuk menghadirkan Hyundai Creta listrik di pasar otomotif Tanah Air. Kendaraan ramah lingkungan ini direncanakan akan debut lebih dulu di India pada 17 Januari 2025, sebelum kemungkinan meluncur ke Indonesia.

Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia, mengungkapkan bahwa perusahaan terus memantau potensi model-model mobil yang sedang berkembang di pasar global, termasuk Hyundai Creta listrik. Menurutnya, jika kendaraan ini sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen Indonesia, tidak menutup kemungkinan untuk diperkenalkan di pasar domestik.

“Hyundai Creta listrik sangat mungkin masuk ke Indonesia. Kami selalu mempelajari peluang kendaraan baru di pasar global dan akan mempertimbangkan model-model yang sesuai dengan selera konsumen lokal,” ujar Frans setelah acara peluncuran Hyundai Creta baru di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Frans juga menegaskan bahwa pada tahun 2025, Hyundai Indonesia berencana meluncurkan setidaknya tujuh model baru di pasar lokal. Meskipun ia belum bisa memberikan rincian tentang model-model yang akan diluncurkan, dipastikan bahwa pembagian model tersebut akan mencakup varian bensin, hybrid, dan listrik.

Creta Listrik Akan Tampil Lebih Dulu di India

Hyundai Creta listrik, yang disebut-sebut akan memulai debutnya pada pameran Bharat Mobility Expo (BME) pada 17 Januari 2025, siap menarik perhatian. Perusahaan telah merilis teaser kendaraan ini melalui saluran YouTube resmi mereka, memperkenalkan beberapa fitur utama yang akan dimiliki mobil tersebut.

Hyundai Creta Electric akan tersedia dalam dua pilihan baterai, yaitu 42 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 390 km dan 51,4 kWh dengan jangkauan hingga 473 km. Salah satu keunggulan utama kendaraan ini adalah kemampuannya untuk mengisi daya hingga 80% dalam waktu hanya 50 menit dengan menggunakan pengisian cepat.

Meskipun belum ada informasi resmi mengenai tenaga yang dihasilkan, varian tertinggi dari Creta listrik dikabarkan dapat mencapai kecepatan 0-100 km/jam dalam waktu hanya 7,9 detik. Selain performa yang tangguh, Creta Electric juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggih seperti teknologi Vehicle-to-Load (V2L), sistem shift-by-wire, serta integrasi dengan perangkat pintar melalui kunci pintar yang bisa terkoneksi dengan ponsel atau jam tangan pintar.

Hyundai juga memberikan pilihan trim yang terdiri dari Executive, Smart, Premium, dan Excellence, memberikan variasi sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Meskipun belum ada informasi mengenai harga resmi, diperkirakan harga akan diumumkan pada saat peluncuran di India. Kehadiran Hyundai Creta listrik di India menjadi langkah penting dalam memperkenalkan kendaraan listrik di pasar global, dan bisa jadi menjadi model yang akan dipertimbangkan untuk pasar Indonesia pada masa yang akan datang.

Indonesia Masih Bergantung pada Impor atau Sudah Lebih Banyak Ekspor Mobil?

Jakarta – Sektor otomotif Indonesia semakin menunjukkan kemajuan pesat, menjadikannya sebagai salah satu kekuatan utama dalam perekonomian negara. Tidak hanya berfungsi sebagai pasar menarik bagi produsen mobil internasional, Indonesia juga dikenal sebagai produsen mobil berkualitas yang mampu menembus pasar global. Walaupun masih mengimpor beberapa kendaraan, angka impor Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan dengan volume ekspor yang terus meningkat.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, mengungkapkan bahwa Indonesia kini telah menjadi pemain utama dalam industri otomotif di Asia Tenggara. Indonesia menunjukkan kemampuannya dalam memproduksi mobil dengan kualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar internasional, bahkan sebagian besar produksi mobil Indonesia diekspor ke luar negeri.

“Sejak 2013 dan bahkan sebelumnya, Indonesia telah mencapai kemampuan swasembada dalam produksi mobil, khususnya untuk kendaraan roda empat. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa angka impor mobil Indonesia sangat minim,” ujar Kukuh, menyoroti kontribusi sektor otomotif terhadap perekonomian Indonesia yang terus berkembang.

Peningkatan Ekspor, Impor Terkendali

Data terbaru yang dirilis Gaikindo menunjukkan bahwa sektor ekspor mobil Indonesia menunjukkan angka yang menggembirakan. Pada 2024, Indonesia berhasil mengekspor 472.194 unit mobil utuh (CBU), meskipun mengalami penurunan 6,5% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 505.134 unit. Selain itu, Indonesia juga mengekspor mobil dalam bentuk terurai (CKD) sebanyak 46.311 unit, meskipun ada penurunan signifikan sebesar 29,6%. Tidak hanya mobil, Indonesia juga mengirimkan lebih dari 153 juta komponen mobil ke berbagai negara.

Di sisi impor, meskipun tercatat ada sedikit peningkatan pada 2024 dengan 97.010 unit mobil impor (naik 9,1% dibandingkan tahun sebelumnya), kontribusi mobil impor terhadap total penjualan mobil di Indonesia tetap rendah. Hal ini menandakan bahwa ketergantungan Indonesia terhadap kendaraan impor masih terjaga.

Produksi Lokal Kuasai Pasar Otomotif Indonesia

Penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan bahwa kendaraan yang diproduksi secara lokal masih mendominasi pasar otomotif domestik. Penjualan mobil secara wholesales tercatat sebanyak 865.723 unit, sementara penjualan retail mencapai 889.680 unit. Ini berarti hampir 89% dari total mobil yang terjual di Indonesia adalah hasil produksi dalam negeri, sementara hanya 11% yang berasal dari impor.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa industri otomotif Indonesia berhasil mengurangi ketergantungan pada kendaraan impor dan semakin mengoptimalkan potensi produksi lokal. Pencapaian ini mencerminkan perkembangan yang signifikan dalam sektor otomotif, yang juga menjadi salah satu indikator penting bagi perekonomian Indonesia yang semakin kompetitif di pasar global.

Dengan ekspor yang terus meningkat dan impor yang terbatas, industri otomotif Indonesia semakin memperlihatkan kemajuan yang signifikan. Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di pasar otomotif dunia, tetapi juga semakin menegaskan peran sektor ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Hyundai Dan Nvidia Jalin Kerja Sama Untuk Kembangkan Solusi AI Dalam Mobilitas Masa Depan

Hyundai Motor Group mengumumkan kemitraan strategis dengan Nvidia untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang canggih dalam rangka meningkatkan solusi mobilitas masa depan. Kerja sama ini ditandatangani di Las Vegas dan bertujuan untuk memperkuat inovasi di berbagai bidang, termasuk kendaraan yang dapat diprogram melalui perangkat lunak dan robotika.

Hyundai berencana memanfaatkan teknologi digital twin untuk mensimulasikan pembangunan dan operasi pabrik baru dalam lingkungan virtual. Dengan menggunakan platform Nvidia Omniverse, perusahaan berharap dapat meningkatkan efisiensi produksi, kualitas, dan mengurangi biaya. Ini menunjukkan bahwa penggunaan simulasi digital dapat membantu perusahaan dalam merencanakan dan mengelola proses manufaktur dengan lebih baik.

Dalam kemitraan ini, Hyundai juga akan mengembangkan robot bertenaga AI menggunakan platform robotika Nvidia, Isaac. Mereka berencana menciptakan lingkungan virtual yang diperlukan untuk pelatihan robot, sehingga meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan tugas-tugas otomatisasi di pabrik. Ini mencerminkan pentingnya integrasi teknologi AI dalam meningkatkan produktivitas industri.

Hyundai akan memanfaatkan perangkat keras komputasi yang dipercepat oleh Nvidia serta alat pengembangan AI generatif untuk membangun kerangka kerja yang aman dalam melatih model AI dengan data yang besar. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan kemampuan analisis data yang diperlukan untuk inovasi produk dan layanan. Ini menunjukkan bahwa pengolahan data yang efisien adalah kunci untuk pengembangan teknologi canggih.

Kemitraan ini juga akan fokus pada pengembangan teknologi kendaraan otonom yang lebih aman dan cerdas. Dengan menciptakan simulasi yang realistis, Hyundai dan Nvidia berharap dapat menguji sistem mengemudi otonom dalam berbagai kondisi tanpa risiko nyata. Ini mencerminkan bahwa simulasi menjadi alat penting dalam pengujian teknologi baru sebelum diterapkan di dunia nyata.

Kim Heung-soo, kepala kantor strategi global Hyundai, menekankan bahwa kemitraan ini merupakan langkah penting dalam upaya perusahaan untuk menjadi pemimpin dalam inovasi mobilitas masa depan. Dengan memanfaatkan teknologi AI, Hyundai berkomitmen untuk menghadirkan solusi mobilitas yang lebih efisien dan berkelanjutan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan otomotif semakin berfokus pada keberlanjutan dan inovasi sebagai bagian dari strategi jangka panjang mereka.

Dengan kolaborasi antara Hyundai dan Nvidia, semua pihak kini diajak untuk menantikan perkembangan inovatif di sektor otomotif. Kemitraan ini tidak hanya akan memperkuat posisi Hyundai sebagai pelopor dalam teknologi mobilitas tetapi juga membuka jalan bagi solusi yang lebih cerdas dan efisien di masa depan. Keberhasilan inisiatif ini akan sangat bergantung pada kemampuan kedua perusahaan untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan industri otomotif yang terus berkembang.