Jakarta — Meskipun popularitas mobil listrik terus meningkat, banyak masyarakat yang masih ragu untuk berinvestasi dalam kendaraan ramah lingkungan ini. Salah satu kekhawatiran utama adalah harga jual kembali yang dianggap belum pasti. Hal ini menghambat banyak calon pembeli dalam mengambil keputusan.
Dalam survei terbaru yang dilakukan oleh lembaga riset otomotif, sekitar 65% responden mengaku khawatir tentang nilai jual kembali mobil listrik mereka. “Kami melihat bahwa harga mobil listrik cenderung lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional. Namun, belum ada kepastian mengenai harga jual kembali setelah beberapa tahun penggunaan,” ungkap Andi Prasetyo, analis otomotif.
Selain itu, faktor lainnya yang memengaruhi keputusan membeli adalah infrastruktur pengisian daya yang masih berkembang. Masyarakat khawatir tentang ketersediaan tempat pengisian listrik di area tinggal mereka, yang dapat memengaruhi kenyamanan dan kepraktisan penggunaan mobil listrik. “Kami perlu memastikan bahwa pengisian daya mudah diakses sebelum memutuskan untuk membeli,” tambah Andi.
Di sisi lain, pemerintah terus berupaya untuk mendorong adopsi mobil listrik melalui berbagai insentif, seperti pengurangan pajak dan subsidi untuk pembelian. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi beban biaya awal yang ditanggung oleh pembeli. Namun, para ahli berpendapat bahwa fokus juga perlu diberikan pada peningkatan infrastruktur dan edukasi bagi masyarakat mengenai keuntungan mobil listrik.
Beberapa dealer mobil listrik mulai menawarkan program trade-in, di mana pelanggan dapat menukar mobil lama mereka dengan harga yang lebih baik jika mereka memilih untuk membeli mobil listrik. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat mengenai nilai jual kembali.
Dengan semakin banyaknya pilihan dan dukungan dari pemerintah, diharapkan ke depan lebih banyak masyarakat yang berani beralih ke mobil listrik. Namun, transparansi mengenai nilai jual kembali dan peningkatan infrastruktur tetap menjadi tantangan yang harus dihadapi untuk mempermudah transisi ini.