Industri Kendaraan Energi Baru China Tumbuh Pesat, Catatkan Kenaikan Produksi dan Penjualan yang Mengesankan di Januari 2025

Industri kendaraan energi baru (NEV) di China menunjukkan performa yang luar biasa pada Januari 2025, dengan produksi meningkat 29% dibandingkan tahun lalu, mencapai 1,02 juta unit, berdasarkan data yang dirilis pada Senin (17/2). Penjualan NEV juga melonjak signifikan, tumbuh 29,4% tahun-ke-tahun (yoy), dengan total penjualan mencapai 944.000 unit, yang mencakup hampir 39% dari total penjualan kendaraan NEV di bulan tersebut, menurut Asosiasi Manufaktur Mobil China (CAAM). Hal ini menunjukkan bahwa permintaan untuk kendaraan ramah lingkungan semakin meningkat, seiring dengan dukungan kebijakan yang mengutamakan pengurangan emisi dan konsumsi energi yang lebih efisien.

Selain itu, industri otomotif China secara keseluruhan mencatatkan kinerja yang stabil pada awal tahun ini, dengan produksi mobil penumpang mencapai 2,15 juta unit, naik 3,3% yoy, sementara penjualan mobil penumpang juga mengalami peningkatan sebesar 0,8% yoy, mencapai 2,13 juta unit. Meskipun ada tantangan dalam kondisi global, pertumbuhan sektor mobil penumpang ini menunjukkan bahwa pasar otomotif di China tetap solid, berkat permintaan domestik yang kuat.

Ekspor mobil China pun mengalami kenaikan, dengan angka ekspor mencapai 470.000 unit pada Januari, meningkat 6,1% dibandingkan tahun lalu. Hal ini memperlihatkan bahwa produk mobil China semakin diterima dengan baik di pasar internasional. Meningkatnya kinerja industri otomotif China didorong oleh langkah-langkah prokonsumsi seperti program tukar tambah barang konsumsi, yang diharapkan akan terus mendorong perkembangan positif di masa mendatang, menurut Chen Shihua, Wakil Sekretaris Jenderal CAAM.

Permintaan Lesu, Hyundai Setop Produksi Ioniq 5 dan Kona Electric Sementara Waktu

Hyundai Motor Co. dilaporkan akan menghentikan sementara produksi dua model kendaraan listrik andalannya, Ioniq 5 dan Kona Electric, akibat melemahnya permintaan pasar. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kondisi industri otomotif yang tengah lesu.

Berdasarkan laporan Kantor Berita Yonhap pada Jumat (7/2), Hyundai berencana menutup sementara operasi Line 12 di Pabrik Ulsan 1, Korea Selatan, selama lima hari, yakni dari 24 hingga 28 Februari 2025. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap menurunnya angka penjualan domestik serta berkurangnya jumlah pesanan baru.

Dalam beberapa waktu terakhir, Hyundai mengalami tantangan besar di pasar kendaraan listrik dalam negeri. Sepanjang Januari 2025, hanya 75 unit Ioniq 5 yang berhasil terjual di Korea Selatan. Secara keseluruhan, total penjualan domestik model ini sepanjang tahun 2024 hanya mencapai sekitar 16.600 unit, jauh dari ekspektasi awal perusahaan.

Untuk mendorong minat konsumen, Hyundai telah meluncurkan berbagai strategi pemasaran, termasuk diskon serta skema insentif lainnya. Meski begitu, permintaan kendaraan listrik di Korea Selatan masih cenderung melemah. Kondisi ini diperburuk oleh ketidakpastian kebijakan industri otomotif global, terutama di bawah pemerintahan kedua Donald Trump di Amerika Serikat.

Keputusan Hyundai untuk menghentikan produksi sementara mencerminkan tantangan yang semakin nyata di industri kendaraan listrik. Ke depan, fleksibilitas dalam strategi produksi dan pemasaran akan menjadi faktor kunci bagi para produsen otomotif dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah.