Menerobos banjir dengan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, memiliki risiko besar terhadap mesin, terutama jika mengalami kondisi yang disebut “water hammer.” Pendiri bengkel Scooter VIP, Dennil Sagita, menjelaskan bahwa water hammer terjadi ketika air dalam jumlah berlebih masuk ke ruang bakar, mengganggu proses pembakaran dan berpotensi merusak mesin secara fatal. Jika kondisi ini terjadi, biaya perbaikan yang harus dikeluarkan pemilik kendaraan bisa sangat mahal.
Water hammer umumnya terjadi saat kendaraan terendam dalam banjir yang cukup tinggi hingga air masuk ke dalam mesin. Kerusakan yang bisa terjadi akibat kondisi ini meliputi piston yang bengkok atau pecah, serta stang piston yang rusak. Selain itu, masalah lain yang mungkin timbul adalah kebocoran mesin, retaknya blok mesin, dan kerusakan pada komponen internal lainnya. Untuk menghindari risiko ini, pengendara disarankan untuk tidak menerobos genangan air yang terlalu dalam dan mencari jalur alternatif.
Namun, jika tidak ada pilihan lain dan harus melintasi banjir, pemilik kendaraan disarankan untuk menjaga putaran gas tetap stabil agar mesin tidak mati. Dengan menjaga posisi idle dan mengontrol bukaan gas, risiko air masuk melalui knalpot dapat diminimalkan. Jika kendaraan sudah terlanjur terkena water hammer, langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah segera membawanya ke bengkel terpercaya untuk dilakukan pengurasan oli, pembersihan mesin, serta flushing pada bagian CVT guna mencegah kerusakan lebih lanjut.