Kapan Hyundai Creta Listrik Masuk ke Indonesia? Ini Jawaban Terbarunya!

Jakarta – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) membuka peluang untuk menghadirkan Hyundai Creta listrik di pasar otomotif Tanah Air. Kendaraan ramah lingkungan ini direncanakan akan debut lebih dulu di India pada 17 Januari 2025, sebelum kemungkinan meluncur ke Indonesia.

Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia, mengungkapkan bahwa perusahaan terus memantau potensi model-model mobil yang sedang berkembang di pasar global, termasuk Hyundai Creta listrik. Menurutnya, jika kendaraan ini sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen Indonesia, tidak menutup kemungkinan untuk diperkenalkan di pasar domestik.

“Hyundai Creta listrik sangat mungkin masuk ke Indonesia. Kami selalu mempelajari peluang kendaraan baru di pasar global dan akan mempertimbangkan model-model yang sesuai dengan selera konsumen lokal,” ujar Frans setelah acara peluncuran Hyundai Creta baru di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Frans juga menegaskan bahwa pada tahun 2025, Hyundai Indonesia berencana meluncurkan setidaknya tujuh model baru di pasar lokal. Meskipun ia belum bisa memberikan rincian tentang model-model yang akan diluncurkan, dipastikan bahwa pembagian model tersebut akan mencakup varian bensin, hybrid, dan listrik.

Creta Listrik Akan Tampil Lebih Dulu di India

Hyundai Creta listrik, yang disebut-sebut akan memulai debutnya pada pameran Bharat Mobility Expo (BME) pada 17 Januari 2025, siap menarik perhatian. Perusahaan telah merilis teaser kendaraan ini melalui saluran YouTube resmi mereka, memperkenalkan beberapa fitur utama yang akan dimiliki mobil tersebut.

Hyundai Creta Electric akan tersedia dalam dua pilihan baterai, yaitu 42 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 390 km dan 51,4 kWh dengan jangkauan hingga 473 km. Salah satu keunggulan utama kendaraan ini adalah kemampuannya untuk mengisi daya hingga 80% dalam waktu hanya 50 menit dengan menggunakan pengisian cepat.

Meskipun belum ada informasi resmi mengenai tenaga yang dihasilkan, varian tertinggi dari Creta listrik dikabarkan dapat mencapai kecepatan 0-100 km/jam dalam waktu hanya 7,9 detik. Selain performa yang tangguh, Creta Electric juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggih seperti teknologi Vehicle-to-Load (V2L), sistem shift-by-wire, serta integrasi dengan perangkat pintar melalui kunci pintar yang bisa terkoneksi dengan ponsel atau jam tangan pintar.

Hyundai juga memberikan pilihan trim yang terdiri dari Executive, Smart, Premium, dan Excellence, memberikan variasi sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Meskipun belum ada informasi mengenai harga resmi, diperkirakan harga akan diumumkan pada saat peluncuran di India. Kehadiran Hyundai Creta listrik di India menjadi langkah penting dalam memperkenalkan kendaraan listrik di pasar global, dan bisa jadi menjadi model yang akan dipertimbangkan untuk pasar Indonesia pada masa yang akan datang.

Indonesia Masih Bergantung pada Impor atau Sudah Lebih Banyak Ekspor Mobil?

Jakarta – Sektor otomotif Indonesia semakin menunjukkan kemajuan pesat, menjadikannya sebagai salah satu kekuatan utama dalam perekonomian negara. Tidak hanya berfungsi sebagai pasar menarik bagi produsen mobil internasional, Indonesia juga dikenal sebagai produsen mobil berkualitas yang mampu menembus pasar global. Walaupun masih mengimpor beberapa kendaraan, angka impor Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan dengan volume ekspor yang terus meningkat.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, mengungkapkan bahwa Indonesia kini telah menjadi pemain utama dalam industri otomotif di Asia Tenggara. Indonesia menunjukkan kemampuannya dalam memproduksi mobil dengan kualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar internasional, bahkan sebagian besar produksi mobil Indonesia diekspor ke luar negeri.

“Sejak 2013 dan bahkan sebelumnya, Indonesia telah mencapai kemampuan swasembada dalam produksi mobil, khususnya untuk kendaraan roda empat. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa angka impor mobil Indonesia sangat minim,” ujar Kukuh, menyoroti kontribusi sektor otomotif terhadap perekonomian Indonesia yang terus berkembang.

Peningkatan Ekspor, Impor Terkendali

Data terbaru yang dirilis Gaikindo menunjukkan bahwa sektor ekspor mobil Indonesia menunjukkan angka yang menggembirakan. Pada 2024, Indonesia berhasil mengekspor 472.194 unit mobil utuh (CBU), meskipun mengalami penurunan 6,5% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 505.134 unit. Selain itu, Indonesia juga mengekspor mobil dalam bentuk terurai (CKD) sebanyak 46.311 unit, meskipun ada penurunan signifikan sebesar 29,6%. Tidak hanya mobil, Indonesia juga mengirimkan lebih dari 153 juta komponen mobil ke berbagai negara.

Di sisi impor, meskipun tercatat ada sedikit peningkatan pada 2024 dengan 97.010 unit mobil impor (naik 9,1% dibandingkan tahun sebelumnya), kontribusi mobil impor terhadap total penjualan mobil di Indonesia tetap rendah. Hal ini menandakan bahwa ketergantungan Indonesia terhadap kendaraan impor masih terjaga.

Produksi Lokal Kuasai Pasar Otomotif Indonesia

Penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan bahwa kendaraan yang diproduksi secara lokal masih mendominasi pasar otomotif domestik. Penjualan mobil secara wholesales tercatat sebanyak 865.723 unit, sementara penjualan retail mencapai 889.680 unit. Ini berarti hampir 89% dari total mobil yang terjual di Indonesia adalah hasil produksi dalam negeri, sementara hanya 11% yang berasal dari impor.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa industri otomotif Indonesia berhasil mengurangi ketergantungan pada kendaraan impor dan semakin mengoptimalkan potensi produksi lokal. Pencapaian ini mencerminkan perkembangan yang signifikan dalam sektor otomotif, yang juga menjadi salah satu indikator penting bagi perekonomian Indonesia yang semakin kompetitif di pasar global.

Dengan ekspor yang terus meningkat dan impor yang terbatas, industri otomotif Indonesia semakin memperlihatkan kemajuan yang signifikan. Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di pasar otomotif dunia, tetapi juga semakin menegaskan peran sektor ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Dari Rubicon ke Harley-Davidson: Pilihan Kendaraan Koruptor

Beberapa kendaraan mewah hasil sitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini disimpan sementara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan). Kendaraan-kendaraan ini, yang sebagian besar merupakan simbol kekayaan dan status sosial, akan dilelang setelah melalui proses hukum yang sah dan mendapatkan keputusan final dari pengadilan. Pelelangan ini menjadi salah satu cara untuk mengelola barang rampasan negara dengan cara yang transparan dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Yang menarik, di antara kendaraan sitaan tersebut, terdapat berbagai merek terkenal yang akrab di telinga masyarakat. Di antaranya adalah mobil-mobil mewah seperti Jeep Rubicon dan Mercedes-Benz, yang sering kali ditemukan dalam daftar barang rampasan KPK. Selain itu, motor gede (moge) Harley-Davidson dan Vespa juga menjadi kendaraan yang dominan. Menurut Direktur Pelacakan Aset Pengelolaan Barang Bukti dan Eksekusi (Labuksi) KPK, Mungki Hadipratikto, jenis kendaraan tersebut memang sering kali ditemukan sebagai hasil sitaan dalam kasus korupsi.

“Meskipun kami tidak mengetahui alasan spesifiknya, yang jelas kendaraan rampasan kami kebanyakan adalah Harley-Davidson untuk motor, dan Rubicon atau Mercedes-Benz untuk mobil,” ungkap Mungki.

Mungki menduga bahwa kendaraan-kendaraan mewah ini berfungsi sebagai simbol status sosial bagi para pelaku korupsi. Ia berpandangan bahwa para pelaku kejahatan ini cenderung menggunakan kendaraan-kendaraan tersebut sebagai cara untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki kekayaan dan kemampuan finansial. “Ini lebih kepada pencitraan. Mereka ingin terlihat kaya dan mampu, padahal kekayaan itu didapatkan dari hasil yang tidak sah,” tambahnya.

Fenomena ini menjadi cermin dari ironi besar. Kendaraan-kendaraan mewah yang seharusnya menjadi simbol prestise ini justru sering kali diperoleh dengan cara yang sangat merugikan masyarakat. Pencurian uang negara yang dilakukan oleh para koruptor telah menghasilkan kemewahan yang ditunjukkan melalui kepemilikan barang-barang mewah, namun yang paling penting adalah kerugian besar yang ditanggung oleh rakyat.

Proses pelelangan kendaraan rampasan ini menjadi salah satu cara untuk mengembalikan sebagian dari kerugian negara akibat tindakan korupsi. Selain itu, pelelangan ini juga menjadi pelajaran penting bagi publik tentang dampak buruk yang ditimbulkan oleh korupsi dan betapa mahalnya harga yang harus dibayar oleh masyarakat.

Dengan merek-merek kendaraan mewah yang sering kali memiliki daya tarik tinggi, pelelangan ini diperkirakan akan menarik banyak minat pembeli. Namun lebih dari itu, keberadaan kendaraan-kendaraan ini di Rupbasan KPK juga menjadi pengingat yang tak terlupakan tentang betapa besarnya biaya yang ditanggung oleh negara dan rakyat akibat tindakan korupsi.

Hyundai Tak Tertandingi, 7 Mobil Baru Akan Rilis di 2025

Mengawali tahun 2025, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) membuat gebrakan besar dengan meluncurkan dua varian terbaru dari Sport Utility Vehicle (SUV) andalannya, yaitu Creta facelift dan Creta N Line. Peluncuran ini berlangsung di Jakarta Utara pada Kamis (9/1/2025). Tak berhenti di situ, Hyundai juga memastikan akan memperkenalkan tujuh model baru sepanjang tahun ini, sebagai bagian dari strategi ekspansi mereka di pasar otomotif Indonesia.

Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT HMID, menyampaikan bahwa pihaknya berambisi untuk menghadirkan lebih dari tujuh model guna menarik minat konsumen. “Kami sudah menyiapkan tujuh model baru, bahkan mungkin lebih. Nanti akan kami umumkan secara bertahap,” ujar Frans di sela acara peluncuran.

Hyundai berharap langkah ini dapat mendorong daya beli masyarakat, meskipun tantangan di pasar otomotif diprediksi semakin berat. Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12%, serta perubahan kebijakan pajak kendaraan, diperkirakan akan memengaruhi penjualan secara keseluruhan. “Kami memahami pasar tahun ini cenderung menurun, tetapi kami optimistis dengan menghadirkan produk baru, penurunan tersebut dapat diimbangi. Hyundai berkomitmen untuk terus berinovasi,” tambah Frans.

Salah satu model yang kemungkinan besar akan menjadi bagian dari rencana peluncuran Hyundai adalah Hyundai Venue, SUV yang berada di segmen A. Model ini diperkirakan akan bersaing dengan Toyota Raize dan Daihatsu Rocky di pasar Indonesia. Informasi tentang Venue semakin kuat setelah terdaftar di situs Samsat DKI Jakarta, dengan tiga varian yang berbeda.

Varian pertama menggunakan mesin 1.0 L turbo dengan transmisi otomatis, varian kedua mengandalkan mesin 1.2 L dengan transmisi manual, sementara varian ketiga menggunakan mesin 1.0 L turbo dengan Dual Clutch Transmission (DCT). Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) untuk Hyundai Venue diperkirakan berkisar antara Rp 155 juta hingga Rp 180 juta. Jika diproduksi secara lokal, harga jual SUV ini kemungkinan berada di rentang Rp 200 jutaan hingga Rp 300 jutaan, membuatnya kompetitif di kelasnya.

Langkah Hyundai ini menunjukkan ambisi besar mereka untuk terus memperkuat posisi di pasar otomotif Indonesia, dengan menawarkan inovasi dan pilihan produk yang beragam sesuai kebutuhan konsumen. Tahun 2025 menjadi momen penting bagi Hyundai untuk membuktikan bahwa mereka siap bersaing di tengah tantangan pasar.

Honda PCX 160 Terbaru: Gaya Mewah, Perawatan Murah

Honda PCX 160 kini semakin populer berkat desain modern dan fitur-fitur canggih yang ditawarkannya. Namun, selain daya tarik estetikanya, motor ini juga menonjol berkat biaya perawatan yang terbilang sangat terjangkau, memberikan keuntungan lebih bagi pemiliknya tanpa harus mengorbankan kualitas.

Menurut panduan buku manual, New Honda PCX 160 memiliki jadwal perawatan berkala setiap 4.000 km sekali. Selama setahun pertama atau penggunaan hingga 12.000 km, pemilik motor ini hanya perlu mengganti oli, tanpa biaya tambahan untuk komponen lainnya. Bahkan, pada 1.000 km pertama, pemilik akan mendapatkan layanan servis dan penggantian oli secara gratis di bengkel resmi AHASS.

Biaya servis untuk perawatan berkala pada 4.000 km, 8.000 km, dan 12.000 km pun cukup terjangkau, karena pemilik hanya perlu membayar biaya jasa servis tanpa perlu khawatir mengganti komponen mahal.

Untuk penggantian oli, diperlukan tiga kali penggantian oli SPX2 0,8 liter yang masing-masing seharga sekitar Rp 69.000, dengan total biaya oli sepanjang tahun sekitar Rp 207.000. Spare part fast moving seperti cairan coolant juga sangat terjangkau, dimulai dari Rp 18.000 di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Meskipun harganya terjangkau, kualitas spare part yang digunakan untuk perawatan New Honda PCX 160 tetap terjamin. Beberapa komponen penting seperti aki, kampas rem, dan V-Belt tetap memiliki harga yang wajar di pasaran. Sebagai contoh, aki dibanderol sekitar Rp 295.000, sementara kampas rem depan dan belakang masing-masing dihargai Rp 60.000 hingga Rp 60.500.

Berikut adalah daftar beberapa spare part dan biaya servis yang berlaku di AHASS untuk New Honda PCX 160:

  • Servis ringan: Rp 100.000
  • Oli SPX2 0,8 liter: Rp 69.000
  • Oli gardan: Rp 21.000
  • Busi NGK LMAR8L-9: Rp 69.000
  • Slider CVT: Rp 27.000
  • Roller CVT: Rp 42.000 per set
  • V-Belt: Rp 133.000
  • Kampas kopling sentrifugal: Rp 186.000
  • Karet kampas kopling: Rp 40.000
  • Kampas rem depan: Rp 60.000
  • Kampas rem belakang: Rp 60.500
  • Filter udara: Rp 75.000
  • Aki: Rp 295.000
  • Coolant: Rp 18.000

Dengan biaya perawatan yang sangat terjangkau dan mudah dijangkau, Honda PCX 160 menjadi pilihan ideal bagi pengendara yang menginginkan motor dengan performa tinggi, desain stylish, serta pengeluaran perawatan yang minim. Hal ini menjadikan PCX 160 pilihan cerdas yang memberikan keseimbangan antara estetika, efisiensi, dan biaya operasional yang hemat.

Dukungan Pemerintah: PPnBM Mobil Listrik Diperpanjang Tahun Depan

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan resmi mengumumkan perpanjangan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB). Kebijakan ini berlaku hingga Desember 2025, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 135 Tahun 2024 yang diresmikan pada 31 Desember 2024. Insentif ini berlaku mulai Januari hingga Desember 2025.

Kebijakan baru ini merupakan kelanjutan dari PMK Nomor 9 Tahun 2024, yang juga mencakup kendaraan listrik berstatus Completely Built-Up (CBU) maupun Completely Knocked-Down (CKD). Dalam Pasal 3 ayat (3) PMK tersebut dijelaskan bahwa insentif PPnBM DTP diberikan selama periode pajak 2025.

Tidak hanya itu, mobil listrik impor CBU juga tetap menikmati pembebasan bea masuk sebesar 0 persen. Namun, ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha, yaitu komitmen untuk mendirikan fasilitas produksi kendaraan listrik di Indonesia. Tambahan prosedur juga diterapkan dalam peraturan ini, yaitu validasi data melalui Sistem Indonesia National Single Window (INSW). Validasi tersebut mencakup dokumen impor, nomor persetujuan insentif, kode fasilitas, merek, tipe, dan nomor rangka kendaraan.

Langkah ini bertujuan untuk mempercepat transisi ke kendaraan listrik serta memperkuat daya saing industri otomotif nasional. Dengan insentif ini, pemerintah berharap harga mobil listrik dapat lebih terjangkau sehingga mendorong minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Selain itu, kebijakan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investor untuk berkontribusi dalam pengembangan industri kendaraan listrik di tanah air.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto, menyambut baik langkah ini. Menurutnya, pembebasan PPnBM berpotensi signifikan dalam menurunkan harga jual kendaraan listrik sehingga meningkatkan daya beli masyarakat. Ia juga berharap insentif ini memotivasi pelaku industri otomotif untuk memperkenalkan lebih banyak model kendaraan listrik sekaligus membangun fasilitas produksi lokal.

“Semoga angka penjualan mobil listrik terus meningkat dengan adanya kebijakan ini,” ujarnya. Dengan berbagai insentif yang diberikan, Indonesia semakin optimis untuk menjadi pusat produksi kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.

Pilih Hyundai Palisade sebagai Hadiah, Simak Keunggulannya untuk Shin Tae-Yong

Pada Senin, 6 Januari 2025, Shin Tae-Yong secara resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih Tim Nasional Indonesia setelah lima tahun memimpin tim tersebut. Keputusan yang diumumkan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, itu mencerminkan penghargaan terhadap dedikasi dan kerja keras Shin dalam membimbing Timnas Indonesia selama masa kepelatihannya. Dalam perjalanan kariernya di Indonesia, terdapat banyak momen berkesan, salah satunya adalah pemberian hadiah Hyundai Palisade pada awal 2022.

Hadiah ini diberikan oleh Hyundai Motor Indonesia sebagai bentuk apresiasi setelah Shin Tae-Yong membawa Timnas Indonesia meraih posisi runner-up pada ajang AFF 2020. Hyundai Palisade dipilih sebagai kendaraan operasional untuk Shin karena kapasitasnya yang besar dan kenyamanannya, yang sangat mendukung mobilitas pelatih tim nasional yang sering berpindah tempat. Mobil SUV ini memang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan perjalanan jauh, baik untuk tim maupun keluarga.

Hyundai Palisade sendiri menawarkan berbagai keunggulan, baik dari segi desain maupun performa. Dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan beberapa pesaingnya, seperti Mitsubishi Pajero Sport, Palisade memiliki tampilan luar yang elegan dengan lampu depan LED composite yang terpisah dari kap mobil dan lampu belakang vertikal yang unik. Tidak hanya itu, bagian atap mobil juga dilengkapi dengan dual sunroof, menambah kenyamanan bagi penumpang selama perjalanan.

Interior Hyundai Palisade juga menawarkan suasana modern dengan aksen woodgrain yang elegan pada dasbor. Jok captain seat di baris kedua dan ruang kabin yang cukup lega hingga baris ketiga menjadikannya ideal untuk perjalanan jauh, baik bersama tim atau keluarga. Dengan kapasitas penumpang yang luas, mobil ini sangat cocok digunakan untuk perjalanan dalam jangka waktu yang panjang.

Pada sektor performa, Hyundai Palisade dibekali mesin diesel e-VGT berkapasitas 2.200 cc CRDi yang dapat menghasilkan tenaga hingga 197,3 Tk dan torsi 440 Nm. Sistem transmisi otomatis 8 percepatan dengan teknologi shift-by-wire (SBW) memungkinkan perpindahan gigi yang lebih mudah dan praktis, memberi pengalaman berkendara yang lebih nyaman. Selain itu, Hyundai Palisade dilengkapi dengan empat mode berkendara, yaitu Comfort, Eco, Sport, dan Smart, yang menyesuaikan dengan gaya berkendara pengemudi untuk memberikan keseimbangan efisiensi dan kenyamanan.

Bagi Shin Tae-Yong, Hyundai Palisade bukan sekadar kendaraan operasional, melainkan simbol apresiasi atas kontribusinya yang besar dalam perkembangan Timnas Indonesia. Meskipun ia kini tidak lagi menjabat sebagai pelatih, momen pemberian mobil tersebut tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan karier Shin Tae-Yong di Indonesia yang akan terus dikenang, baik oleh dirinya maupun para penggemar sepak bola Indonesia.

Jember – Bandung Kini Terhubung Lewat Bus Eksekutif PO Gunung Harta

PO Gunung Harta Transport Solution (GHTS) meramaikan awal tahun 2025 dengan meluncurkan rute baru untuk layanan bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang menghubungkan Jember, Jawa Timur, dengan Bandung, Jawa Barat. Rute baru ini resmi beroperasi pada 9 Januari 2025 dan menghadirkan fasilitas kelas eksekutif yang menjanjikan kenyamanan perjalanan bagi para penumpangnya.

Menurut informasi yang disampaikan melalui akun Instagram @ghts_gunungharta.solutions, bus yang melayani rute Jember – Bandung dan sebaliknya ini memiliki jadwal keberangkatan yang seragam, yaitu pada pukul 14.00 WIB setiap harinya. Dari arah Jember, bus akan melintasi sejumlah kota seperti Lumajang, Probolinggo, dan Pasuruan sebelum tiba di Bandung. Sedangkan dari arah Bandung, bus akan berangkat dari Cimahi dan melalui jalur Cimindi, Caringin, Imanuel, Cicaheum, Cibiru, Cileunyi, dan Alam Sari di Sumedang.

Dengan harga tiket sebesar Rp 420.000 per orang, penumpang sudah bisa menikmati perjalanan yang nyaman dengan berbagai fasilitas premium. Tiket perjalanan dapat dipesan melalui agen perjalanan atau secara online. Fasilitas yang ditawarkan dalam bus kelas eksekutif ini cukup lengkap, di antaranya adalah 32 bangku dengan model reclining dalam konfigurasi 2-2, yang memberikan ruang lebih bagi setiap penumpang.

Selain itu, para penumpang juga akan dimanjakan dengan fasilitas toilet, TV sentral, dan lampu baca yang tersedia di setiap kursi. Tidak hanya itu, mereka juga akan mendapatkan layanan makan, minuman, dan cemilan gratis selama perjalanan. Bantal dan selimut juga disediakan untuk menambah kenyamanan perjalanan jarak jauh ini.

Untuk membedakan dengan armada lainnya, bus AKAP ini menggunakan warna hijau, sementara PO Gunung Harta dengan warna merah masih mengoperasikan armada yang berbasis di Denpasar. Bus dengan warna hijau, yang merupakan bagian dari PO Gunung Harta, memiliki kantor pusat di Malang dan menawarkan pengalaman perjalanan yang tidak kalah berkualitas.

Dengan adanya rute baru ini, PO GHTS semakin memperluas layanannya, memberikan pilihan transportasi berkualitas bagi para pelancong yang membutuhkan kenyamanan lebih selama perjalanan antar kota.

Kenaikan Harga BBM Pertamax, Berapa Pengeluaran Anda untuk Isi Tangki PCX 160 dan NMAX Turbo?

Mulai 1 Januari 2025, harga Pertamax mengalami kenaikan signifikan. Sebelumnya, harga Pertamax tercatat Rp 12.100 per liter pada Desember 2024, kini harga tersebut naik menjadi Rp 12.500 per liter, meningkat sebesar Rp 400. Kenaikan harga ini tentu saja berpengaruh pada biaya perjalanan, terutama bagi pengendara motor yang menggunakan bahan bakar ini secara rutin.

Bagi pemilik motor skutik dengan tangki berkapasitas besar, seperti Honda PCX 160 dan Yamaha NMAX Turbo, biaya pengisian penuh tangki mereka pun kini meningkat. Berikut adalah perhitungan biaya untuk mengisi penuh tangki kedua motor tersebut setelah kenaikan harga Pertamax.

Honda PCX 160 Honda PCX 160 memiliki kapasitas tangki BBM sebesar 8,1 liter. Dengan harga Pertamax baru Rp 12.500 per liter, berikut adalah perhitungan biaya untuk mengisi penuh tangki PCX 160:

  • Kapasitas tangki: 8,1 liter
  • Harga Pertamax: Rp 12.500 per liter
  • Biaya isi penuh tangki: 8,1 liter x Rp 12.500 = Rp 101.250

Sebelumnya, pada harga lama Rp 12.100 per liter, biaya pengisian penuh tangki PCX 160 adalah:

  • Biaya isi penuh tangki: 8,1 liter x Rp 12.100 = Rp 98.010

Dengan demikian, ada kenaikan biaya sebesar Rp 3.240 untuk mengisi penuh tangki Honda PCX 160.

Yamaha NMAX Turbo Sementara itu, Yamaha NMAX Turbo memiliki kapasitas tangki BBM sebesar 7,1 liter. Menggunakan harga Pertamax yang baru, berikut adalah perhitungan biaya untuk mengisi penuh tangki NMAX Turbo:

  • Kapasitas tangki: 7,1 liter
  • Harga Pertamax: Rp 12.500 per liter
  • Biaya isi penuh tangki: 7,1 liter x Rp 12.500 = Rp 88.750

Sebelumnya, pada harga lama Rp 12.100 per liter, biaya pengisian penuh tangki NMAX Turbo adalah:

  • Biaya isi penuh tangki: 7,1 liter x Rp 12.100 = Rp 85.910

Dengan demikian, biaya pengisian penuh tangki Yamaha NMAX Turbo meningkat sebesar Rp 2.840.

Dampak Kenaikan Harga Pertamax Kenaikan harga Pertamax ini memberikan dampak yang cukup terasa bagi pengendara motor, khususnya bagi mereka yang memiliki kendaraan dengan tangki berkapasitas besar seperti PCX 160 dan NMAX Turbo. Meskipun kenaikan biaya ini tidak begitu besar, tetap saja pengendara harus memperhitungkan anggaran bahan bakar mereka lebih teliti.

Bagi pengendara, penting untuk tetap memilih bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan, seperti yang disarankan oleh pabrikan. Untuk Honda PCX 160 dan Yamaha NMAX Turbo, Pertamax dengan RON 92 tetap menjadi pilihan terbaik untuk menjaga performa mesin dan efisiensi bahan bakar.

Dengan kenaikan harga ini, masyarakat diharapkan bisa lebih bijak dalam menggunakan kendaraan dan memanfaatkan bahan bakar seefisien mungkin agar pengeluaran tetap terkendali.

Bagaimana Cukai Karbon Bisa Mengurangi Harga Mobil dan Meningkatkan Penjualan Kendaraan Listrik

Pemerintah Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk mencari sumber pendapatan baru yang dapat memperkuat ekonomi negara. Salah satu solusi yang diusulkan adalah penerapan cukai karbon untuk kendaraan bermotor. Kebijakan ini tak hanya dapat meningkatkan penerimaan negara, tetapi juga berpotensi menurunkan harga jual mobil listrik, yang diharapkan dapat mempercepat peralihan menuju transportasi ramah lingkungan.

Menurut Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB), Ahmad Safrudin, cukai karbon bisa menjadi jalan tengah yang bermanfaat untuk dua hal sekaligus. Pertama, kebijakan ini akan menambah pendapatan negara, yang saat ini tengah mencari alternatif pendapatan baru. Kedua, dengan mengenakan cukai karbon pada kendaraan bermotor berbahan bakar fosil, harga mobil listrik yang lebih ramah lingkungan bisa lebih terjangkau.

Safrudin menjelaskan bahwa mekanisme cukai karbon bisa diterapkan melalui dua sistem utama: tax feebate dan tax rebate. Tax feebate adalah pajak tambahan yang dikenakan pada kendaraan dengan emisi karbon tinggi, sementara tax rebate adalah insentif yang diberikan kepada kendaraan yang memenuhi standar emisi rendah. Dengan skema ini, kendaraan yang menghasilkan emisi lebih besar dari standar yang ditentukan akan dikenakan cukai karbon per gramnya.

Sebagai contoh, jika kendaraan berjenis MPV di Indonesia rata-rata memiliki emisi karbon 200 gram/km, maka kendaraan tersebut akan dikenakan cukai karbon yang dihitung berdasarkan kelebihan emisi karbon tersebut. Misalnya, jika tarif cukai karbon per gram adalah Rp 2.250.000, maka kendaraan dengan emisi lebih tinggi dapat dikenakan cukai sekitar Rp 180 juta. Hal ini dapat membuat harga kendaraan bermotor berbahan bakar fosil semakin tinggi.

Di sisi lain, kendaraan dengan emisi rendah, seperti mobil listrik, akan mendapatkan potongan harga. Safrudin mengilustrasikan, sebuah mobil listrik dengan harga Rp 700 juta dan emisi karbon sekitar 58 gram/km bisa mendapat insentif pengurangan harga sekitar Rp 135 juta. Artinya, harga mobil listrik tersebut bisa turun menjadi Rp 565 juta, yang akan membuatnya lebih terjangkau bagi konsumen.

Selain itu, penerapan cukai karbon diharapkan dapat mendorong pasar mobil listrik di Indonesia. Dengan harga yang lebih kompetitif, konsumen lebih tertarik untuk membeli kendaraan listrik sebagai alternatif yang ramah lingkungan. Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas udara di kota-kota besar, termasuk Jakarta.

Safrudin juga menegaskan bahwa pemerintah perlu menetapkan standar yang jelas terkait emisi karbon untuk berbagai jenis kendaraan. Misalnya, untuk kendaraan roda empat penumpang seperti sedan atau MPV, emisi karbonnya seharusnya tidak melebihi 118 g/km. Dengan standar yang tegas, pemerintah dapat memastikan bahwa kendaraan yang beredar di Indonesia semakin ramah lingkungan, sementara masyarakat tetap mendapatkan manfaat ekonomi dari kebijakan ini.

Secara keseluruhan, penerapan cukai karbon dapat menjadi salah satu langkah strategis Indonesia dalam menghadapi krisis lingkungan dan sekaligus memperbaiki kondisi fiskal negara. Namun, kebijakan ini juga memerlukan pengawasan yang ketat agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yakni menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mendorong industri otomotif menuju mobilitas berkelanjutan.