Viral Video Mahasiswa Politeknik Kupang Diduga Suruh Junior Minum Oli, Begini Klarifikasinya

Sebuah video yang memperlihatkan seorang mahasiswa Politeknik Negeri Kupang (PNK), Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga meminta juniornya untuk meminum oli saat kegiatan pengenalan kampus, viral di media sosial. Video tersebut memicu kontroversi dan menjadi sorotan netizen.

Pengunggah video menulis, “Ospek Univ NTT dengan ploncoan semi militer. Senior: eh Loe diam ini belum seberapa, dulu kami disuruh minum oli,” menambah narasi yang memicu reaksi di kalangan warganet.

Dalam video tersebut, seorang mahasiswi tampak berbicara dengan nada tinggi di depan sekelompok mahasiswa lainnya. Hingga Rabu (30/10/2024), unggahan ini telah ditonton 1,8 juta kali dan dibagikan lebih dari 1.000 kali.

Bantahan Resmi dari Politeknik Negeri Kupang NTT

Humas Politeknik Negeri Kupang, Angel Sare, memberikan klarifikasi terkait narasi dalam video tersebut. Angel menjelaskan bahwa tidak ada kegiatan yang memaksa mahasiswa baru untuk meminum oli.

“Menurut keterangan dari Direktur dan Wakil Direktur III PNK, tidak ada arahan untuk meminum oli. Yang benar adalah mengoleskan oli ke wajah dalam rangka kegiatan outbound,” kata Angel saat dihubungi oleh xxndx.net, Rabu.

Menurut Angel, kegiatan outbound ini adalah bagian dari Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), yang diatur dan diwajibkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kegiatan tersebut berlangsung di lingkungan kampus pada Sabtu (26/10/2024) dan merupakan bagian akhir dari PKKMB, bertujuan untuk mempererat hubungan antara mahasiswa senior dan junior.

Angel menambahkan bahwa rekaman video yang beredar diambil saat mahasiswa baru menjalani permainan di berbagai pos yang telah disiapkan.

“Para mahasiswa baru diminta mengunjungi setiap pos, dan di pos terakhir terjadi insiden tersebut. Kemungkinan karena adik tersebut enggan mengoleskan oli ke wajah, maka kakak senior berbicara dengan emosi dan menyebut bahwa dulu mereka pernah disuruh meminum oli, meskipun kenyataannya tidak demikian,” jelas Angel.

Pernyataan tersebut, lanjut Angel, terlontar akibat emosi sesaat dan tidak memiliki dasar yang sebenarnya.

Langkah Mediasi oleh Kampus

Kampus telah mengadakan pertemuan dengan mahasiswa yang terlibat untuk mengklarifikasi kejadian tersebut. Hasil dari mediasi ini juga telah disampaikan kepada pihak Polda NTT dan Sekretariat Jenderal Kemendikbudristek.

Angel menyatakan bahwa kampus memberikan bimbingan kepada mahasiswa terkait, termasuk mereka yang merekam video. Keluarga mahasiswa baru yang terlibat juga telah memberikan maaf.

Selain itu, Angel meminta masyarakat untuk tidak melakukan perundungan atau intimidasi terhadap mahasiswa yang bersangkutan.

“Kami berharap masyarakat dapat menghentikan bullying terhadap mahasiswa ini, demi menjaga kesehatan mentalnya. Kami berkomitmen untuk mendukung mahasiswa agar dapat menyelesaikan studi mereka dengan baik,” ujar Angel.