Fan belt, v belt, dan drive belt adalah komponen penting dalam sistem kendaraan yang berfungsi untuk menggerakkan berbagai aksesori mesin. Meskipun memiliki fungsi yang mirip, ketiga jenis sabuk ini memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda. Simak penjelasannya berikut ini.
1. Fan Belt
Fan belt atau dikenal juga sebagai sabuk kipas memiliki tugas utama dalam membantu proses pendinginan mesin dengan menarik udara melalui radiator. Peran fan belt sangat penting dalam menjaga suhu mesin agar tetap optimal saat kendaraan beroperasi.
Berdasarkan informasi dari Auto2000, fan belt berfungsi untuk menggerakkan beberapa komponen mobil, terutama ketika mesin menyala. Putaran fan belt akan menghasilkan tenaga untuk berbagai sistem di dalam kendaraan.
Pada mobil-mobil lama, fan belt biasanya digunakan untuk menggerakkan kipas pendingin mesin. Namun, pada kendaraan modern, kipas pendingin lebih sering dikendalikan secara elektronik dan tidak lagi menggunakan fan belt khusus. Sebagai gantinya, kipas dioperasikan oleh drive belt atau sistem lain yang lebih efisien.
2. V Belt
V belt merupakan jenis sabuk yang paling umum digunakan saat ini. Sesuai dengan namanya, v belt memiliki bentuk penampang trapesium atau menyerupai huruf “V”, yang dirancang untuk pas dengan alur puli dan sheave.
Keunggulan utama dari v belt adalah area kontak yang lebih luas antara puli dan bagian sabuknya. Hal ini memungkinkan penyaluran daya yang lebih besar dibandingkan jenis sabuk lainnya dengan ukuran yang sama.
Mengutip dari Astra Daihatsu, v belt pada mesin kendaraan berfungsi untuk mentransfer tenaga dari satu poros ke poros lainnya. Sabuk ini sering digunakan untuk menggerakkan berbagai aksesori kendaraan, seperti alternator, kompresor AC, kipas, dan pompa power steering.
V belt juga memastikan bahwa komponen-komponen tersebut dapat bekerja secara optimal saat mesin beroperasi.
3. Drive Belt
Drive belt, atau sering disebut sebagai sabuk serpentin, memiliki desain yang lebih fleksibel karena mengikuti jalur berkelok melalui beberapa puli.
Secara fungsi, drive belt berperan sebagai penyalur tenaga dari mesin ke berbagai aksesori kendaraan, seperti alternator, pompa kemudi hidrolik, kompresor AC, dan pompa air.
Saat mesin menyala, poros engkol akan berputar dan menggerakkan drive belt. Gerakan ini kemudian menyalurkan daya ke berbagai komponen tambahan, memastikan bahwa semua sistem kendaraan dapat berfungsi dengan baik.