Kata Suzuki Soal Penurunan Ekspor 2024, Faktor Global Signifikan

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memberikan penjelasan terkait penurunan ekspor kendaraan yang tercatat pada tahun 2024. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang tidak stabil, yang berdampak langsung pada sektor otomotif. Shodiq Wicaksono, Managing Director PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), menjelaskan bahwa kondisi ekonomi yang kurang menggembirakan sepanjang tahun lalu mempengaruhi kinerja produksi dan ekspor perusahaan.

“Seperti yang kita ketahui, kondisi ekonomi global tahun lalu tidak begitu baik, yang berimbas pada jumlah produksi dan ekspor kami,” ujar Shodiq, saat ditemui di Jakarta pada Jumat (17/1/2025). Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Suzuki tercatat hanya mampu mengekspor 19.141 unit kendaraan sepanjang tahun 2024. Angka ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan capaian tahun 2023 yang mencatatkan 38.557 unit.

Shodiq menjelaskan lebih lanjut bahwa salah satu faktor yang berkontribusi pada penurunan ini adalah ketegangan geopolitik global, termasuk perang Rusia-Ukraina, yang menyebabkan perlambatan permintaan kendaraan di 70 negara tujuan ekspor Suzuki. Kondisi ini menyebabkan penurunan volume ekspor secara keseluruhan.

Namun demikian, Suzuki tetap optimis dan melihat potensi pemulihan pada tahun 2025. Shodiq menjelaskan bahwa Suzuki saat ini menargetkan 74 negara sebagai tujuan ekspor, dengan fokus utama di kawasan Asia dan Amerika Latin. Jepang, sebagai pasar utama untuk kendaraan roda dua, juga menjadi negara tujuan ekspor penting bagi Suzuki.

Kendaraan roda empat Suzuki masih mengandalkan model-model unggulan seperti XL7 dan Ertiga, yang terus menjadi andalan dalam memperkuat posisi ekspor perusahaan. Meski mengalami penurunan di 2024, Suzuki yakin bahwa dengan membaiknya perekonomian global dan domestik, mereka dapat kembali meraih peningkatan dalam kinerja ekspor pada tahun ini.

“Melihat tren ekonomi yang semakin baik, kami optimistis bisa mencatatkan kinerja yang lebih baik di 2025. Kami menargetkan market share Suzuki dapat mencapai 8,5 persen pada tahun ini,” ujar Shodiq penuh keyakinan.

Dengan upaya perbaikan dan inovasi, Suzuki bertekad untuk meningkatkan daya saing di pasar global dan kembali memperkokoh posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri otomotif internasional.

Innova Reborn Diesel Matic Jadi Pilihan Terpopuler Keluarga Kijang Innova, Zenix Mundur!

Toyota Kijang Innova Reborn Diesel dengan transmisi otomatis terus mendominasi pasar kendaraan MPV medium di Indonesia. Sebagai salah satu varian terpopuler dari keluarga Kijang Innova, model ini mencatatkan angka distribusi yang mengesankan sepanjang tahun 2024. Berdasarkan data wholesales dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sebanyak 16.751 unit Innova Reborn Diesel berhasil didistribusikan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) ke seluruh dealer di tanah air.

Prestasi ini menjadikan Innova Reborn Diesel sebagai varian terlaris di keluarga Kijang Innova, mengungguli model lain seperti Kijang Innova Zenix Q CVT TSS Modellista, yang mencatat distribusi sebanyak 10.190 unit.

Menurut Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing PT TAM, mesin diesel yang hanya tersedia pada Innova Reborn menjadi alasan utama model ini tetap diminati masyarakat. “Banyak konsumen yang memilih Innova Reborn karena preferensi terhadap mesin dieselnya, selain karena performa keseluruhan mobil ini,” ujar Anton pada Rabu (15/1/2025).

Perbedaan Utama Innova Reborn dan Innova Zenix
Toyota Kijang Innova Zenix, generasi terbaru dari keluarga Kijang, membawa sejumlah pembaruan signifikan. Menggunakan platform Toyota New Global Architecture (TNGA), Zenix beralih ke struktur monokok dengan penggerak roda depan (FWD), menggantikan desain ladder frame dan penggerak roda belakang pada model sebelumnya.

Innova Zenix versi bensin dilengkapi mesin 2.000 cc M20A-FKS Dynamic Force Engine, yang mampu menghasilkan tenaga 174 PS dan torsi 204,9 Nm. Varian hybrid-nya menggabungkan mesin TNGA 2.000 cc dengan motor listrik, memberikan tenaga gabungan hingga 186 PS.

Sementara itu, Innova Reborn Diesel tetap mempertahankan mesin tangguh berkode 2GD FTV berkapasitas 2.393 cc dengan tenaga maksimal 149 PS dan torsi puncak 342,2 Nm, menjadikannya pilihan ideal untuk daya tahan dan efisiensi bahan bakar.

Keunggulan Diesel yang Tak Tergantikan
Kehadiran mesin diesel pada Innova Reborn memberikan daya tarik tersendiri bagi konsumen yang membutuhkan kendaraan dengan tenaga besar dan efisiensi tinggi, terutama untuk perjalanan jarak jauh. Sementara Innova Zenix lebih menonjolkan efisiensi bahan bakar dengan teknologi hybrid, Innova Reborn Diesel tetap menjadi primadona di kalangan pecinta MPV medium yang mengutamakan performa dan ketangguhan.

Dengan keunggulan masing-masing, kedua model ini terus bersaing dalam memenuhi kebutuhan pasar otomotif Indonesia yang semakin beragam.

Mobil Baru Suzuki Fronx Akan Menggebrak Pasar Indonesia, Ini Bocorannya!

Suzuki Indomobil Sales (SIS) tengah mempersiapkan langkah besar di tahun 2025 dengan menghadirkan berbagai model mobil baru, termasuk jajaran SUV yang akan memenuhi kebutuhan pasar otomotif Indonesia. Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS, mengungkapkan bahwa mereka akan memulai tahun 2025 dengan gebrakan besar untuk memikat konsumen di Tanah Air.

Dalam acara Suzuki Media Gathering 2025 yang digelar di Kelapa Gading, Jakarta pada Jumat (17/1/2025), Harold mengungkapkan, “Kami siap untuk mengejutkan pasar otomotif Indonesia dengan menghadirkan produk-produk yang sangat sesuai dengan selera dan kebutuhan pasar Indonesia.” Dia juga menekankan bahwa Suzuki telah menyiapkan sejumlah kendaraan baru yang akan mengakomodasi permintaan yang terus berkembang di pasar lokal.

Rencananya, peluncuran mobil baru ini akan dimulai pada semester pertama 2025. Salah satu fokus utama Suzuki adalah segmen kendaraan SUV, yang diperkirakan akan menjadi andalan mereka di tahun tersebut. “Untuk 2025, kami akan meluncurkan produk di segmen SUV, yang merupakan pilihan tepat bagi konsumen Indonesia,” tambah Harold.

Terdengar kabar bahwa salah satu model yang bakal hadir di Indonesia adalah Suzuki Fronx. Mobil ini sudah beberapa kali terlihat diuji di jalanan Indonesia, menambah spekulasi tentang peluncurannya yang semakin dekat. Kode mobil baru yang terdaftar di situs Samsat PKB Jakarta, yaitu A3L415F, semakin memperkuat dugaan bahwa Suzuki Fronx akan segera hadir. Kode tersebut teridentifikasi sebagai bagian dari mobil Suzuki Fronx, yang kemungkinan besar akan ditawarkan dalam lima varian, dengan harga mulai dari Rp 166 juta hingga Rp 194 juta.

Selain peluncuran model baru, Suzuki juga berencana untuk memberikan penyegaran pada beberapa model yang sudah ada. Harold menambahkan, “Kami juga akan melakukan berbagai penyegaran produk sepanjang 2025. Harapan kami, ini akan membantu mengembangkan pasar otomotif Indonesia dan mendorong kemajuan industri otomotif di tanah air.”

Dalam kesempatan yang sama, Zulfikar Rafi Al Ghany, Head of Public Relations Strategic Planning Department PT SIS, juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, Suzuki berhasil menjual 69.392 unit kendaraan, dengan sekitar 30 persen di antaranya merupakan mobil berteknologi mild hybrid. “Penjualan kendaraan hybrid kami mencapai 17.594 unit, yang mencerminkan minat konsumen terhadap teknologi ramah lingkungan,” kata Ghany.

Dengan berbagai rencana ambisius ini, Suzuki berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia, serta berkontribusi pada perkembangan industri otomotif di negara ini.

Servis Mitsubishi Fuso eCanter Kini Tersedia di Tiga Diler Resmi

Bagi pemilik mobil matik, menjaga kualitas oli transmisi adalah hal yang sangat penting untuk memastikan performa kendaraan tetap optimal. Namun, apakah Anda tahu jika oli transmisi yang tidak sesuai jenis atau spesifikasinya dapat menimbulkan dampak buruk bagi kendaraan Anda? Kerusakan pada komponen transmisi bisa terjadi jika kesalahan pengisian oli tidak segera diperbaiki. Untuk itu, mengenali tanda-tanda awal masalah pada oli transmisi sangat penting.

Menurut Hardi Wibowo, pemilik bengkel Aha Motor di Yogyakarta, ada beberapa gejala yang menunjukkan bahwa mobil matik mungkin mengalami kesalahan dalam pengisian oli transmisi. Salah satu tanda yang paling mudah dikenali adalah mobil yang tidak bergerak meski mesin telah menyala dan tuas transmisi berada pada posisi yang benar. Hal ini terjadi karena oli transmisi yang tidak sesuai jenisnya dapat mengganggu tekanan hidraulis yang diperlukan untuk menggerakkan komponen dalam transmisi.

“Jika oli transmisi yang digunakan tidak sesuai, maka tekanan hidraulis yang seharusnya ada untuk menggerakkan komponen dalam transmisi akan terganggu,” jelas Hardi. Akibatnya, tenaga mesin tidak bisa disalurkan dengan baik, dan mobil terasa lebih berat saat dikendarai.

Gejala lain yang sering terjadi adalah kondisi ‘selip’, di mana meskipun putaran mesin meningkat, mobil tidak bergerak sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan. Ini terjadi karena oli yang salah jenisnya tidak mampu memberikan daya cengkeram yang cukup pada komponen kopling dalam transmisi. Dalam beberapa kasus, tekanan piston transmisi juga bisa melemah akibat penggunaan oli yang tidak sesuai.

Selain itu, Hardi menambahkan, jika proses perpindahan gigi terasa lambat atau tidak mulus, ini bisa menjadi tanda bahwa oli transmisi yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Perpindahan gigi yang tertahan atau tersendat bisa membuat pengalaman berkendara Anda menjadi tidak nyaman.

Hardi menekankan bahwa memilih oli transmisi yang tepat sangatlah penting untuk menjaga performa mobil matik. Jika Anda mengalami salah satu dari tanda-tanda tersebut, segeralah periksa dan ganti oli transmisi sesuai dengan rekomendasi pabrikan agar kerusakan lebih parah dapat dicegah.

Indonesia Jadi Rumah Baru Produksi Hyundai New Creta dan Creta N Line Turbo

PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) resmi meluncurkan produksi dua model terbaru, New Creta dan Creta N Line Turbo, di pabriknya yang terletak di kawasan industri Greenland International Industrial Center, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pabrik Hyundai yang berdiri di atas lahan seluas 77 hektar ini menjadi saksi penting dalam perjalanan Hyundai untuk terus memperkuat eksistensinya di pasar otomotif Indonesia.

Perkenalan Creta N Line Turbo ini menandai langkah penting bagi Hyundai Indonesia, mengingat model ini merupakan bagian dari lini Hyundai N yang dikenal dengan desain agresif dan performa tinggi. Menariknya, Creta N Line Turbo ini menjadi model ketiga yang diproduksi oleh HMMI, setelah Ioniq 5 N dan Kona Electric N Line. Keputusan Hyundai untuk memproduksi kedua model ini di Indonesia semakin menunjukkan komitmen perusahaan dalam berinvestasi di pasar otomotif Indonesia.

“Ini adalah langkah penting bagi Hyundai. Kami merasa bangga dapat memproduksi New Creta N Line Turbo dan New Creta di Indonesia. Komitmen ini menunjukkan konsistensi Hyundai dalam berinvestasi serta mendukung kemajuan industri otomotif di Tanah Air,” ungkap Bong Kyu Lee, Presiden Direktur PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, dalam pernyataan resminya, Selasa (14/1/2025).

Proses produksi kedua model ini dilakukan dengan melibatkan tim engineer dan teknisi berpengalaman, yang melalui tahapan mulai dari pencetakan pelat baja (press), pengelasan dan integrasi tubuh kendaraan (welding/body), hingga produksi mesin (engine) dan perakitan akhir (assembly). Hyundai memastikan kualitas produk melalui proses pemeriksaan ketat di setiap tahapan, sesuai dengan standar global yang dimiliki perusahaan.

Hyundai Creta yang diproduksi di Indonesia juga memiliki arti penting, mengingat model ini merupakan yang pertama kali diekspor ke luar negeri. Pada tahun 2022, Hyundai Creta dipersembahkan untuk pasar ekspor oleh Presiden Joko Widodo, dan kini telah dipasarkan di lebih dari 60 negara, meliputi kawasan Asia Pasifik, Amerika Tengah dan Selatan, serta Afrika dan Timur Tengah.

Ke depan, HMMI berencana untuk mengekspor Creta terbaru sesuai dengan permintaan pasar global. “Kami berharap produksi New Creta N Line Turbo dan New Creta ini dapat memenuhi kebutuhan konsumen, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia,” tambah Bong Kyu Lee.

Dengan semakin banyaknya kendaraan Hyundai yang diproduksi dan diekspor, HMMI berperan besar dalam memperkenalkan kualitas otomotif Indonesia ke pasar internasional, sekaligus memberikan inovasi terbaik bagi para pecinta otomotif.

Kemenperin Berikan Insentif PPnBM 3% untuk Mobil Hybrid, Ini Jenisnya

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan rencana pemberian insentif untuk mobil listrik berbasis teknologi hibrida atau hybrid, dengan tujuan menjaga daya beli masyarakat dan mendukung akselerasi industri otomotif nasional di tengah tantangan pasar yang semakin kompleks. Insentif berupa pengurangan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 3 persen ini berlaku untuk kendaraan hybrid, termasuk Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), full hybrid, dan mild hybrid, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada sektor otomotif.

“Melalui insentif ini, kami berharap industri otomotif bisa lebih berkembang, meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan seperti kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen,” jelas Setia Diarta, Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, dalam acara Prospek Industri Otomotif 2025 yang diselenggarakan oleh Forwin pada Selasa, 14 Januari 2025.

Insentif ini juga bertujuan untuk meringankan dampak kenaikan PPN dan mengurangi beban pembelian kendaraan hybrid bagi masyarakat, yang sejauh ini telah mulai menunjukkan minat yang lebih tinggi terhadap mobil ramah lingkungan. Setia menambahkan bahwa pemerintah juga mengusulkan pengembalian insentif PPN untuk mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) dan bus sebesar 10 persen, seperti yang diterapkan pada tahun lalu. Kendaraan yang memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tertentu akan dikenakan tarif PPN yang lebih rendah, yakni hanya 2 persen.

“Sejumlah provinsi juga telah memberikan keringanan dengan menunda pemberlakuan opsen, yang diharapkan dapat menjaga daya saing industri otomotif nasional, baik di pasar domestik maupun global,” tambah Setia. Rencana pemberian insentif ini sebelumnya sudah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang menyebutkan bahwa insentif PPnBM untuk mobil hybrid dapat memangkas tarif PPnBM hingga 3 persen.

Kebijakan insentif ini diharapkan dapat merangsang pasar otomotif domestik dan mengurangi dampak dari penerapan PPN 12 persen yang mulai berlaku pada 2025. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada kebijakan teknis atau aturan lebih lanjut yang dikeluarkan untuk pemberlakuan insentif baru tersebut. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendukung transformasi industri otomotif Indonesia ke arah kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

Kenaikan Harga Honda HR-V 2025: Lihat Daftar Harga Tipe-Tipe Terbarunya

Jakarta – Honda HR-V, salah satu kendaraan SUV kompak yang paling digemari di Indonesia, telah mengumumkan harga terbaru untuk berbagai varian pada awal tahun 2025. Meski terjadi kenaikan harga pada setiap tipe, mobil ini masih dipandang sebagai pilihan utama bagi banyak konsumen berkat kombinasi kualitas dan fitur unggulan yang ditawarkannya.

Pada tahun 2025, harga HR-V S CVT, yang merupakan tipe dengan harga paling terjangkau, mengalami kenaikan sebesar Rp 8,2 juta, menjadi Rp 392,1 juta. Begitu pula dengan tipe HR-V E CVT yang kini dipasarkan dengan harga Rp 412,9 juta, naik Rp 8,7 juta dibandingkan sebelumnya. Kenaikan harga yang paling signifikan terjadi pada varian HR-V Turbo RS, yang kini dipatok seharga Rp 551,4 juta, meningkat sebesar Rp 11,1 juta.

Daftar Harga Honda HR-V Januari 2025:

  • HR-V S CVT: Rp 392,1 juta (Kenaikan Rp 8,2 juta)
  • HR-V E CVT: Rp 412,9 juta (Kenaikan Rp 8,7 juta)
  • HR-V SE CVT: Rp 433,5 juta (Kenaikan Rp 8,9 juta)
  • HR-V Turbo RS: Rp 551,4 juta (Kenaikan Rp 11,1 juta)

Walaupun ada kenaikan harga pada berbagai tipe, Honda HR-V tetap dipilih oleh banyak konsumen yang mencari SUV kompak berkualitas. Desainnya yang tetap stylish dan fitur modern yang dimiliki menjadikan HR-V sebagai kendaraan yang tetap diminati, meskipun banyak model pesaing bermunculan.

Spesifikasi dan Performa Honda HR-V

Honda HR-V hadir dengan beberapa varian yang menawarkan ukuran berbeda, sesuai dengan tipe kendaraan. Varian HR-V RS Turbo memiliki panjang 4.385 mm, lebar 1.790 mm, dan tinggi 1.590 mm, memberikan ruang yang cukup luas dan nyaman bagi pengemudi serta penumpang. Varian lainnya sedikit lebih kompak, namun tetap menawarkan kenyamanan yang optimal.

Untuk performa, tipe HR-V RS dibekali dengan mesin 1.5L VTEC Turbo yang mampu menghasilkan tenaga hingga 177 PS pada 6.000 rpm dan torsi 240 Nm pada 4.500 rpm, memberikan responsivitas dan performa yang cukup bertenaga. Sementara itu, tipe lainnya mengandalkan mesin 1.5L i-VTEC DOHC yang mampu menghasilkan 121 PS dan torsi 145 Nm. Mesin ini juga digunakan pada model Honda lainnya seperti BR-V dan City Hatchback. Semua tipe HR-V menggunakan transmisi CVT yang dikenal memberikan kenyamanan berkendara dan efisiensi bahan bakar.

Fitur Keselamatan Canggih Honda HR-V

Salah satu daya tarik utama dari Honda HR-V adalah fitur keselamatan canggih yang disematkan pada semua varian. Semua tipe HR-V dilengkapi dengan teknologi Honda Sensing yang mencakup sejumlah fitur aktif seperti:

  • Collision Mitigation Braking System: Sistem pengereman otomatis untuk menghindari kecelakaan.
  • Lane Keeping Assist System: Membantu pengemudi tetap berada di jalur yang aman.
  • Road Departure Mitigation System: Memberikan peringatan atau melakukan pengereman otomatis jika kendaraan keluar dari jalur.
  • Adaptive Cruise Control: Secara otomatis mempertahankan jarak yang aman dengan mobil yang ada di depan.
  • Auto-High Beam: Lampu depan yang menyesuaikan otomatis untuk pencahayaan yang optimal.
  • Lead Car Departure Notification System: Peringatan saat kendaraan di depan mulai bergerak.

Selain itu, HR-V juga dilengkapi dengan fitur keselamatan standar lainnya seperti 4 airbags, sistem pengereman ABS + EBD + BA, rangka G-CON + ACETM dengan Side Impact Beam, dan Hill Start Assist yang memudahkan pengemudi saat berkendara di tanjakan.

Kesimpulan: Honda HR-V Tetap Menjadi Pilihan Utama Meski Ada Kenaikan Harga

Dengan performa yang solid, fitur keselamatan canggih, dan desain modern yang elegan, Honda HR-V tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mencari kendaraan SUV kompak berkualitas. Walaupun harga sedikit naik, HR-V tetap menawarkan nilai lebih dengan fitur-fitur unggulan yang cocok untuk berbagai kebutuhan dan kondisi jalan. Popularitasnya yang terus bertahan di pasar Indonesia menunjukkan bahwa Honda HR-V tetap menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang menginginkan kendaraan yang stylish, andal, dan penuh teknologi.

Kapan Hyundai Creta Listrik Masuk ke Indonesia? Ini Jawaban Terbarunya!

Jakarta – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) membuka peluang untuk menghadirkan Hyundai Creta listrik di pasar otomotif Tanah Air. Kendaraan ramah lingkungan ini direncanakan akan debut lebih dulu di India pada 17 Januari 2025, sebelum kemungkinan meluncur ke Indonesia.

Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia, mengungkapkan bahwa perusahaan terus memantau potensi model-model mobil yang sedang berkembang di pasar global, termasuk Hyundai Creta listrik. Menurutnya, jika kendaraan ini sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen Indonesia, tidak menutup kemungkinan untuk diperkenalkan di pasar domestik.

“Hyundai Creta listrik sangat mungkin masuk ke Indonesia. Kami selalu mempelajari peluang kendaraan baru di pasar global dan akan mempertimbangkan model-model yang sesuai dengan selera konsumen lokal,” ujar Frans setelah acara peluncuran Hyundai Creta baru di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Frans juga menegaskan bahwa pada tahun 2025, Hyundai Indonesia berencana meluncurkan setidaknya tujuh model baru di pasar lokal. Meskipun ia belum bisa memberikan rincian tentang model-model yang akan diluncurkan, dipastikan bahwa pembagian model tersebut akan mencakup varian bensin, hybrid, dan listrik.

Creta Listrik Akan Tampil Lebih Dulu di India

Hyundai Creta listrik, yang disebut-sebut akan memulai debutnya pada pameran Bharat Mobility Expo (BME) pada 17 Januari 2025, siap menarik perhatian. Perusahaan telah merilis teaser kendaraan ini melalui saluran YouTube resmi mereka, memperkenalkan beberapa fitur utama yang akan dimiliki mobil tersebut.

Hyundai Creta Electric akan tersedia dalam dua pilihan baterai, yaitu 42 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 390 km dan 51,4 kWh dengan jangkauan hingga 473 km. Salah satu keunggulan utama kendaraan ini adalah kemampuannya untuk mengisi daya hingga 80% dalam waktu hanya 50 menit dengan menggunakan pengisian cepat.

Meskipun belum ada informasi resmi mengenai tenaga yang dihasilkan, varian tertinggi dari Creta listrik dikabarkan dapat mencapai kecepatan 0-100 km/jam dalam waktu hanya 7,9 detik. Selain performa yang tangguh, Creta Electric juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggih seperti teknologi Vehicle-to-Load (V2L), sistem shift-by-wire, serta integrasi dengan perangkat pintar melalui kunci pintar yang bisa terkoneksi dengan ponsel atau jam tangan pintar.

Hyundai juga memberikan pilihan trim yang terdiri dari Executive, Smart, Premium, dan Excellence, memberikan variasi sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Meskipun belum ada informasi mengenai harga resmi, diperkirakan harga akan diumumkan pada saat peluncuran di India. Kehadiran Hyundai Creta listrik di India menjadi langkah penting dalam memperkenalkan kendaraan listrik di pasar global, dan bisa jadi menjadi model yang akan dipertimbangkan untuk pasar Indonesia pada masa yang akan datang.

Indonesia Masih Bergantung pada Impor atau Sudah Lebih Banyak Ekspor Mobil?

Jakarta – Sektor otomotif Indonesia semakin menunjukkan kemajuan pesat, menjadikannya sebagai salah satu kekuatan utama dalam perekonomian negara. Tidak hanya berfungsi sebagai pasar menarik bagi produsen mobil internasional, Indonesia juga dikenal sebagai produsen mobil berkualitas yang mampu menembus pasar global. Walaupun masih mengimpor beberapa kendaraan, angka impor Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan dengan volume ekspor yang terus meningkat.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, mengungkapkan bahwa Indonesia kini telah menjadi pemain utama dalam industri otomotif di Asia Tenggara. Indonesia menunjukkan kemampuannya dalam memproduksi mobil dengan kualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar internasional, bahkan sebagian besar produksi mobil Indonesia diekspor ke luar negeri.

“Sejak 2013 dan bahkan sebelumnya, Indonesia telah mencapai kemampuan swasembada dalam produksi mobil, khususnya untuk kendaraan roda empat. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa angka impor mobil Indonesia sangat minim,” ujar Kukuh, menyoroti kontribusi sektor otomotif terhadap perekonomian Indonesia yang terus berkembang.

Peningkatan Ekspor, Impor Terkendali

Data terbaru yang dirilis Gaikindo menunjukkan bahwa sektor ekspor mobil Indonesia menunjukkan angka yang menggembirakan. Pada 2024, Indonesia berhasil mengekspor 472.194 unit mobil utuh (CBU), meskipun mengalami penurunan 6,5% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 505.134 unit. Selain itu, Indonesia juga mengekspor mobil dalam bentuk terurai (CKD) sebanyak 46.311 unit, meskipun ada penurunan signifikan sebesar 29,6%. Tidak hanya mobil, Indonesia juga mengirimkan lebih dari 153 juta komponen mobil ke berbagai negara.

Di sisi impor, meskipun tercatat ada sedikit peningkatan pada 2024 dengan 97.010 unit mobil impor (naik 9,1% dibandingkan tahun sebelumnya), kontribusi mobil impor terhadap total penjualan mobil di Indonesia tetap rendah. Hal ini menandakan bahwa ketergantungan Indonesia terhadap kendaraan impor masih terjaga.

Produksi Lokal Kuasai Pasar Otomotif Indonesia

Penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan bahwa kendaraan yang diproduksi secara lokal masih mendominasi pasar otomotif domestik. Penjualan mobil secara wholesales tercatat sebanyak 865.723 unit, sementara penjualan retail mencapai 889.680 unit. Ini berarti hampir 89% dari total mobil yang terjual di Indonesia adalah hasil produksi dalam negeri, sementara hanya 11% yang berasal dari impor.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa industri otomotif Indonesia berhasil mengurangi ketergantungan pada kendaraan impor dan semakin mengoptimalkan potensi produksi lokal. Pencapaian ini mencerminkan perkembangan yang signifikan dalam sektor otomotif, yang juga menjadi salah satu indikator penting bagi perekonomian Indonesia yang semakin kompetitif di pasar global.

Dengan ekspor yang terus meningkat dan impor yang terbatas, industri otomotif Indonesia semakin memperlihatkan kemajuan yang signifikan. Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di pasar otomotif dunia, tetapi juga semakin menegaskan peran sektor ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Viral Video Petugas Derek Diduga Meminta Uang, Dishub Jakarta Pusat Berikan Penjelasan

Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan petugas derek dari Suku Dinas Perhubungan (Sudin Perhubungan) Jakarta Pusat diduga meminta uang kepada seorang pengendara mobil setelah kendaraan tersebut diderek. Video ini memicu perdebatan publik mengenai praktik yang dianggap tidak etis oleh sebagian masyarakat.

Dalam video tersebut, terlihat seorang pengendara mobil yang protes kepada petugas setelah mobilnya diderek saat diparkir di area Tanah Abang. Pengendara tersebut mengklaim bahwa petugas derek menawarkan bantuan dengan meminta uang agar mobilnya tidak dibawa ke tempat penampungan. Ini menunjukkan adanya dugaan praktik pungutan liar yang merugikan masyarakat dan mencoreng citra instansi pemerintah.

Menanggapi video yang viral ini, Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, Wildan, membantah tuduhan bahwa petugasnya melakukan pemerasan. Ia menjelaskan bahwa tindakan penderekan dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan tidak ada unsur pemungutan liar dalam proses tersebut. Ini mencerminkan upaya Dishub untuk menjaga integritas dan profesionalisme petugas di lapangan.

Kasus ini menyoroti pentingnya transparansi dalam pelayanan publik, terutama dalam hal penegakan aturan lalu lintas. Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan yang adil dan tidak terjebak dalam praktik-praktik yang merugikan. Dishub Jakarta Pusat diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap petugas di lapangan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Banyak pengguna media sosial mendukung tindakan pengendara yang berani melaporkan kejadian tersebut. Mereka berharap agar pihak berwenang dapat lebih responsif terhadap keluhan masyarakat dan menindak tegas oknum yang melakukan pelanggaran. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin kritis terhadap pelayanan publik dan menginginkan perubahan positif.

Dengan viralnya video ini, semua pihak kini diajak untuk merenungkan kembali bagaimana sistem pelayanan publik dapat diperbaiki. Keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari praktik pungutan liar akan sangat bergantung pada komitmen semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat. Ini menjadi momen penting bagi Dishub Jakarta Pusat untuk meningkatkan kualitas layanan dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap instansi pemerintah.