Louis Vuitton Resmi Jadi Sponsor Utama F1, Siap Bawa Sentuhan Mewah ke Balap Jet Darat!

Merek fesyen asal Prancis, Louis Vuitton, mengambil langkah besar dengan menjadi sponsor utama tunggal Formula 1 (F1) untuk musim ini, yang akan dimulai di Grand Prix Australia, Melbourne, pada 16 Maret mendatang.

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa, logo dan identitas merek Louis Vuitton akan tampil mencolok di sepanjang lintasan balap serta menjadi bagian dari upacara pembukaan dan penyerahan trofi.

Kemitraan bernilai hampir 100 juta Euro (sekitar Rp1,6 triliun) per tahun ini merupakan hasil kesepakatan yang ditandatangani antara F1 dan perusahaan induk Louis Vuitton, LVMH, pada tahun lalu, menggantikan peran Rolex sebagai sponsor sebelumnya.

Selain itu, kolaborasi ini juga melibatkan divisi anggur dan minuman keras LVMH, Moët Hennessy, serta produsen jam tangan mewah Tag Heuer. Louis Vuitton bahkan telah merancang koper kulit eksklusif berwarna hitam dan merah dengan monogram khasnya untuk menyimpan trofi F1.

CEO Louis Vuitton, Pietro Beccari, yang bergabung dengan perusahaan pada 2023 setelah sebelumnya memimpin Dior, menyebut kerja sama ini sebagai langkah strategis dalam mengubah merek mereka dari sekadar label fesyen mewah menjadi “merek kultural”. Menurutnya, baik Louis Vuitton maupun F1 berbagi nilai yang sama dalam hal inovasi, jangkauan global, dan persaingan tingkat tinggi.

“Olahraga adalah bagian dari budaya dan gaya hidup anak muda,” ujar Beccari dalam panggilan video dari kantor pusat Vuitton di Paris. Ia juga menyoroti meningkatnya jumlah penggemar muda dan perempuan dalam olahraga F1, terutama di pasar Amerika Serikat yang sangat penting bagi mereknya.

Sebelumnya, Louis Vuitton sudah memiliki keterlibatan di dunia F1 melalui sponsorship Automobile Club de Monaco dari 2021 hingga 2024. Mereka mendesain podium dan peti piala untuk Grand Prix Monaco dengan pola Damier khasnya serta huruf “V” besar berwarna merah dan putih. Format serupa akan diterapkan dalam penyerahan trofi di Melbourne tahun ini.

Tak hanya di Australia, Louis Vuitton juga akan hadir di 23 balapan lain di berbagai kota besar seperti Singapura, Las Vegas, Abu Dhabi, dan Montreal.

Masuknya Louis Vuitton ke dunia olahraga balap terjadi di tengah tren melemahnya daya tarik barang-barang mewah, terutama di kalangan konsumen muda. Brand-brand mewah selama ini telah berafiliasi dengan olahraga elit seperti pelayaran dan tenis, namun kini semakin memperluas jangkauannya ke cabang olahraga yang lebih populer seperti sepak bola dan bola basket.

Di sisi lain, F1 juga terus berupaya memperluas basis penggemarnya. Serial dokumenter Netflix berdurasi enam musim telah membantu ajang ini menjangkau audiens baru, terutama di Amerika Serikat, di mana sekitar 40 juta orang kini mengikuti F1, dengan setengah dari mereka baru mulai tertarik dalam lima tahun terakhir.

BYD Hadirkan Tang L dan Han L: SUV dan Sedan Premium dengan Teknologi LiDAR Canggih

Pabrikan otomotif asal China, Build Your Dream (BYD), kembali menggoda penggemar otomotif dengan meluncurkan gambar siluet kendaraan SUV terbaru mereka, yaitu Tang L dan Han L. Berdasarkan informasi yang diterima dari Arena EV, kedua kendaraan ini diperkirakan memiliki kecerdasan berkendara yang lebih tinggi berkat teknologi LiDAR yang baru pertama kali diterapkan pada kendaraan BYD.

Meski demikian, BYD masih merahasiakan banyak detail mengenai kedua model ini, yang dijadwalkan akan segera diluncurkan. Dari gambar yang dibagikan, terlihat bahwa kedua kendaraan ini memiliki desain modern dengan tampilan ramping, dilengkapi dengan sensor LiDAR yang diposisikan mencolok di bagian atas kaca depan. Sensor ini bertugas untuk menghasilkan peta 3D yang sangat akurat dari lingkungan sekitar mobil, memberikan kemampuan navigasi dan penghindaran rintangan yang lebih baik.

Tang L menjadi andalan BYD, hadir dengan dimensi besar, panjang 4.870 mm, lebar 1.950 mm, dan tinggi 1.725 mm, serta jarak sumbu roda 2.820 mm. Sementara itu, Han L adalah sedan dengan ukuran panjang 4.995 mm, lebar 1.910 mm, dan tinggi 1.495 mm, dengan jarak sumbu roda 2.920 mm. Kedua model ini akan menawarkan varian hibrida (DM-i dan DM-p) dan kendaraan listrik murni.

Dua kendaraan baru ini diperkirakan akan memiliki harga lebih tinggi dibandingkan model lainnya, mengingat posisinya sebagai model premium dengan teknologi canggih. Dengan pasar kendaraan listrik di China yang semakin kompetitif, BYD terus mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama, setelah mencatatkan penjualan 4.272.145 kendaraan listrik pada tahun 2024.